Waspada Centaurus! Varian Omicron Terbaru

Waspada Centaurus! Varian Omicron Terbaru

Setelah kemunculan BA4 dan BA5, kini muncul kembali varian Omicron terbaru yang disebut dengan nama Centaurus. Varian terbaru ini sudah ditemukan di beberapa negara, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Jerman, serta beberapa negara lainnya.

Alami Infeksi Kulit di Wajahnya, Vira Butuh Biaya untuk Bisa Terus Berobat!

Apa Itu Varian Omicron Centaurus?

Disebut juga subvarian BA.2.75. varian Omicron centaurus ini adalah varian dari BA.2 menurut ahli epidemiologi dari Adelaide, Adrian Esterman. Varian ini terkait erat dengan varian BA.5 dan BA.2, namun BA.2.75 bisa menyebar lebih cepat dibandingkan strain lainnya. 

Nama Centaurus bukanlah nama resmi dari varian Omicron ini. Diketahui ternyata nama ini diberikan oleh Xabier Ostale, seorang pengguna Twitter yang bukan seorang ahli virus. Dialah yang memberi julukan Centaurus pada varian tersebut dalam sebuah cuitan. Dr Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO dalam Twitter resmi badan Organisasi Kesehatan Dunia tersebut, mengatakan kalau varian BA.2.75 tersebut belum secara resmi diberi nama. Namun ada beberapa orang yang menyebut varian tersebut dengan nama BA.2.75. Centaurus oleh banyak organisasi ilmiah di dunia sudah ditandai sebagai ‘varian dalam pemantauan’.

Di mana Varian Ini Ditemukan?

Pertama kali Centaurus terdeteksi pada bulan Mei di India. Saat ini varian Omicron ini sudah terdeteksi di beberapa negara bagian lain di India. Menurut seorang ilmuwan di Council of Scientific and Industrial Research-Institute of Genomics and Integrative Biology di New Delhi, Lipi Thukral, sepertinya varian tersebut menyebar lebih cepat dibandingkan varian lain yang sudah ada di India. Kini varian Omicron ini juga sudah terdeteksi di 13 negara lain. 

Varian Omicron Centaurus ini sulit untuk dilakukan pelacakan kelazimannya dan seberapa cepat penyebarannya dengan tepat karena peningkatan masyarakat yang melakukan pengujian antigen cepat di rumah serta penurunan pengujian PCR. Dengan ini data yang bisa diolah oleh pihak berwenang jadi lebih sedikit. 

Menurut Maria Van Kerkhove dalam konferensi persnya menyebutkan bahwa terdapat sekitar 200 sekuens BA.2.75. Dia juga mengatakan bahwa pemahaman mereka mengenai virus ini masih sangat terbatas karena sekuens yang dimiliki WHO masih sedikit.

Melansir laman situs berita ABC, Profesor Adrian Esterman mengatakan bahwa faktanya tidak ada penelitian yang menunjukkan BA.2.75 lebih menular atau lebih serius. Yang membuat para peneliti sedikit khawatir adalah BA.2.75 mempunyai lebih banyak mutasi dibandingkan BA.5. Sama seperti pendapat Maria Van Kerkhove, Adrian Esterman juga mengatakan sekuens yang tersedia untuk dianalisis masih terbatas, tetapi sub-varian ini tampaknya mempunyai beberapa mutasi pada domain pengikatan reseptor dari protein lonjakan, bagian penting dari virus yang menempel pada reseptor manusia. Menurutnya untuk mengatakan sub-varian ini mempunyai sifat invasi kekebalan tambahan ataupun lebih parah secara klinis masih terlalu dini. Jadi semua masih harus menunggu.

