Stress adalah suatu hal yang umumnya terjadi pada setiap orang. Namun, apabila tidak ditangani atau dikelola dengan baik, stress yang melekat padamu bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Salah satu dari gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh stress adalah Psikosomatis. Mari simak artikel ini untuk menambah wawasan mengenai hal tersebut.
Daftar isi:
- 1. Apa itu Psikosomatis?
- 2. Bahayakah Psikosomatis?
- 3. Penyakit yang Dapat Diperparah Oleh Psikosomatis
- 4. Gejala – Gejala Psikosomatis
- 5. Cara Mengatasi Gejala Psikosomatis
Daftar isi:
Apa itu Psikosomatis?
Psikosomatis sendiri berasal dari dua kata, psyche yang berarti pikiran dan soma yang memiliki arti tubuh. Jadi, gangguan psikosomatis bisa dikatakan sebagai penyakit yang melibatkan tubuh dan pikiran. Istilah tersebut digunakan untuk gangguan yang muncul dari keluhan fisik yang diperparah oleh gangguan mental, seperti stress.
Dalam istilah psikologi, psikosomatis memiki arti sebagai penyakit “fungsional” yang menyebabkan masalah pada fungsi tubuh disertai dengan adanya rasa sakit. Semua ini bermula dari pikiran, karena pikiran yang kurang sehat dapat mempengaruhi kondisi tubuh, hingga ke sistem imun.
Klik Untuk Donasi - Pak Sofyan Terpaksa Mogok Narik Becak Akibat Alami Peradangan Dinding PerutBahayakah Psikosomatis?
Psikosomatis bisa membahayakan, karena masih ada kemungkinan bahwa beberapa orang menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak benar – benar terjadi. Hal tersebut karena, gejala yang dikeluhkan tidak menunjukkan adanya kelainan fisik meskipun menggunakan alat penunjang seperti tes darah atau Rontgen, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penanganannya.
Penyakit yang Dapat Diperparah Oleh Psikosomatis
Terdapat beberapa penyakit tertentu yang dapat diperparah oleh adanya psikosomatis. Beberapa contohnya adalah tekanan darah tinggi, tukak lambung, diabetes dan yang lainnya. Kondisi psikosomatis tidak jarang membuat penyakit – penyakit tersebut lebih mudah untuk kambuh dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.
Berjuang Bersama Anak-Anak Kanker Indonesia
Gejala – Gejala Psikosomatis
Seseorang yang mengalami psikosomatis dapat memiliki gejala yang berbeda – beda. Berikut ini adalah beberapa gejala yang umumnya dapat terjadi:
- Jantung yang berdebar lebih kencang dari biasanya.
- Tegangnya otot – otot tubuh atau adanya nyeri otot.
- Lemas dan tidak nafsu makan.
- Nyeri pada bagian ulu hati.
- Nyeri kepala atau seluruh tubuh.
Di samping gejala – gejala tersebut, psikosomatis juga dapat berbeda berdasarkan jenis kelamin penderitanya. Sebagai contoh, seorang wanita dapat mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dan lebih mudah tersinggung dari biasanya. Sedangkan pada pria, ada yang mengalami nyeri dada dan meningkatnya tekanan darah.
Kembali lagi ke awal, gejala dan tanda yang tidak spesifik inilah yang membuat penderita dan dokternya sulit untuk mendeteksi gangguan psikosomatis ini. Ada penyakit yang diperparah oleh psikosomatis dan ada juga penyakit yang timbul karena psikosomatis.
Adapun penyebab utama yang biasanya menimbulkan psikosomatis adalah rasa cemas, stress dan emosi negatif, seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Sayangnya, rasa – rasa tersebut bisa dibilang mudah untuk ditimbulkan, bisa saja karena PHK, pindah lingkungan, perceraian, adanya pandemi dan sebagainya.
Cara Mengatasi Gejala Psikosomatis
Setelah diperiksa, kemungkinan besar akan disarankan untuk menemui dokter ahli kejiwaan atau seorang psychiatrist. Disana, kamu akan dibantu untuk merasa lebih baik dan tenang, serta dapat mengelola stress yang akan menghampiri.
Proses tersebut bisa memakan waktu lama, namun kamu harus tetap sabar dan menjalaninya, demi hidup yang lebih baik. Selain pemulihan jiwa, kamu juga akan menjalani pengobatan untuk gejala fisik yang dirasakan.
Sebagai upaya pencegahan, kamu bisa memulai untuk menerapkan pola hidup sehat. Nah, berikut ini adalah beberapa aktivitas yang dapat mengurangi kecemasan dan stress, baik untuk yang menderita psikosomatis maupun tidak.
- Aktif bergerak.
- Makan makanan bergizi dan beragam.
- Penuhi kebutuhan air minum.
- Istirahat atau tidur malam yang cukup.
- Usahakan untuk tetap terhubung dengan keluarga atau mereka yang membuatmu nyaman dan tenang.
Demikian informasi mengenai psikosomatis yang ada pada artikel ini. Gangguan kesehatan ini nyata adanya, jujurlah pada doktermu tentang keluhan – keluhan yang kamu rasakan, agar penanganannya tepat. Tak hanya itu, adanya kecemasan dan stress ternyata juga dapat mengganggu ketenangan jiwa, oleh karena itu penting untuk menghargai diri sendiri dengan memberikan Self Reward.
Mari bersedekah di WeCare.id dan saling membantu sesama! Caranya cukup download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Klik Untuk Donasi - Ibu Tri Alami Tumor Payudara Setelah ditinggal Suaminya- Terdanai Rp.780,000
- Pencapaian 13.57%
- Donatur 17
Sumber:
Adrian, Kevin. 2018. Beragam Manfaat Membaca bagi Kesehatan Anda, Apa Saja?. Diakses dari: https://www.alodokter.com/gangguan-psikosomatis-ketika-pikiran-menyebabkan-penyakit-fisik/
Anonim. 2019. 8 Tanda Kamu Mengalami Gangguan Psikosomatis. Diakses dari: https://www.halodoc.com/artikel/8-tanda-mengalami-gangguan-psikosomatis/
Dwiputra, Krisna. 2020. Kenali Gangguan Psikosomatis yang Dialami Kevin Idol. Diakses dari: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3634430/kenali-gangguan-psikosomatis-yang-dialami-kevin-idol/
Puji, Aprinda. 2021. Mengenal Gangguan Psikosomatis, Saat Pikiran Memengaruhi Kesehatan Tubuh. Diakses dari: https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/apa-itu-gangguan-psikosomatis/