Gawat! Kasus Omicron di Indonesia Melonjak Terus!

Gawat! Kasus Omicron di Indonesia Melonjak Terus!

Setelah Eropa yang dan Amerika yang disibukkan dengan merebaknya kasus Omicron, kini giliran Indonesia. Beberapa bulan ke belakang kasus positif Covid-19 di Indonesia mulai mereda. Namun kini Indonesia mulai dilanda badai Omicron. Disebutkan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, kasus Omicron di Indonesia totalnya sudah mencapai 2.980 kasus. 1.602 orang yang positif berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan 1.093 kasus dari transmisi lokal.

Tren Omicron Transmisi Lokal

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebutkan berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan dalam 4 minggu terakhir, dari 1 sampai 22 Januari 2022, kasus konfirmasi nasional mengalami peningkatan yang terus-menerus. Kasusnya tak lagi didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN, tapi sudah berpindah ke transmisi lokal. Per 22 Januari 2022 kasus konfirmasi nasional sebanyak 90,1 persennya merupakan transmisi lokal. Kasus Omicron di Indonesia banyak terjadi di DKI Jakarta serta Jabodetabek. Untuk itu, menurut Menkes Budi dalam 23 minggu ke depan akan dilakukan proses percepatan vaksinasi di daerah tersebut. 

Menurut Erlina Burhan, Ketua Kelompok Kerja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dibandingkan dengan varian Delta, varian Omicron tingkat risiko penularannya 2,9 kali lebih tinggi. Selain itu, varian yang baru ini juga mempunyai kemampuan 5,4 kali lipat untuk menjadi penyebab  reinfeksi pada penyintas Covid-19. Karena risikonya tersebut, dominasi varian Omicron sudah berhasil menggeser varian delta. Dilihat dari grafiknya, varian terbaru ini kenaikan kasusnya lebih cepat. Merujuk pada fenomena penularan virus varian ini dari satu orang yang terinfeksi kepada banyak orang bisa dikatakan ini adalah fenomena super-spreader

Berikut ini adalah riwayat penambahan kasus positif Corona seminggu terakhir di Indonesia:

Kondisi 04 Februari 2022

  • 4 Februari 32.211 kasus
  • 3 Februari 27.197 kasus
  • 2 Februari 17.895 kasus
  • 1 Februari 16.021 kasus
  • 31 Januari 10.185 kasus
  • 30 Januari 12.422 kasus
  • 29 Januari 11.588 kasus
  • 28 Januari 9.905 kasus
  • 27 Januari 8.077 kasus
  • 26 Januari 7.010 kasus
  • 25 Januari 4.878 kasus
  • 24 Januari 2.927 kasus

SITUASI COVID-19 (Kumulatif)

  • Positif COVID-19: 4.446.694
  • Sembuh (Positif COVID-19): 4.161.987
  • Meninggal (Positif COVID-19): 144.453

Strategi Pemerintah Menghadapi Omicron

Melansir laman situs Kementerian Kesehatan Indonesia, dalam menghadapi gelombang kasus Omicron di Indonesia, pemerintah menerapkan strategi yang sedikit berbeda dibandingkan saat menghadapi gelombang Delta. Pada saat terjadi gelombang Delta pemerintah melengkapi rumah sakit dengan tempat tidur yang banyak karena varian Delta tingkat keparahannya tinggi. Sementara itu, Omicron tingkat keparahannya rendah, tapi tingkat penularannya tinggi. 

Menurut Menkes Budi, kebanyakan kasus Omicron di Indonesia merupakan OTG, asimtomatik, atau gejala sakit ringan. Gejalanya hanya pilek, demam, dan batuk jadi bisa sembuh tanpa harus dibawa ke rumah sakit. Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini yaitu menyiapkan sebanyak 70.641 tempat tidur perawatan di rumah sakit. Secara nasional kapasitas tempat tidur jumlahnya 120 ribu s/d 130 ribu.