Gejala Varian Omicron Centaurus

Sudah menjadi hal yang umum bahwa orang harus tetap berhati-hati karena hanya dengan memahami gejala sub-varian ‘Centaurus’ ini kita dapat mengatasi situasinya. Gejala varian ini dipercaya sangat mirip dengan varian Omicron sebelumnya. Adapun tanda dan gejala yang mungkin tampak adalah:

  • Suhu tinggi atau menggigil. Untuk tahu apakah suhu tubuh kita tinggi, cukup sentuh dada atau punggung. Dengan ini kita tak perlu mengukur suhu dengan alat.
  • Batuk baru yang terus-menerus. Yang dimasuk dengan terus-menerus di sini adalah berarti batuk selama lebih dari satu jam, atau batuk tiga kali atau lebih dalam 24 jam.
  • Sakit tenggorokan
  • Terjadi perubahan atau kehilangan indra penciuman atau juga perasa
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Merasa lelah atau lemah lunglai
  • Badan terasa sakit
  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Kehilangan selera makan
  • Diare
  • Merasa sakit atau sakit

Apa Beda Varian Baru dengan Varian Omicron Awal?

Centaurus memiliki mutasi yang sama dengan strain BA.2. Selain itu, ada beberapa mutasi tambahan di atasnya. Oleh karena itulah varian baru ini disebut BA.2.75.

Yang memicu kekhawatiran para ahli adalah karena sejumlah besar mutasi memisahkan varian baru dari varian Omicron pendahulunya. Kekhawatiran lain yaitu bahwa perubahan genetik bisa membuat virus jadi lebih mudah melewati antibodi, sehingga lebih mudah menular.

Apakah Vaksin Masih Bisa Melawan Varian Omicron Centaurus?

Meskipun data mengenai sub-varian baru ini masih terbatas, namun vaksin masih bisa melawan varian Omicron baru tersebut. Para ahli mengatakan vaksin serta booster masih menjadi pertahanan terbaik untuk melawan Covid-19 yang parah.

Menurut Maria Van Kerkhove vaksin Covid-19 yang dipakai sekarang ini sangat efektif dalam hal pencegahan penyakit parah juga kematian. Vaksin ini juga masih efektif untuk varian BA.4 dan BA. 5 dan sub-varian lainnya dari Omicron. Meskipun vaksinasi juga booster tak mencegah orang untuk tidak terinfeksi, namun kita melihat jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit dan meninggal sudah menurun secara signifikan. Karena semakin banyak orang yang sudah divaksinasi, dikuatkan atau terinfeksi secara alami, tingkat latar belakang kekebalan di seluruh dunia pun meningkat.

Itulah informasi mengenai varian Omicron baru yang bernama Centaurus. Dengan adanya kemunculan varian baru itu, kita harus tetap waspada dan melakukan protokol kesehatan dengan baik agar tidak terinfeksi. Jangan lupa vaksinasi 1 dan 2 juga booster. Pastikan untuk tetap menggunakan masker di kerumunan dan sebaiknya jauhi kerumunan. Jika tidak penting, lebih baik tetap di rumah. Sambil beraktivitas di rumah, kita juga bisa membantu pasien-pasien Covid-19 atau penyakit lainnya yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya yaitu dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Abbott, C. (2022). Covid Centaurus symptoms as contagious Omicron sub-variant found in UK. Diambil kembali dari coventrytelegraph.net.

Jeffrey, D. (2022). What is ‘Centaurus’, the Omicron sub-variant that has health authorities on alert? Diambil kembali dari 9news.com.au.

Krishna, B. (2022). Centaurus: what we know about the new COVID variant and why there’s no cause for alarm. Diambil kembali dari theconversation.com.

Krishna, B. (2022). Commentary: No cause for alarm over ‘Centaurus’, the new Omicron subvariant BA.2.75. Diambil kembali dari channelnewsasia.com.Silva, A. (2022). There’s a new COVID-19 Omicron subvariant, so what is BA.2.75 and why are some people calling it ‘Centaurus’? Diambil kembali dari abc.net.au.

Sumber Featured Image : Andrey_and_Lesya dari Pixabay