Gejala & Pengobatan BPD (Borderline Personality Disorder)

Gejala & Pengobatan BPD (Borderline Personality Disorder)

Kamu pasti pernah mendengar tentang gangguan mental. Bila dibiarkan tanpa penanganan, penderita harus menghadapi efek samping yang mungkin muncul, seperti kesulitan mengontrol emosi, kecemasan, hingga depresi.

Klik Untuk Donasi - Saling Bantu Untuk Indonesia Sehat
  1. Terdanai Rp.1,324,009,270
  2. Pencapaian 66.20%
  3. Donatur 160

Salah satu kondisi yang dapat berbahaya, baik bagi penderitanya atau pun orang lain adalah gangguan kepribadian ambang atau BPD (Borderline Personality Disorder). Apa saja tanda-tanda seseorang memiliki gangguan kesehatan mental ini? Simak ulasan singkatnya berikut!

Daftar isi:

  1. 1. Pengertian BPD (Borderline Personality Disorder)
  2. 2. Penyebab BPD (Borderline Personality Disorder)
  3. 3. Gejala BPD (Borderline Personality Disorder)
  4. 4. Pengobatan BPD (Borderline Personality Disorder)
  5. 5. Risiko Komplikasi BPD (Borderline Personality Disorder)

Pengertian BPD (Borderline Personality Disorder)

Rentan dialami oleh usia remaja dan awal dewasa, BPD merupakan kondisi seseorang yang suasana hatinya mudah berubah, disertai perilaku impulsif cenderung tidak stabil. Pasien dengan BPD sangat sensitif, mudah cemas, marah, bahkan tidak ragu untuk menyakiti diri sendiri. Tentunya, kondisi tersebut membuat mereka kesulitan menjalani keseharian, termasuk dalam membangun hubungan interpersonal dengan orang lain.

Penyebab BPD (Borderline Personality Disorder)

Belum dipastikan pemicu gangguan mental ini, tetapi diperkirakan bahwa seseorang yang memiliki riwayat penyiksaan atau pelecehan semasa kecil berpotensi besar mengalami BPD. Faktor turunan alias genetik juga disebut punya keterkaitan. Selain itu, menurut penelitian lain, BPD dapat terjadi karena ada kelainan fungsi pada otak, terutama pada bagian yang berfungsi mengatur emosi, impulsif, dan agresi.

Gejala BPD (Borderline Personality Disorder)

Seseorang dapat didiagnosis dengan gangguan mental BPD bila menunjukkan paling tidak lima dari gejala di bawah ini:

  • Ketakutan bila ditinggalkan, yang kemudian memicu kepanikan.
  • Tidak mampu merasa sendirian.
  • Merasa bahwa hidupnya bosan dan hampa.
  • Memiliki cara ekstrem cenderung abnormal dalam mengekspresikan emosi.
  • Kerap berperilaku impulsif.
  • Mudah hilang kesabaran, bahkan bisa menjadi sangat marah dalam waktu instan karena masalah kecil.
  • Memiliki perasaan yang berubah-ubah.
  • Ketika merasa sakit hati, penderita BPD bisa melukai diri sendiri juga orang lain.

Bantu Aksa Bocah 5 tahun Melawan Penyakit Kelainan Darah!

Pengobatan BPD (Borderline Personality Disorder)

Psikoterapi merupakan pengobatan utama BPD. Bila diperlukan, perawatan dokter dan obat-obatan juga dianjurkan, tentunya disesuaikan dengan kondisi pasien. Bahkan pada beberapa kasus parah, pengidap gangguan mental ini harus dirawat khusus di rumah sakit demi mencegah kecenderungan melukai diri. Berikut ini beberapa bentuk terapi pengobatan BPD:

1. DBT – Dialectical Behavior Therapy

DBT mengandalkan pendekatan untuk mengajari pengidap BPD mentoleransi perubahan emosi sekaligus memperbaiki kemampuan bersosial. Dipandu seorang terapis, terapi ini dapat dilakukan sendiri atau berkelompok. 

2. MBT – Mentalization-Based Therapy 

Terapi ini membantu orang dengan BPD untuk mengenali pikiran dan perasaannya dengan menciptakan gambaran alternatif dari kondisi yang dihadapi.

3. Terapi Psikodinamis

Terapi ini fokus membantu pemahaman emosi dan kesulitan yang dialami dalam hubungan interpersonal melalui pola perilaku yang lebih sehat.

Risiko Komplikasi BPD (Borderline Personality Disorder)

Mengapa BPD perlu diberi perhatian dan diterapi? Penderita gangguan kesehatan mental ini akan memiliki risiko mengalami hidup yang sarat konflik dan memicu stres akut, seperti perpisahan, kehilangan pekerjaan, hingga kematian. Selain itu, gangguan mental lain juga berisiko menyertai, di antaranya: 

  • Penyalahgunaan NAPZA atau alkohol
  • Depresi
  • Gangguan bipolar
  • Gangguan kecemasan akut
  • ADHD
  • PTSD
  • Gangguan makan

Bila kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala BPD (Borderline Personality Disorder) seperti yang disebutkan di atas, segera cari bantuan. Kamu bisa memulainya dengan membicarakan masalah ini kepada orang yang dipercaya dapat membantu, karena tidak semuanya harus dilalui sendiri.

Begitu pun bila kamu ingin membantu orang lain untuk mendapat pelayanan kesehatan yang layak. Yuk berdonasi! Para pasien di WeCare.id menunggu uluran tanganmu. Unduh aplikasinya di Google Play atau App Store untuk donasi yang lebih mudah.

Klik Untuk Donasi - Bantu Hadirkan Cahaya Harapan untuk Menerangi Kehidupan Mereka!
  1. Terdanai Rp.280,000
  2. Pencapaian 0.32%
  3. Donatur 2

Referensi:

Helpguide.org. (2020). Borderline Personality Disorder (BPD). Diakses dari: https://www.helpguide.org/articles/mental-disorders/borderline-personality-disorder.htm

Willy, Tjin. (2018). BPD (Borderline Personality Disorder). Diakses dari: https://www.alodokter.com/bpd-borderline-personality-disorder