Kerap kali, seseorang bisa merasa lelah dan tidak ingin mengerjakan suatu pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Meskipun banyak yang beranggapan tindakan ini adalah rasa malas semata, namun bisa saja Anda mengalami burnout. Burnout merupakan kondisi ketika seseorang mengalami lelah tak hanya secara fisik namun juga mental, akibat kehidupan profesionalnya.
Penyebab terjadinya kelelahan fisik dan mental ini, banyak dialami para pekerja. Penyebabnya pun sangat beragam. Mulai dari banyaknya beban kerja, upah rendah hingga perlakuan yang buruk dari atasan.
Karena terlihat mirip, burnout bisa tumpang tindih dengan kemalasan. Sayangnya istilah ini sering dijadikan alasan untuk bekerja hanya karena kita merasa sedang malas. Nah, produktivitas kerja Anda tetap terjaga, ketahui perbedaan antar burnout dan rasa malas.
Daftar isi:
Perbedaan Malas dan Burnout
Burnout terjadi karena seseorang mengalami kelelahan pada tempat kerja. Efek yang timbul sangat beragam. Yang paling umum kita jumpai adalah susah fokus ke suatu hal sehingga membuat produktivitas turun dan banyak pekerjaan terbengkalai. Gejala lainnya adalah kesulitan dalam berpikir jernih dan bisa berpengaruh terhadap banyak keputusan profesional yang nantinya harus dibuat.
Gejala lainnya adalah merasa lelah secara fisik meskipun Anda tidak melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan fisik. Karena merasa dalam kondisi yang lelah, Anda pun tidak bisa melakukan banyak hal secara baik. Bahkan Anda bisa beralasan untuk tidak berangkat bekerja meski sedang dalam kondisi tubuh yang prima.
Sedangkan rasa malas terjadi karena kamu kehilangan motivasi dan ketertarikan akan hal yang sedang kamu kerjakan. Cara terbaik untuk membedakan apakah Anda sedang berada dalam fase burnout atau hanya malas saja yakni dengan melakukan sesuatu sampai ke batas waktu tertentu.
Saat masih mampu mengerjakan hal tersebut dalam jangka waktu yang lama, maka Anda sedang malas dan kehilangan motivasi saja. Sedangkan bila Anda tampak sulit untuk fokus dan berpikir jernih saat dihadapkan dengan sebuah pekerjaan, maka Anda berada dalam kondisi burnout.
Cara Mengatasi Burnout
Kurun waktu terjadinya burnout tidak bisa kamu prediksi karena tergantung pada kondisi serta mental serta lingkungan seseorang. Kondisi ini bisa terjadi hanya dalam waktu satu hari, satu minggu, satu bulan atau dalam jangka waktu yang lebih lama. Untuk mengatasi masalah ini agar tidak berkepanjangan adalah menyadari bahwa Anda sedang mengalaminya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi burnout.
- Buatlah batasan waktu kerja dan hindari lembur bila tidak ada sesuatu yang penting untuk dikerjakan. Bila ada kesempatan, lakukan liburan singkat agar Anda merasa lebih rileks.
- Buatlah batasan untuk lingkungan kerja Anda. Tegaslah bersikap dengan mengatakan tidak kepada pekerjaan yang seharusnya tidak Anda lakukan termasuk bila ada tawaran lembur yang tidak sesuai dengan kontrak kerja. Bila memiliki rekan kerja yang toxic, sebaiknya hindari dan cari rekan yang lebih suportif.
- Burnout merupakan hal wajar dan bisa dialami oleh siapa saja. karena itu, jangan menyalahkan diri sendiri ketika mengalaminya.
- Cari tahu kembali apa saja hal-hal yang membuat Anda bisa hidup lebih bahagia dan tenang.
- Lakukan berbagai hal positif seperti olahraga, tidur cukup, mengonsumsi makanan yang lebih sehat serta menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang Anda cintai.
Malas Mengatasi Rasa Malas
Bila rasa malas ketika bekerja tak kunjung hilang, coba cari tahu apa penyebabnya. Misalnya apakah pekerjaan yang Anda miliki tidak sesuai keinginan? Atau ada masalah dengan alat-alat yang menunjang pekerjaan? Atau memang Anda belum maksimal menerapkan kedisiplinan. Dengan mengetahui akar masalahnya, Anda bisa menemukan cara penyelesaian yang tepat.
Burnout dan malas adalah dua hal yang berbeda. Segera analisa apa yang terjadi dengan kamu sehingga kamu bisa kembali meningkatkan produktivitas kerja.
Sumber Featured Image : Kinga Cichewicz on Unsplash