Tiap orang mempunyai cara berpikir, perasaan serta perilaku masing-masing yang tentunya berbeda-beda. Semua hal tersebut akan membentuk kepribadian mereka. Inilah yang sering disebut dengan sifat. Cara berpikir, perasaan juga perilaku membentuk cara seseorang memandang sesuatu dan berhubungan dengan orang lain. Ketika seseorang menjadi dewasa, semua hal ini akan menjadi bagian dari siapa diri mereka. Mungkin orang berpikir sifat mereka wajar-wajar saja, misalnya tiap orang bisa merasa emosional, cemburu atau resah. Namun saat sifat-sifat ini mulai mengakibatkan masalah bagi diri mereka, ada kemungkinan mereka mengalami gangguan kepribadian, seperti Borderline Personality Disorder.
Divonis Gagal Ginjal Kronis Stadium Akhir, Lovely Butuh Biaya Operasi Transplantasi Ginjal!
Daftar isi:
Apa Itu Borderline Personality Disorder?
Disingkat BPD, Borderline Personality Disorder atau gangguan kepribadian ambang terkadang disebut gangguan kepribadian yang tidak stabil secara emosional. Beberapa orang merasa istilah ini lebih tepat menggambarkan penyakit ini dibandingkan dengan BPD.
BDP merupakan gangguan kesehatan mental umum yang bisa diobati. BPD mempengaruhi pikiran, emosi dan perilaku orang sehingga sulit bagi mereka untuk mengatasinya di semua bidang kehidupan.
Orang dengan BDP merasakan emosi yang intens dan tidak terkendali, yang dapat membuat mereka sangat tertekan dan marah. Mereka bermasalah dengan hubungan mereka serta merasa kesulitan untuk bisa merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Penderita BPD mungkin sangat impulsif dan kehidupannya kacau, bertindak impulsif atau sengaja menyakiti diri mereka sendiri sebagai cara untuk menghadapinya. Gangguan kepribadian ambang bisa sulit dipahami orang lain. Hal ini bisa menyulitkan bagi orang dengan BPD dan orang-orang di sekitar mereka, dan kerap kali orang salah mengerti tentang mereka.
Siapa yang bisa mengalami BPD?
Borderline Personality Disorder lebih sering didiagnosis pada wanita dibandingkan pria. Gangguan kepribadian seperti BPD akan muncul pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa dan tetap relatif stabil sepanjang kehidupan dewasa. Namun dengan bertambahnya usia secara bertahap BPD dapat meningkat. Ini berbeda dengan kondisi kesehatan mental lainnya, yang umumnya datang dan pergi dari waktu ke waktu, dengan diselingi dengan periode sembuh.
Apa penyebab gangguan BPD?
Borderline personality disorder bisa diakibatkan oleh genetika, kelainan otak, dan atau faktor lingkungan. Karena itulah sulit untuk menentukan apa yang menjadi penyebab gangguan kepribadian ini.
- Genetika: Penelitian menunjukkan bahwa BPD mungkin merupakan kondisi genetik yang diturunkan atau berhubungan dengan gangguan mental lainnya yang dialami oleh anggota keluarga lainnya.
- Faktor lingkungan: Masalah di anak usia dini, seperti mengalami pelecehan atau penelantaran anak, juga bisa menjadi penyebab.
- Kelainan otak: Perbedaan otak juga bisa dianggap sebagai penyebab gangguan BPD. Saat bahan kimia otak tertentu yang bertanggung jawab untuk pengaturan suasana hati tidak berfungsi dengan baik, terjadi perubahan di beberapa area otak. Kelainan otak ini dihubungkan dengan agresi, kesulitan mengatur dorongan destruktif, dan depresi.
