Pernahkah kamu merasa tidak tenang dan cemas jika tidak melakukan suatu tindakan secara berulang? Jika pernah bisa jadi kamu mengalami gejala OCD ekstrem. OCD merupakan gangguan mental yang membuat seseorang melakukan sebuah tindakan secara berulang, jika tidak dilakukan penderita akan cemas.
Klik Untuk Donasi - Kebaikan Bermakna untuk Sesama- Terdanai Rp.222,806,020
- Pencapaian 106.10%
- Donatur 2,144
Beberapa contoh tindakan dari OCD adalah memeriksa pintu berulang kali, mencuci tangan berulang kali, menyusun barang berulang kali dan lainnya. Penderita OCD biasanya tidak bisa mengendalikan pikiran sehingga mereka tidak bisa menghentikan tindakan mereka sendiri. Agar bisa memahami lebih lanjut tentang penyakit OCD ekstrem, simak penjelasannya di bawah ini:
Daftar isi:
Gejala OCD Ekstrem
Ada dua jenis gejala yang dialami oleh pengidap OCD ekstrem, yaitu gejala obsesi, kompulsi atau mengalami kedua jenis gejala tersebut. Agar bisa mengambil tindakan pengobatan lebih lanjut, perhatikan beberapa gejalanya di bawah ini:
1. Gejala Obsesi
Gejala obsesi merupakan gejala yang membuat pengidap OCD ini merasa cemas dan tidak tenang dan bisa mengganggu pikiran penderita. Berikut ini beberapa contoh dari gejala obsesi:
- Takut dengan kotoran dan tidak menyukai kondisi lingkungan yang kotor.
- Merasa cemas jika melihat benda tidak tertata secara rapi.
- Tanpa sadar melukai diri sendiri.
- Memikirkan tindakan yang tidak disadari dan tidak ingin dilakukan.
2. Gejala Kompulsi
Berbeda dengan gejala obsesi, gejala kompulsi ini berupa perilaku penderita untuk melakukan suatu tindakan secara berulang. Hal ini bisa terjadi karena munculnya kecemasan dari gejala obsesi sehingga penderita melakukan tindakan kompulsi. Beberapa contoh gejala kompulsi adalah sebagai berikut:
- Mencuci tangan secara berulang kali.
- Memeriksa segala sesuatu secara berulang kali, contohnya memeriksa kompor, pintu atau jendela.
- Mengatur dan menata barang secara berulang kali.
- Menghitung sesuatu secara berulang kali.
- Melakukan sesuatu secara berurutan.
Dampak Buruk OCD Ekstrem
OCD ekstrem ini tentu akan membawa dampak buruk bagi penderitanya, karena penderitanya tidak bisa mengontrol pikiran dan tindakan mereka sendiri. Secara tidak sadar mereka harus melakukan tindakan secara berulang kali agar bisa tenang kembali.
Jika dibiarkan begitu saja, penderita OCD ini tentunya akan mengalami gangguan kecemasan yang sangat ekstrem. Lebih parahnya lagi penderita bisa mengalami depresi atau mengidap penyakit skizofrenia yang akan mempengaruhi kemampuan orang untuk bertindak dan juga berpikir.
Alami Penumpukan Cairan di Kepala Hingga Belum Bisa Berjalan, Dhafiyah Butuh Pertolonganmu!
Cara Mengobati OCD Ekstrem
Sayangnya penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi kamu bisa menjalani pengobatan untuk mengurangi gejalanya yang berlebihan. Berikut ini beberapa cara mengobatinya:
1. Melakukan Terapi Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Cara pengobatan yang pertama adalah dengan melakukan terapi CBT. Terapi CBT merupakan sebuah terapi untuk melatih pola pikir dan cara bertindak seseorang. Penelitian Suryaningrum (2013) juga membuktikan bahwa terapi CBT ini bisa mengurangi gejala obsesi dan kompulsi bagi penderita OCD.
