Waspada gelombang 3 pandemi, Tetap Ikuti Prokes

Waspada gelombang 3 pandemi, Tetap Ikuti Prokes

Waspada gelombang 3 pandemi Covid-19 sudah dilakukan beberapa negara, di antaranya Indonesia dan India. Kedua negara ini pernah mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta. Untuk itu meski sekarang keduanya sedang mengalami pelandaian, tapi dengan libur Natal dan Tahun Baru yang sudah menjelang, pemerintah mulai bersiap-siap menghadapi kemungkinan gelombang 3 yang tentunya tidak diharapkan terjadi.

Gotong Royong Bantu UMKM dan Masyarakat Bertahan di Tengah Pandemi

Persiapan Menghadapi Gelombang 3

Otoritas kesehatan dan rumah sakit di seluruh Indonesia mulai waspada gelombang 3 pandemi Covid-19 yang berpotensi menghancurkan. Hal ini karena mobilitas publik yang meningkat di tengah pelonggaran pembatasan dan penurunan kasus baru.

Ahli epidemiologi sudah memperingatkan kemungkinan gelombang ketiga yang bisa menyerang Indonesia pada bulan Desember atau Januari. Alasannya karena tingkat vaksinasi kita masih lambat dan selama liburan akhir tahun diperkirakan akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat.

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Gugus Tugas Nasional Covid-19 mengatakan Kementerian Kesehatan sekarang sedang berupaya mempercepat pengiriman vaksin di daerah-daerah yang memiliki risiko infeksi Covid-19 yang lebih tinggi, misalnya daerah aglomerasi perkotaan juga ibu kota provinsi. Ini untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan infeksi Covid-19.

Liburan Panjang dan Gelombang 3 Pandemi

Tentu kita masih ingat dampak dari libur hari raya tahun ini terhadap peningkatan kasus Covid-19. Pengingkatan jumlah infeksi kasus Covid-19 begitu menggila sehingga banyak rumah sakit yang kewalahan menangani pasien yang berdatangan. Bahkan para petugas penguburan sampai kewalahan dan kelelahan. Tentunya pemerintah tidak ingin ini terulang kembali karenanya waspada gelombang 3 pandemi merupakan sebuah keharusan.

Dengan libur hari raya Natal dan Tahun baru yang tinggal sekitar satu bulan lagi, pemerintah mengkhawatirkan akan terjadi penularan Covid-19 yang masif. Saat libur panjang kemungkin terjadinya peningkatan itu sangat mungkin karena terjadinya peningkatan mobilitas ataupun pergerakan masyarakat yang pergi berlibur atau berkerumun juga masyarakat yang cenderung abai terhadap protokol kesehatan yang ada.

Apabila penularan Covid-19 semakin banyak, maka virus SARS-CoV-2 pun akan semakin cepat dan mudah bermutasi. Ini akan memunculkan varian-varian baru. Yang dikhawatirkan adalah kemunculan varian baru yang lebih berbahaya dibandingkan varian Delta yang ada sekarang ini. Karenanya meskipun kasus dilaporkan terus menurun tetapi pemerintah harus tetap memberikan edukasi kepada masyarakat untuk disiplin melakukan prokes serta mengikuti vaksinasi.

Target vaksinasi yang untuk dosis ke 2 diharapkan adalah 75-80 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia pada akhir tahun 2021 ini. Tempat wisata bisa berpotensi menjadi area berkerumunnya orang-orang sehingga perlu adanya pengetatan pengawan di area-area tersebut.

Lonjakan Kasus di Negara-Negara Lain

Melansir laman situs Covid19.go.id total kasus positif per 7 November 2021 sebanyak 4.248.165 dan kematian 143.545. Sementara Indonesia mengalami penurunan kasus, beberapa negara mulai melakukan pembatasan hingga lockdown. Belanda di tiga bulan terakhir ini mengalami kenaikan kasus sehingga akan diberlakukan kembali penggunaan masker dan corona pass. Beberapa negara Eropa yang juga mengalami peningkatan adalah Rusia, Inggris, Jerman, Belgia, Republik Ceko, Polandia, dan Slovenia. Tak ketinggalan Cina yang kini mengalami peningkatan dari klaster wisatawan. Negara ini memberlakukan lockdown di beberapa wilayah tertentu. 

Kemunculan varian Delta di India pada September 2020, tapi lonjakan kasus terjadi pada April 2021. Di Indonesia varian ini ditemukan pada bulan Januari 2021, tapi lonjakan kasus terjadi pada Juli 2021. Menurut Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 hal ini memperlihatkan bahwa terjadinya lonjakan kasus bukan hanya karena varian Delta, tapi karena aktivitas sosial ekonomi penduduknya yang tidak dibarengi dengan prokes ketat. 

Selain itu, jika dilihat dari pola lonjakan yang terjadi di Indonesia yang waktunya berselang 3 bulan dari dunia dan negara lain seperti Malaysia, India, dan Jepang, sikap waspada serta disiplin protokol kesehatan menjadi sebuah keharusan agar Indonesia tidak menyusul negara lain yang mengalami gelombang 3 pandemi Covid-19. 

Sejauh ini di dunia sudah mengalami 3 puncak pada tahun 2021 yang terjadi di bulan Januari untuk puncak pertama, bulan April untuk puncak kedua dan September untuk puncak ketiga. Amerika Serikat pun sekarang sedang mengalami gelombang 3 pandemi setelah terjadi penurunan kasus yang hampir sama pola kenaikan dari kasus dunia. 

Waspada Gelombang 3 Pandemi dan Pencegahannya

Pemerintah sudah menyiapkan bermacam cara untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 gelombang 3, di antaranya:

  • Melakukan peningkatan vaksinasi nasional
  • Tetap melakukan kebijakan PPKM
  • Pembatasan penerbangan yang berasal dari luar negeri

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk waspada gelombang 3 pandemi Covid-19? Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi masyarakat harus tetap menjalankan pencegahan dengan patuh pada prokes. Tetap menggunakan masker dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan. Kemungkinan terjadinya gelombang ketiga pada Natal dan Tahun Baru yang sebentar lagi akan menjalang harus diwaspadai. 

Waspada gelombang 3 pandemi Covid-19 tak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi masyarakat pun harus ikut mendukung dengan taat prokes. Kamu pasti tak ingin apa yang terjadi pada bulan Juni-Juli lalu terulang kembali, bukan? Sambil terus menjalankan potokol kesehatan dengan memakai masker dan tetap di rumah, kamu bisa melakukan kebaikan dengan menolongpasien yang mengalami kesulitan biaya pengobatan. Kamu cukup downloadaplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Kasus positif corona di luar negeri naik, Indonesia waspadai Covid-19 gelombang 3. (2021). Diambil kembali dari nasional.kontan.co.id.

Loasana, N. A. (2021). Indonesia braces for the third wave of COVID-19 infections. Diambil kembali dari thejakartapost.com.

Pengalaman Menjadi Pembelajaran Penting Mencegah Third Wave di Indonesia. (2021). Diambil kembali dari covid19.go.id.

Rosa, M. C. (2021). Waspada, Gelombang Ketiga Covid-19 Indonesia Terjadi Akhir Tahun 2021. Diambil kembali dari kompas.com.Waspada Gelombang 3 Covid di RI, Rusia-Inggris Sudah Meledak. (2021). Diambil kembali dari cnbcindonesia.com.

Sumber Featured Image : rottonara dari Pixabay