Mungkin kamu pernah mengalami diserang rasa takut yang tiba-tiba dan serangan itu terjadi berkali-kali? Kamu merasakan jantungmu berdetak kencang, sesak napas, berkeringat dan pusing tiap kali serangan itu datang. Jika itu sering kali kamu rasakan, bisa jadi kamu mengalami gangguan panik atau panic disorder.
Bantu Adik-adik Disabilitas Keluarga Dhuafa Dapatkan Gizi Yang Baik
Daftar isi:
Memahami gangguan panik
Yang dimaksud dengan gangguan panik yaitu gangguan kecemasan ketika kamu mengalami serangan panik ataupun ketakutan yang tiba-tiba dan terjadi secara terus-menerus, tidak hanya satu kali. Serangan panik ini terkadang bisa terjadi secara tidak terduga, bahkan ketika bangun dari tidur. Biasanya gangguan ini mulai terjadi pada masa dewasa, yaitu sesudah usia 20 tahun, tapi bisa juga terjadi pada anak-anak, dan banyak anak yang mengalami gejala seperti panik.
Tiap orang pada waktu-waktu tertentu akan mengalami perasaan cemas dan panik. Ini merupakan respons alami terhadap situasi stres maupun berbahaya. Bila serangan panik itu tidak terjadi secara teratur, maka kamu hanya mengalami serangan panik.
Apa perbedaan antara gangguan panik dan serangan panik?
Serangan panik cukup umum terjadi pada setiap orang dan mengalami serangan panik tidak berarti kamu mengalami gangguan panik. Misalnya, ketika kamu merasa sangat stres atau lelah, atau kalau kamu melakukan olahraga berlebihan, mungkin kamu akan mengalami serangan panik.
Serangan panik hanya menjadi masalah bila kamu terus-menerus khawatir akan terjadi lagi serangan panik atau kalau kamu takut sesuatu yang buruk akan terjadi karena serangan panik. Contohnya, kamu khawatir akan pingsan, terkena serangan jantung, mempermalukan diri sendiri, menjadi gila, atau mati.
Pada gangguan panik, serangan panik itu terjadi berulang yang umumnya disertai dengan ketakutan tentang serangan panik lagi di masa depan atau perubahan perilaku untuk menghindari situasi yang mungkin menjadi penyebab serangan.
Apa penyebab serangan panik dan gangguan panik?
Para ahli tidak merasa yakin mengenai penyebab serangan panik maupun gangguan panik. Namun tubuh mempunyai respons alami saat kamu mengalami stres atau terancam bahaya. Respons itu mempercepat jantung, membuat kamu bernapas lebih cepat, dan memberikan ledakan energi. Ini disebut dengan respons fight-or-flight yaitu respons melawan atau melarikan diri. Ini membuat kamu siap untuk mengatasi atau melarikan diri dari bahaya. Serangan panik terjadi saat respons ini terjadi ketika tidak ada bahaya.
Beberapa orang ada yang sangat sensitif terhadap kecemasan dan kepanikan dibandingkan yang lain. Kemungkinan serangan panik lebih mungkin terjadi kalau kamu mempunyai riwayat keluarga dengan gangguan tersebut. Gangguan ini terkadang terjadi tanpa penyebab yang jelas.
Penyebab lain serangan panik di antaranya:
- Depresi atau gangguan mood lainnya.
- Masalah kesehatan seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau masalah jantung maupun pernapasan.
- Mengkonsumsi terlalu banyak nikotin atau terlalu banyak kafein.
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk mengobati asma dan masalah jantung.
- Penggunaan obat.
- Peminum berat.
- Hidup dengan tingkat stres yang tinggi untuk waktu yang lama.
Jika kamu memiliki orang tua yang mengalami depresi ataupun gangguan bipolar, maka kemungkinan kamu untuk terkena gangguan panik akan lebih tinggi.