BPD Biasanya Disertai Kondisi yang Lain
Kebanyakan orang yang didiagnosis dengan borderline personality disorder mengalami kondisi lain, di antaranya:
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Gangguan Makan
- Gangguan bipolar
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Gangguan penggunaan zat
Gejala BDP
Gejala BPD bisa beragam dan frekuensi serta tingkat keparahannya bisa berbeda-beda pada tiap orang. Beberapa orang mungkin bisa mencegah gejalanya atau mencegahnya dengan menjauhi keadaan yang memicu munculnya gejala tersebut. Berikut ini beberapa gejala BPD, di antaranya:
- Perubahan suasana hati
- Hubungan yang tak stabil dengan keluarga, teman serta pasangan
- Ketidakpastian seputar identitas seseorang
- Pergeseran minat, nilai, atau opini yang tidak bisa diprediksi atau tidak menentu
- Takut ditinggalkan dan mengatasi ketakutan ditinggalkan dengan menjalin hubungan atau menarik diri dari hubungan secara impulsif
- Kemarahan yang intens yang diperlihatkan dengan cara yang tidak pantas
- Pandangan sempit, misalnya melihat sesuatu atau orang sebagai sesuatu yang sepenuhnya positif atau sepenuhnya negatif
- Perilaku melukai diri sendiri seperti menyayat pergelangan tangan atau menyakiti diri sendiri
- Berperilaku impulsif dan berisiko seperti penyalahgunaan zat, boros, terlibat dalam hubungan seks yang tidak aman, maupun mengemudi dengan sembarangan
- Berpikir untuk bunuh diri
- Mengancam untuk bunuh diri
- Merasa kosong, sendirian, atau terlepas dari kenyataan atau diri sendiri
- Sulit mempercayai orang
- Terdanai Rp.1,599,500
- Pencapaian 2.12%
- Donatur 57
Bisakah borderline personality disorder diobati?
BPD bisa diobati. Banyak orang dengan borderline personality disorder bisa mengendalikan kondisi dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Namun pengobatan yang efektif untuk BPD membutuhkan waktu, kesabaran dan komitmen. Pengobatannya kemungkinan termasuk psikoterapi (terapi bicara), obat-obatan atau gabungan keduanya. Jika orang dengan BPD sangat tertekan atau berisiko melukai diri sendiri atau orang lain, penyedia layanan kesehatan bisa merekomendasikan mereka untuk dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang pendek.
Perawatan untuk BPD yaitu:
- Terapi dan konseling: Banyak jenis psikoterapi yang bisa membantu seseorang mengendalikan BPD yang dideritanya. Orang tersebut mungkin bisa mengikuti terapi perilaku dialektik (DBT) atau terapi perilaku kognitif (CBT).
- Obat-obatan: Walaupun tidak ada obat yang mengobati gangguan itu sendiri, penyedia kesehatan bisa merekomendasikan satu atau lebih obat untuk mengobati gejala BPD.
Gangguan kepribadian seperti borderline personality disorder merupakan penyakit kesehatan mental yang bisa disembuhkan. Jadi jika ada orang di keluargamu yang mengalaminya, masih ada kemungkinan mereka bisa menjalani hidup dengan normal, namun untuk pengobatannya butuh kesabaran, waktu serta komitmen. Di waktu luangmu membantu anggota keluarga dengan BPD, yuk bantu juga pasien yang mengalami masalah biaya pengobatan. Caranya yaitu dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Borderline personality disorder (BPD). (2020). Diambil kembali dari healthdirect.gov.au.
Borderline Personality Disorder (BPD). (2020). Diambil kembali dari my.clevelandclinic.org.
Borderline personality disorder. (2019). Diambil kembali dari mentalhealth.org.nz.
Borderline personality disorder. (2019). Diambil kembali dari rethink.org.
Everything You Need To Know About Borderline Personality Disorder. (2021). Diambil kembali dari mcleanhospital.org.McNiff, S. (1997). Tell Me All I Need to Know About Borderline Personality Disorder. Diambil kembali dari psycom.net.
Sumber Featured Image : Gerd Altmann dari Pixabay