7 Penyakit yang Biasa Muncul Sesudah Libur Panjang

7 Penyakit yang Biasa Muncul Sesudah Libur Panjang

Setiap ada libur panjang, seperti hari raya atau tahun baru, orang-orang akan memanfaatkannya semaksimal mungkin dengan pergi liburan atau pulang kampung. Saat liburan, mereka merasa senang dan bahagia. Namun, terkadang begitu pulang liburan, beberapa dari mereka ada yang terserang penyakit. Berikut ini adalah penyakit yang rawan muncul pasca liburan panjang.

Jenis Penyakit yang Muncul Sesudah Libur Panjang

Sebenarnya tidak ada jenis penyakit yang secara khusus muncul sesudah libur panjang. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat terjadi setelah seseorang kembali dari liburan, terutama jika mereka melakukan perjalanan jauh atau ke daerah yang berbeda dengan kondisi iklim dan lingkungan yang berbeda.

Derita Infeksi Paru yang Tak Kunjung Sembuh, Anifa Butuh Pertolonganmu Segera!

Flu

Flu atau influenza merupakan infeksi virus yang umum terjadi di musim hujan atau musim dingin. Namun, seseorang juga dapat terkena flu selama liburan, khsusunya jika mereka melakukan perjalanan dengan pesawat atau berkumpul dengan banyak orang dalam ruangan yang sama. Di antara gejala flu adalah demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, lelah, dan nyeri otot.

Agar tidak terkena flu setalah libur panjang, disarankan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer. Selain itu, hindari kontak dengan orang yang sakit, dan menghindari menyentuh wajah terutama hidung dan mulut.

Insomnia

Insomnia atau sulit tidur dapat terjadi setelah libur panjang, terutama jika seseorang telah melakukan perjalanan melintasi zona waktu yang berbeda atau memiliki jadwal tidur yang tidak teratur selama liburan. Gejala insomnia meliputi kesulitan untuk tidur, terbangun terlalu awal di pagi hari, dan merasa tidak segar setelah tidur.

Untuk mencegah insomnia, disarankan untuk menjaga rutinitas tidur yang teratur, seperti tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, serta menghindari tidur siang terlalu lama. Selain itu, disarankan untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang, seperti menggunakan kasur yang nyaman, menjaga suhu ruangan yang sejuk dan gelap, serta menghindari penggunaan gadget dan televisi sebelum tidur.

Demam 

Demam juga dapat terjadi setelah libur panjang, terutama jika seseorang telah melakukan perjalanan ke daerah dengan iklim yang berbeda atau telah terpapar dengan patogen yang berbeda. Demam dapat menjadi gejala dari infeksi virus atau bakteri, termasuk flu, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, dan malaria.

Beberapa tanda dan gejala demam antara lain suhu tubuh yang tinggi, menggigil, keringat berlebihan, sakit kepala, lelah, dan nyeri otot atau sendi. Jika demam berlangsung selama lebih dari dua hari atau disertai dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan atau batuk, segera hubungi dokter.

Klik Untuk Donasi - Alami Sindrom Down dan Jantung Bocor, Alira Butuh Biaya Berobat ke Jakarta!
ALIRA SITI AZZAHRA
ALIRA SITI AZZAHRA
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.9,437,000
  2. Pencapaian 16.34%
  3. Donatur 205

Masalah Pencernaan 

Ketika menghabiskan libur panjang dengan pergi ke kota atau bahkan negara lain, orang-orang biasanya akan berburu kuliner dari tempat yang dikunjungi. Mengonsumsi makanan yang berbeda dari yang biasa mereka konsumsi di rumah dapat meningkatkan risiko terkena masalah pencernaan seperti diare, mual, dan muntah. 

Kondisi ini dapat disebabkan oleh makanan yang tidak higienis, terkontaminasi bakteri atau virus, atau makanan yang tidak cocok dengan sistem pencernaan seseorang. Agar terhindar dari masalah pencernaan disarankan untuk memilih makanan dan minuman yang aman dan higienis. Selain itu, disarankan untuk menghindari makanan yang meragukan atau makanan yang telah duduk terlalu lama di suhu kamar atau suhu yang tidak sesuai.

Ruam kulit

Paparan sinar matahari yang berlebihan atau alergi terhadap bahan kimia atau bahan makanan yang tidak dikenal di saat menikmati libur panjang bisa menyebabkan ruam kulit. Biasanya penyakit ini muncul dalam bentuk bintik-bintik merah, gatal, atau terasa panas pada kulit.

Untuk mencegah ruam kulit, disarankan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF yang cukup selama berada di bawah sinar matahari, serta menghindari paparan sinar matahari terik pada jam-jam tertentu. Selain itu, hindari penggunaan produk kosmetik atau produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan kulit, serta perhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Kambuh Penyakit Kronis

Menghabiskan libur panjang dapat menyebabkan kambuhnya penyakit kronis karena adanya perubahan dalam rutinitas sehari-hari dan pola makan yang berbeda. Contohnya, orang yang memiliki masalah dengan sistem pencernaan mungkin akan mengalami kesulitan dalam mencerna makanan yang berbeda dengan biasanya saat berlibur, sedangkan orang yang memiliki alergi makanan mungkin akan kesulitan menemukan makanan yang aman dan cocok untuk dikonsumsi.

Kambuhnya penyakit kronis juga bisa karena mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti tinggi lemak, asin, dan manis. Konsumsi makanan yang tidak sehat secara terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan tekanan darah, serta meningkatkan risiko terkena penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.

Post-Holiday Blues

Post-Holiday Blues atau sindrom pasca libur biasanya terjadi setelah periode emosi dan stres yang intens. Gejalanya mirip dengan gangguan kecemasan atau mood seperti kesulitan tidur, kelelahan, mudah marah, kesulitan berkonsentrasi, dan kecemasan. 

Penyebab utamanya adalah penurunan tiba-tiba hormon stres setelah periode liburan. Selain itu, efek kontras juga berperan saat otak mencoba menyesuaikan diri dengan pengalaman yang berbeda selama liburan. Meski sering diabaikan, post-holiday blues cukup umum terjadi.

Itulah beberapa penyakit yang biasa dialami oleh orang-orang yang sudah menghabiskan libur panjang. Di saat menikmati liburan, orang-orang akan merasa bahagia, tapi terkadang pulang liburan mereka justru menjadi sakit fisik dan mental, seperti stres dan depresi. Namun ternyata dalam American Journal of Public Health, membantu orang lain bisa menurunkan risiko stres. Kita bisa membantu pasien yang membutuhkan biaya pengobatan melalui WeCare.id. Untuk menolong mereka, kita bisa berdonasi lewat situs web WeCare.id atau unduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Chaeroni, F. (2020). Waspadai 6 Penyakit Berikut yang Kerap Muncul Setelah Liburan. Diambil kembali dari gooddoctor.co.id.

Dwianto, A. R. (2020). Kerap Dialami, Ini Sederet Penyakit yang Bisa Terjadi Usai Libur Panjang. Diambil kembali dari health.detik.com.

How to Treat and Prevent Five of the Most Common Holiday Illnesses. (2019). Diambil kembali dari patientser.com.

MacCarthy, L. (2021). Understanding Post-Holiday Depression and Blues. Retrieved from psycom.net.

The 6 common diseases after summer holidays. (2018). Diambil kembali dari crossbordermedcare.com.

Sumber Featured Image : Natalya Zaritskaya on Unsplash