Gejala serangan panik dan gangguan panik
Mereka yang mengalami serangan panik biasanya akan merasakan gejala seperti berikut:
- Perasaan takut, teror, atau kecemasan yang intens.
- Detak jantung yang berpacu atau tidak teratur.
- Nyeri dada atau sesak.
- Kesulitan bernapas atau pernapasan sangat cepat.
- Berkeringat.
- Pusing dan gemetar.
- Mual atau sakit perut.
- Mati rasa atau kesemutan.
Sementara gejala gangguan panik mungkin seperti berikut ini:
- Serangan panik berulang saat tidak ada alasan untuk respons fight or flight (melawan atau melarikan diri).
- Mengubah aktivitas sehari-hari karena khawatir akan mendapat serangan lagi.
Beberapa orang merasa takut ketika berada di keramaian, mengantre, atau pergi ke pusat perbelanjaan. Mereka takut mengalami serangan panik lagi atau tidak bisa melarikan diri. Masalah ini disebut sebagai agorafobia. Masalah ini bisa sangat buruk bagi sebagian orang sehingga mereka tidak pernah meninggalkan rumah mereka. Seringkali orang yang mengalami gangguan panik mengalami depresi pada waktu yang bersamaan.
Cara mendiagnosis gangguan panik
Penyedia kesehatan medis atau mental bisa mendiagnosis gangguan ini. Mereka bisa mendiagnosis gangguan tersebut saat kamu mengalami serangan panik berulang dan kamu:
- terus-menerus khawatir tentang kemungkinan kamu mengalami lebih banyak serangan panik atau konsekuensinya.
- terobsesi kehilangan kontrol selama serangan panik.
- mengubah perilaku untuk menghindari situasi yang dapat memicu serangan panik.
Bisakah dicegah?
Kemungkinan untuk bisa mencegah gangguan panik itu tidak bisa dilakukan. Akan tetapi, kamu bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi gejalanya dengan menggunakan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter saja serta menghindari alkohol dan stimulannya.
Memperhatikan bila kamu mengalami gejala kecemasan sesudah sesuatu kejadian yang menyedihkan dalam hidupmu, ini juga akan sangat membantu. Bila kamu mengalami gangguan karena sesuatu hal, diskusikan situasinya dengan dokter atau ahli terapi.
Pilihan pengobatan
Perawatan yang berikan pada gangguan panik fokusnya hanya pada mengurangi atau menghilangkan gejala. Hal ini bisa dilakukan melalui terapi oleh ahli terapi profesional yang berkualifikasi. Selain itu perawatan lainnya adalah dengan pengobatan.
Terapi yang biasa digunakan adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini mengajarkanmu untuk mengubah pikiran dan tindakan sehingga kamu dapat memahami serangan panik dan mengelola rasa takutmu.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobatinya adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), yang merupakan obat antidepresan.
Serangan panik yang menjadi penyebab gangguan panik bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak kecil. Penyebab awalnya bisa dikarenakan depresi atau stres. Bila kamu melihat ada anggota keluarga atau teman yang mengalami gejala panik yang berulang, segera bantu mereka dengan membawanya ke dokter atau ahli terapi profesional sebelum menjadi lebih parah. Selain membantu mereka yang mengalami masalah gangguan mental, kamu juga bisa membantu mereka yang mengalami masalah dengan kesehatan fisik. Banyak pasien yang mengalami masalah biaya pengobatan. Mereka bisa kamu bantu dengan cara yang mudah sekali. Kamu cukup download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Klik Untuk Donasi - Zakatmu Bantu Perjuangan Guru Ngaji- Terdanai Rp.13,576,264
- Pencapaian 76.49%
- Donatur 164
Referensi
Burke, D. (2013). What You Need to Know About Panic Disorder. Diambil kembali dari healthline.com.
Panic Disorder. (2017). Diambil kembali dari adaa.org.
Panic Disorder. (2019). Diambil kembali dari anxietycanada.com.Panic disorder. (2021). Diambil kembali dari nhs.uk.