Mengutip unggahan dr. Siti Nadia Tarmizi, November 2023 pada laman situs Kemenkes disebutkan bahwa pneumonia adalah penyebab utama kematian balita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena pneumonia tiap tahunnya. Salah satu jenis pneumonia yang banyak menyerang anak-anak adalah bronkopneumonia.
Daftar isi:
Apa Itu Bronkopneumonia?
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada paru-paru. Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveolus (kantung udara kecil) di dalam paru-paru dan bronkus, yaitu saluran udara besar. Saluran udara ini menjadi penghubung antara tenggorokan dengan paru-paru.
Bronkus ini bercabang menjadi banyak tabung udara kecil yang dinamakan bronkiolus, yang membentuk paru-paru. Di ujung bronkiolus terdapat alveolus yang menjadi tempat terjadinya pertukaran oksigen dari paru-paru dan karbon dioksida dari aliran darah.
Apa Penyebabnya?
Penyakit bronkopneumonia penyebab utamanya adalah infeksi bakteri, tetapi juga bisa diakibatkan oleh infeksi virus dan jamur. Berikut adalah bakteri dan virus yang paling umum menyebabkan jenis pneumonia ini dikelompokkan berdasarkan usia dan jenis virusnya:
- Usia 21 hari – jenis virus Streptococcus Grup B, Listeria Monocytogenes, E Coli
- Usia 3 minggu sampai 3 bulan jeni – jenis virus Streptococcus Pneumoniae, Chlamydia trachomatis, Virus Influenza, Virus Adeno, Virus Parainfluenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV)
- Usia 4 bulan sampai 5 tahun – jenis virus Streptococcus Pneumoniae, Mycoplasma Pneumoniae, Chlamydia Pneumoniae, Virus Adeno, Haemophilus Influenza Respiratory Syncytial Virus (RSV), Virus Influenza, Virus Parainfluenza
- Usia 6 tahun sampai remaja – jenis virus Streptococcus Pneumoniae, Chlamydia Pneumoniae, Mycoplasma Pneumoniae
Siapa Saja yang Berisiko Terkena Penyakit Ini?
Penyakit bronkopneumonia sangat berbahaya bagi anak-anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan pasien dengan penyakit lain yang membuat sistem kekebalan tubuh lemah. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit radang paru-paru ini:
- Anak-anak berusia di bawah usia 2 tahun.
- Orang yang bekerja di rumah sakit atau sering mengunjungi rumah sakit.
- Beberapa jenis penyakit dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia jenis ini seperti:
- Infeksi saluran pernapasan, contohnya pilek dan flu.
- Penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti infeksi HIV dan beberapa gangguan autoimun.
- Penyakit kronis contohnya penyakit jantung, diabetes, asma.
- Kanker.
- Penyakit paru-paru kronis.
- Malnutrisi.
Alami Bronkopneumonia dan Gizi Buruk Sejak Lahir, Yuk Bantu Kesembuhan Bayi Azkia!
Metode Pengobatan
Cara pengobatan yang diberikan oleh dokter akan bergantung pada penyebab infeksi, usia, dan status klinis pasien.
- Biasanya antibiotik digunakan untuk mengobati pneumonia bakterial. Penting untuk menghabiskan antibiotik yang diberikan untuk menghilangkan infeksi sepenuhnya dan mencegah kambuh.
- Obat batuk bisa digunakan untuk mengurangi batuk.
- Obat pereda demam dan nyeri bisa diresepkan oleh dokter untuk mengurangi demam dan meredakan ketidaknyamanan serta nyeri.
- Bentuk bronkopneumonia ringan dapat diobati di rumah. Perawatannya adalah kombinasi antara istirahat dengan pemberian obat-obatan. Namun, untuk kasus yang lebih parah akan memerlukan perawatan di rumah sakit.
- Antibiotik tidak efektif untuk infeksi virus. Untuk bronkopneumonia yang disebabkan oleh virus, dokter dapat meresepkan obat antivirus. Terapi ditujukan untuk mengobati gejala. Jenis yang diakibatkan oleh virus biasanya sembuh dalam 1 hingga 3 minggu.
- Untuk pasien dengan bronkopneumonia jamur, dokter dapat meresepkan obat antijamur.
- Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan mengikuti pengobatan hingga selesai.
- Penting untuk mengikuti rekomendasi diet. Makanan harus bergizi dan diperkaya dengan vitamin. Bayi yang berusia di bawah 6 bulan harus mendapatkan ASI atau susu formula.