2. Melakukan Terapi Deep Brain Stimulation (DBS)
Selain terapi CBT, kamu juga bisa menjalankan terapi DBS. Terapi DBS ini merupakan sebuah terapi yang dilakukan dengan melakukan bedah saraf menggunakan perangkat implan elektroda dan stimulasi listrik pada otak. Terapi ini dianjurkan untuk para penderita yang tidak bisa diobat dengan terapi atau obat.
3. Mengkonsumsi Obat
Selain menjalani terapi, penderita OCD juga mengkonsumsi beberapa obat. Obat tersebut bisa berupa obat anti depresi atau obat untuk meredakan kecemasan. Namun sebelum mengkonsumsi obat tentunya harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Itulah beberapa informasi mengenai OCD ekstrem mulai dari gejala, dampak buruk dan juga cara pengobatannya. Bagi kamu yang mengalami penyakit ini tidak perlu khawatir karena kamu bisa segera pergi konsultasi untuk meredakan gejalanya.
Sembari menjalani pengobatan dan terapi untuk OCD ini, kamu juga bisa berdonasi untuk membantu para lansia dan juga adik-adik yang sedang sakit. Agar donasinya lebih mudah, kamu bisa berdonasi lewat aplikasi WeCare.id. Donasi jadi lebih mudah dan praktis dengan menggunakan aplikasi WeCare.id.
Referensi:
Indira, F. N., Muliadiani, N. A., & Qinthara, S. A. (2021). Cognitive Behavioral Therapy (Cbt) Bagi Penderita Obsessive Compulsive Disorder (Ocd) Di Tengah Pandemi Covid-19. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 23(1), 19-34.
Laudia Tysara. 28 Januari 2022. Gejala OCD Ekstrem, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya. Liputan 6. https://hot.liputan6.com/read/4872164/gejala-ocd-ekstrem-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasinya
Andre Kurniawan. 15 Desember 2021. Cara Mengobati Penyakit OCD, Ketahui Gejala yang Biasa Muncul. Merdeka.com. https://www.merdeka.com/jabar/cara-mengobati-penyakit-ocd-ketahui-gejala-yang-biasa-muncul-kln.html
Kezia Christy. 20 November 2022. Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Link Sehat. https://linksehat.com/artikel/obsessive-compulsive-disorder-ocd
Sabita Ibtisamah. 11 Maret 2021. Mengenal Lebih Dekat Penyakit OCD. Universitas Airlangga Fakultas Keperawatan. https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/745-mengenal-lebih-dekat-penyakit-ocd
Nurul Azizah. 30 Januari 2022. Apa Itu OCD Ekstrem yang Dialami Aliando Syarief, Apakah Berbahaya. Tirto.id. https://tirto.id/apa-itu-ocd-ekstrem-yang-dialami-aliando-syarief-apakah-berbahaya-gokv
28 Januari 2022. Tanda dan Gejala OCD yang Terlihat dari Perilaku Sehari-hari. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220128182258-255-752641/tanda-dan-gejala-ocd-yang-terlihat-dari-perilaku-sehari-hari
28 Januari 2022. Mengenal OCD Ekstrem seperti yang Diidap Aliando. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220128065724-260-752251/mengenal-ocd-ekstrem-seperti-yang-diidap-aliando
30 April 2019. OCD. Alodokter. https://www.alodokter.com/ocd
30 November 2021. OCD. Kompas.com. https://health.kompas.com/penyakit/read/2021/11/30/170000268/ocd#:~:text=menggangu%20rutinitas%20keseharian.-,Obsesi,perilaku%20atau%20%22ritual%22%20kompulsif.9 Agustus 2020. Terapi Kognitif Perilaku untuk Menangani Berbagai Masalah Psikologis. Alodokter. https://www.alodokter.com/terapi-kognitif-perilaku-untuk-menangani-berbagai-masalah