Baru-baru ini masyarakat dibuat heboh dengan kasus bullying yang menimpa seorang siswa di Tangerang Selatan. Pelaku kekerasan diduga tergabung dalam sebuah kelompok bernama “Geng Tai”. Mereka diduga melakukan kekerasan hingga membuat korbannya harus dirawat di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka.
Aksi bullying dilakukan pada korban yang ingin menjadi bagian dari kelompok tersebut. Untuk bisa masuk ke dalam geng, mereka meminta korban untuk membelikan makanan dan melakukan hal lain, sampai kekerasan fisik itu terjadi. Terlepas dari kasus “Geng Tai”, terdapat banyak faktor yang membuat anak menjadi pelaku perundungan.
Klik Untuk Donasi - Hantarkan Masa Depan Cerah Pelajar Pelosok Negeri Dhuafa- Terdanai Rp.245,500
- Pencapaian 4.68%
- Donatur 21
Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying
Faktor-faktor yang bisa menyebabkan anak menjadi pelaku perundungan adalah lingkungan pertemanan, budaya, masalah keluarga hingga perasaan insecure. Selain itu, berikut ini beberapa alasan anak menjadi pelaku perundungan.
- Mengalami masalah di rumah, seperti kerap menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya. Hal ini membuat anak merasa kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Alhasil, anak akan melakukan perundungan untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang sekitarnya.
- Alasan mencari kesenangan. Biasanya anak pelaku perundungan kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan orang tua sehingga mereka merundung anak lain sebagai bentuk pelampiasan guna mendapatkan perhatian. Mirisnya, perundungan terkadang menjadi ajang untuk sekadar mencari hiburan semata.
- Ingin mendapatkan popularitas, karena pelaku perundungan ingin mendapatkan anggapan keren dari orang lain dan membuat teman lainnya menjadi segan. Mereka menganggap hal ini bisa meningkatkan status sosial guna mendapatkan popularitas.
- Ingin mendapatkan kekuasaan. Anak pelaku perundungan melakukan aksinya karena ingin tampak menonjol dan berkuasa di lingkungan sekolahnya. Hal ini bisa terjadi karena anak tidak memiliki kontribusi dalam hidupnya. Akhirnya, mereka berusaha mendapatkan melalui cara yang salah.
Cara Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying
Belajar dari kasus ini, peran orang tua sangat penting untuk mencegah anak menjadi pelaku perundungan. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah anak menjadi pelaku perundungan:
- Ajari anak tentang perundungan dan dampak negatifnya terhadap dirinya serta orang lain. Orang tua juga harus dengan tegas menetapkan konsekuensi jika anak melakukan tindakan perundungan. Selain itu, orang tua harus mengajarkan anak cara yang tepat untuk mengelola emosi dan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
- Ajari anak untuk menghargai perbedaan, baik itu perbedaan ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus, jenis kelamin, atau status ekonomi. Orang tua bisa mengajak anak berinteraksi dengan anak-anak yang berbeda dengannya, seperti mengunjungi panti asuhan, komunitas anak berkebutuhan khusus hingga sekolah inklusi.
- Ajari anak untuk berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Anak harus belajar mendengarkan, menghormati dan menghargai pendapat orang lain, meskipun pendapat orang tersebut berbeda dengannya.
- Ajari anak untuk percaya diri, baik kemampuan, penampilan maupun kepribadian. Anak yang percaya diri tidak perlu menurunkan harga diri orang lain untuk meningkatkan harga diri sendiri. Orang tua bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dengan menemukan bakat dan minatnya, serta membantu mengembangkannya.
- Ajari anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, baik perbuatan baik maupun buruk. Anak harus belajar mengakui kesalahan, meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan tersebut. Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan anak untuk menerima kritik dan saran yang membangun.
WeCare.id memberi kamu kesempatan untuk bantu sesama. Donasi lebih mudah dan praktis melalui aplikasi WeCare.id yang bisa kamu unduh melalui Google Play atau App Store. Ayo mulai donasi pertamamu bersama WeCare.id sekarang!
Sumber Featured Image : Anemone123 dari Pixabay