Kenali Gejala Omicron

Supaya bisa melakukan pencegahan, Menkes Budi meminta masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri varian Omicron. Omicron memicu gejala ringan seperti demam, flu biasa, dan batuk, dengan tingkat penularannya yang cepat. Ciri-ciri lainnya yaitu tingkat keparahannya lebih rendah dan tingkat perawatan di rumah sakitnya pun lebih rendah. Karena itu jumlah pasien yang melakukan isolasi mandiri lebih banyak dibandingkan pasien di rawat di rumah sakit.

Setelah kasus positif Covid-19 yang sukses menembus angka 27.000 kasus, Presiden Joko Widodo memberikan arahannya. Beliau mengatakan bahwa pasien varian Omicron bisa sembuh tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Arahan Presiden Joko Widodo adalah meminta agar masyarakat untuk tetap tenang di saat menghadapi kasus omicron di Indonesia. Hal ini karena pasien yang dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron dapat sembuh tanpa harus dirawat di rumah sakit. Pasien cukup melakukan isoman di rumah serta minum obat juga multivitamin.

Klik Untuk Donasi - Saling Bantu Untuk Indonesia Sehat
  1. Terdanai Rp.1,324,009,270
  2. Pencapaian 66.20%
  3. Donatur 160

Apakah Indonesia Sedang Mengalami Gelombang Ke-3?

Di Indonesia saat ini terjadi penambahan kasus harian Covid-19 yang mencapai 11.588 kasus. Kasus varian Omicron di Indonesia secara kumulatif yaitu 2.613 kasus. Jumlah ini masih mungkin untuk terus bertambah karena yang probable jumlahnya sebanyak 6.935 kasus. Menurut Erlina, ada kemungkinan Indonesia sekarang ini sudah memasuki gelombang ke-3 pandemi Covid-19.

Hal yang sama juga disebutkan oleh Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University, yang mengatakan bahwa kondisi pandemi di Indonesia sekarang ini telah menunjukkan kalau negara kita tengah berada pada posisi awal gelombang ke-3 yang telah dimulai.

Namun menurut Jubir Vaksinasi Covid-19 dari Kemkes, Siti Nadia Tarmizi, pemerintah belum bisa memastikan apakah sekarang Indonesia telah memasuki gelombang ke-3 Covid-19. Untuk menetapkan gelombang ke-3, pemerintah masih terus melakukan pemantauan karena peningkatan kasus baru terjadi 10 hari.

Kasus Omicron di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan karena tingkat penularannya yang tinggi. Meski tingkat keparahannya tidak sebesar varian delta, kita tetap harus waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan benar. Jika tak ada kepentingan, sebaiknya di rumah saja untuk mencegah terinfeksi virus. Sambil beraktivitas di rumah, yuk sisihkan waktu untuk membantu pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya mudah sekali. Cukup dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Antara. (2022). Dokter Paru Indonesia Sebut Lonjakan Omicron Fenomena Super-spreader. Diambil kembali dari tekno.tempo.co.

Azanella, L. A. (2022). Lonjakan Kasus Omicron dan Tanda-tanda Gelombang Baru Covid-19. Diambil kembali dari kompas.com.

K, N. S. (2022). Corona RI ‘Ngegas’ Tembus 32 Ribu! Ini Riwayat Lonjakan Kasus Sepekan Terakhir. Diambil kembali dari health.detik.com.

Prabowo, A. (2022). Pesan Jokowi di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Omicron Bisa Sembuh Tanpa ke RS. Diambil kembali dari ompas.tv.

Presiden Jokowi Perkirakan Kasus Omicron Terus Meningkat. (2022). Diambil kembali dari kemkes.go.id.

Waseso, R. (2022). Puncak Kasus Varian Omicron di Indonesia Diproyeksi Akhir Februari 2022. Diambil kembali dari newssetup.kontan.co.id.

Waspada! Penularan Omicron Mulai Didominasi Transmisi Lokal. (2022). Diambil kembali dari kemkes.go.id.

Sumber Featured Image : Daniel Roberts dari Pixabay