Kamu Termasuk Sandwich Generation? Yuk, Cari Tau Cara Putuskan Mata Rantainya

Kamu Termasuk Sandwich Generation? Yuk, Cari Tau Cara Putuskan Mata Rantainya

Sandwich generation atau generasi sandwich mungkin bukan kalimat yang asing kita dengar. Istilah ini kerap menjadi topik bahasan pakar keuangan, terutama saat membahas topik finansial generasi milenial. Namun, apa sebenarnya sandwich generation? Apakah kamu termasuk generasi sandwich? Yuk, cari tahu selengkapnya melalui artikel ini!

Klik Untuk Donasi - Bersama Wujudkan Pemerataan Kesehatan di Indonesia
  1. Terdanai Rp.11,257,424
  2. Pencapaian 1.13%
  3. Donatur 442

Pengertian Sandwich Generation

Mengutip kembali dari katadata.co.id, pengertian sandwich generation menurut seorang profesor dari Universitas Kentucky, bernama Dorothy A. Miller, adalah generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi, yaitu orang tua, diri sendiri dan anaknya. Sederhananya, generasi sandwich adalah sebuah istilah yang menggambarkan kondisi finansial seseorang yang terhimpit antara generasi atas dan generasi bawah. 

Semua orang bisa mengalami generasi sandwich ini, baik laki-laki maupun perempuan. Biasanya mereka yang berusia 30-40 tahun akan mengalami situasi ini. Namun, ada juga yang menyebutkan generasi sandwich ini memiliki rentang usia dari 30-50 tahun. Berikut kategori-kategori generasi sandwich.

Kategori Sandwich Generation

Berdasarkan kategori usia, generasi sandwich terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:

The Traditional Sandwich Generation

Yang termasuk kedalam kategori ini adalah orang dewasa dengan usia 40-50 tahun. Selain itu, ciri-ciri lainnya adalah mereka harus menanggung beban orang tuanya dan anaknya yang masih membutuhkan dukungan finansial.

The Club Sandwich Generation

Mereka adalah orang yang berusia 30-60 tahun dan harus menanggung beban orang tua, anak, cucu (jika memiliki), serta kakek nenek (apabila masih hidup).

The Open Faced Sandwich Generation

Yang termasuk kedalam kategori ini adalah mereka yang terlibat dalam pengasuhan orang tua, namun bukan termasuk pekerjaan profesionalnya (misalnya pengurus panti jompo).

Dampak Menjadi Generasi Sandwich

Menjadi generasi sandwich tentulah bukan hal yang mudah karena harus menanggung beban finansial banyak orang. Ternyata beban tersebut akan membawa dampak bagi orang yang menanggungnya, yaitu:

Lelah secara fisik dan mental

Harus menanggung beban tiga generasi bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut bisa saja membuat orang tersebut merasa lelah fisik maupun mental. Kondisi tersebut membuat mereka harus bekerja lebih keras dan lebih lama demi mengumpulkan pundi-pundi pendapatan. Karena terlalu keras bekerja untuk memenuhi kebutuhan, terkadang mereka tidak memiliki waktu untuk me time atau sekedar bersosialisasi dengan teman-temannya.

Selalu merasa bersalah

Walaupun sudah bekerja keras, terkadang mereka kerap merasa bersalah. Rasa bersalah tersebut muncul saat mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan orang tua atau anaknya. Sebenarnya memiliki rasa bersalah tersebut merupakan hal yang wajar. Namun, jika terus menerus merasa bersalah, tentunya akan berdampak terhadap kesehatan mental atau kerap kita kenal dengan istilah insecure.

Selalu merasa khawatir

Selain selalu merasa bersalah, generasi sandwich juga kerap merasa selalu khawatir. Hal ini disebabkan karena mereka selalu merasa khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan orang tuanya, tidak bisa membiayai pendidikan sang anak dan membiayai kebutuhannya dirinya sendiri. Jika perasaan ini terus menerus dipendam, maka akan menyebabkan depresi. Sebaiknya cari teman atau pihak lain yang bisa diajak cerita untuk mengurangi beban pikiran.

Yoga Derita Epilepsi, Bantuanmu sangat diharapkan!

Cara Memutus Mata Rantai Sandwich Generation

Agar kondisi ini tidak menjadi turun menurun, seseorang harus berani keluar dari zona ini. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memutus mata rantai generasi sandwich demi masa depan anak-anak.

Bijak Kelola Penghasilan

Saat ini sudah banyak pakar keuangan yang memberikan tips-tips untuk mengelola keuangan dengan bijak, salah satunya adalah menggunakan rumus 50/30/20 atau 40/30/20/10. Rumus tersebut bisa kamu terapkan untuk mengelola gaji. 50 persen penghasilan kamu sisihkan untuk memenuhi kebutuhan, seperti membayar cicilan, tagihan, belanja bulanan dan lainnya. Lalu, 30 persennya kamu sisihkan untuk hiburan dan 20 persennya kamu sisihkan untuk tabungan.

Sedangkan rumus 40/30/20/10 berarti 40 persen penghasilan kamu sisihkan untuk memenuhi kebutuhan, 30 persen kamu sisihkan untuk kewajiban, 20 persen untuk kamu tabung dan 10 persen kamu sisihkan untuk berdonasi.

Selalu mencatat keuangan

Mencatat pemasukan dan pengeluaran merupakan hal yang penting. Hal ini bisa membantu kamu mengetahui kemana uang kamu “pergi” setiap bulannya. Dengan memiliki catatan keuangan, kamu juga bisa menentukan rencana keuangan kamu kedepannya.

Menambah sumber penghasilan

Jika kamu merasa penghasilan kamu setiap bulan masih belum bisa memenuhi kebutuhan terutama untuk masa depan kamu nanti, kamu bisa menambah sumber penghasilan. Kamu bisa menyiapkan penghasilan pasif, seperti berinvestasi, menyewakan properti dan lainnya. 

Menyiapkan tabungan pensiun

Hal ini untuk memutus mata rantai agar kamu tidak perlu membebani anak-anak kamu. Caranya, kamu bisa menyiapkannya dengan menyisihkan penghasilan untuk kamu investasikan sebagai tabungan masa tua.

Memiliki asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan juga merupakan elemen penting untuk memutus mata rantai generasi sandwich. Dengan memiliki asuransi kesehatan, maka anak-anak dan keluarga kamu tidak perlu menanggung biaya pengobatan saat kamu sakit suatu hari nanti.

Itu tadi merupakan penjelasan mengenai sandwich generation. Agar generasi ini bisa berhenti, kamu harus rutin menabung sebagian penghasilan kamu. Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu menyisihkan sebagian penghasilan kamu untuk membantu pasien-pasien yang membutuhkan pengobatan melalui WeCare.id. Kunjungi websitenya atau unduh aplikasinya melalui App Store dan Google Play.

REFERENSI:

Bareksa. https://www.bareksa.com/berita/belajar-investasi/2022-06-08/enam-cara-memutus-mata-rantai-generasi-sandwich. Diakses pada 11 Juni 2022.

Katadata.co.id. https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/62273b62d1be5/apa-itu-generasi-sandwich-ini-dia-penjelasan-lengkapnya. Diakses pada 11 Juni 2022.

Koinworks. https://koinworks.com/blog/apa-itu-generasi-sandwich/. Diakses pada 10 Juni 2022.

Sumber Featured Image : Rod Long on Unsplash