Makanan Sehat untuk Penderita Bronkopneumonia
Seperti disebutkan sebelumnya, mengonsumsi makanan yang bergizi juga penting bagi proses pemulihan. Berikut ini makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi dan dihindari, yaitu:
Untuk makanan sehat yang direkomendasikan di antaranya:
Apel
Makan apel secara teratur membantu melambatkan penurunan fungsi paru-paru pada mantan perokok dan mengurangi risiko COPD (penyakit paru obstruktif kronis). Makanan ini juga dapat meningkatkan fungsi paru-paru secara umum.
Jeruk, paprika, dan stroberi
Kaya akan vitamin C, yang penting untuk kesehatan paru-paru. Asupan vitamin C yang lebih tinggi dapat meningkatkan fungsi paru-paru, terutama bagi perokok.
Makanan tinggi serat
Makanan seperti lentil, brokoli, dan quinoa yang kaya serat dapat meningkatkan kesehatan paru-paru.
Tomat
Tomat kaya akan likopen, antioksidan yang dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi peradangan pada penderita asma serta COPD.
Bit
Bit membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi paru-paru, terutama pada pasien dengan COPD atau hipertensi pulmonal.
Kacang Brazil
Sumber selenium yang baik, yang dapat melindungi dari kanker paru-paru dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Labu
Sayuran oranye ini kaya akan karotenoid dan antioksidan yang memiliki efek anti-inflamasi.
Minyak zaitun
Minyak zaitun tinggi akan vitamin E dan polifenol, yang merupakan antioksidan yang membersihkan racun berbahaya dan melindungi sel dari kerusakan. Nutrisi ini juga memiliki efek anti-inflamasi, sehingga minyak zaitun menjadi pilihan yang baik untuk mereka yang memiliki kondisi paru-paru.
Sayuran hijau
Jenis sayuran ini memiliki banyak manfaat bagi pasien penyakit infeksi paru-paru. Mereka kaya akan nutrisi, serat, dan antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendukung pemulihan. Beberapa jenis sayuran hijau yang bermanfaat untuk pasien penyakit infeksi paru-paru meliputi: bayam, brokoli, kale, selada hijau, kubis, dan asparagus.
Makanan yang harus dihindari, yaitu:
- Makanan ultra proses, yaitu makanan yang telah melalui proses pengolahan industri dan biasanya mengandung banyak tambahan bahan kimia, pengawet, pemanis, dan pengatur rasa.
- Daging olahan
- Makanan yang mengandung banyak garam
- Makanan yang digoreng
- produk susu bisa menyebabkan masalah pada paru-paru, terutama pada pasien dengan penyakit paru-paru seperti COPD
Mari Bantu Pasien dan Keluarga yang Membutuhkan Bantuan
Klik Untuk Donasi - Alami Gejala Bronkopneumonia Berkepanjangan, Achazia Butuh Uluran Tanganmu Segera!- Terdanai Rp.1,204,000
- Pencapaian 28.14%
- Donatur 22
Mengutip laman Kementerian Kesehatan, diperkirakan tiap tahunnya ada lebih dari 2 juta balita yang meninggal karena pneumonia. Menurut WHO pneumonia bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi dan tak lupa juga makanan bernutrisi. Faktor ekonomi kerap membuat para ibu hamil dan anak-anak tidak bisa mengonsumsi makanan bergizi. Kita bisa membantu mereka agar terhindar dari pneumonia.
Bagaimana caranya? Kita bisa berdonasi membantu mereka yang hidup serba kekurangan agar bisa melakukan pengobatan ketika sakit maupun memenuhi kebutuhan gizi sehari-harinya. Kirimkan donasi melalui WeCare.id baik via situs web WeCare.id ataupun aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store.
Yuk, mari ulurkan tangan dan berbagi dengan sesama bersama WeCare.id
Referensi
Apa saja pantangan makanan bronkopneumonia pada anak? (2023). Diambil kembali dari alodokter.com.
Breathe easy: The best (and worst) foods for pulmonary health. (2022). Diambil kembali dari texasips.com.
Bronchopneumonia in Children. (2019). Diambil kembali dari medicalschemes.com.
Bronchopneumonia in Children: Causes, Symptoms, Treatment, Prevention, and Possible Complications. (2024). Diambil kembali dari herminahospitals.com.
Kandola, A. (2023). What is bronchopneumonia? Diambil kembali dari medicalnewstoday.com.
Landry, J. (2024). Top 10 Foods That Fight Inflammation in the Lungs. Diambil kembali dari respiratorytherapyzone.com.
Pneumonia in children. (2022). Diambil kembali dari who.int.Rokom. (2023). Pemerintah Berkomitmen Turunkan Kasus Kematian Akibat Pneumonia. Diambil kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Sumber Featured Image : Jimmy Conover on Unsplash