Penyakit asam lambung atau refluks gastroesofagus berawal dari melemahnya otot bagian bawah kerongkongan. Bentuk otot tersebut seperti cincin yang terletak di saluran kerongkongan. Dalam kondisi normal, otot menegang ketika ada makanan masuk. Sebaliknya, otot menutup kembali saat makanan turun ke lambung.
Namun, pada pengidap refluks gastroesofagus, otot tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya, isi lambung naik kembali ke permukaan dan menimbulkan sensasi kurang nyaman di kerongkongan.
Klik Untuk Donasi - Keluar Darah dari Hidung dan Telinganya, Cantika Alami Kelainan Darah Langka- Terdanai Rp.6,277,500
- Pencapaian 6.82%
- Donatur 137
Penyebab Asam Lambung
Melemahnya fungsi otot di kerongkongan tidak hanya karena makanan, tetapi juga pola makan. Sebagai contoh, kamu biasa sarapan pukul sembilan pagi, berarti asam lambung dikeluarkan pada jam tersebut. Namun, waktu sarapan bergeser jam dua belas siang; artinya tidak ada makanan masuk untuk diolah cairan lambung.
Apa yang terjadi? Pertama, produksi cairan sistem pencernaan menjadi berlebihan sehingga naik ke kerongkongan. Kedua, perut kamu terasa penuh meskipun sedikit makan.
Selain pola makan, refluks gastroesofagus dapat disebabkan oleh kegemukan, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, merokok, dan stres. Wanita dalam kondisi hamil pun rentan terkena refluks gastroesofagus. Di samping itu, penyakit lambung bisa dipicu gangguan kesehatan lainnya, seperti scleroderma dan hernia hiatus.
Gejala Asam Lambung
Untuk mengantisipasi serangan refluks gastroesofagus, kamu harus mengetahui beberapa gejala awalnya berikut ini.
Muncul Sensasi Terbakar di Dada
Ketika pertama terserang refluks gastroesofagus, rasa terbakar muncul di dada bagian tengah. Sensasi ini juga bisa berawal dari perut, lalu menyebar ke leher dan punggung.
Rasa terbakar biasanya muncul bersamaan dengan nyeri seperti ditusuk jarum. Hal itu karena ada iritasi di jaringan sepanjang dinding esofagus akibat cairan sistem pencernaan.
Mulut Terasa Pahit
Pengidap refluks gastroesofagus kerap merasa pahit di mulut ketika pagi hari. Sebagian pengidap juga mengeluhkan sensasi asam di ujung organ lidah. Jika diperhatikan lebih detail, permukaan lidah tersebut berwarna putih. Selain itu, sensasi pahit dibarengi aroma mulut yang tidak sedap.
Suara Terdengar Serak
Refluks gastroesofagus yang terjadi dalam waktu lama kerap menyebabkan suara serak. Pasalnya, tenggorokan dan pita suara mengalami iritasi parah. Kalau tidak segera ditangani, pengidapnya bisa terserang radang tenggorokan.
Klik Untuk Donasi - Yuk Ulurkan Tangan untuk Pak Ahmad agar Sembuh dari Penyakit Tumor Usus- Terdanai Rp.1,158,563
- Pencapaian 3.05%
- Donatur 31
Sulit Menelan (Disfagia)
Saat kondisi normal, makanan yang masuk akan mengalami tiga proses.
Fase Oral
Fase ini melibatkan proses mengunyah, memindahkan makanan ke belakang mulut, dan kerongkongan.
Fase Faringeal
Fase faringeal merupakan tahapan memindahkan atau mendorong makanan ke esofagus.
Fase Esofageal
Pada tahapan ini, makanan didorong dari esofagus menuju lambung untuk diolah.
Namun, ketika mengidap refluks gastroesofagus, Fase Esofageal seperti tidak terjadi. Pengidapnya akan merasa makanan masih melekat di kerongkongan.
Kondisi itu disebut disfagia, yakni makanan yang tak kunjung turun ke lambung. Penyebab utamanya adalah iritasi berupa jaringan parut di sepanjang kerongkongan.
Klik Untuk Donasi - Bantu Bu Ruminah Melawan Kanker TiroidPerut Terasa Tidak Nyaman
Pernahkah kamu merasa begah usai makan? Itulah salah satu tanda penyakit refluks gastroesofagus. Dalam istilah medis, gangguan tersebut dinamakan dispepsia atau kondisi perut tidak nyaman.
Biasanya, perasaan tidak nyaman pada perut diikuti dengan mual dan sering sendawa. Sebagian pengidap refluks gastroesofagus juga merasakan sakit di perut bagian atas dan kembung.
Penyakit asam lambung mudah disembuhkan dengan mengubah gaya hidup, pola makan, dan menghindari pantangan makanan. Kalau ingin lebih cepat pulih, kamu bisa mengonsumsi obat tradisional atau dengan resep dari dokter.
Namun, bagaimana dengan pengidap refluks gastroesofagus yang tidak mampu secara finansial? Mereka tentu tidak bisa membeli obat-obatan tersebut.
Karena itu, mereka membutuhkan uluran tangan kamu untuk berdonasi melalui WeCare.id! Unduh aplikasi WeCare.id di ponselmu sekarang dan buktikan kepedulianmu pada sesama!
Referensi :
Mayo Clinic (2020). Gastroesophageal reflux disease (GERD). mayoclinic.org
International Foundation for Gastrointestinal Disorders (2019). Signs & Symptoms. aboutgerd.org
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (2020). Symptoms & Causes of GER and GERD. niddk.nih.gov