Tindakan Clipping dan Coiling Aneurysm Serta Efek Sampingnya

Tindakan Clipping dan Coiling Aneurysm Serta Efek Sampingnya

Aneurisma Otak (Brain Aneurysm) adalah suatu kondisi ketika tonjolan di pembuluh darah otak pecah atau berisiko mengalami pecah. Aneurisma terjadi karena adanya pelebaran atau dilatasi dalam pembuluh darah seseorang. Kondisi demikian harus ditangani oleh dokter ahli bedah syaraf. Perawatan tepat untuk kondisi Aneurisma otak adalah pencegahan pecahnya pembuluh darah dan menghindari situasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.

Aneurisma otak ditemukan dapat terjadi pada 5%-6% individu usia dewasa. Sedangkan pada usia anak-anak, prevalensi kasus ditemukan lebih rendah, yakni 2%-3%. Sehingga orang dewasa lebih rentan mengalami aneurisma otak. Kondisi Aneurisma otak merupakan kondisi yang jarang terjadi, namun kondisi ini dapat diatasi. Terapi clipping dan coiling merupakan dua jenis terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi aneurisma otak.

Klik Untuk Donasi -


Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.0
  2. Pencapaian nan%
  3. Donatur 0

Untuk menentukan jenis terapi yang tepat digunakan pada pasien penderita Aneurisma otak, harus berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh dokter ahli syaraf. Meskipun demikian, hal-hal berikut perlu diketahui untuk edukasi dan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam memilih terapi yang tepat bagi penderita Aneurisma Otak:

Daftar isi:

  1. 1. Prosedur Terapi Clipping untuk Aneurisma Otak
  2. 2. Efek Samping Terapi Clipping

Prosedur Terapi Clipping untuk Aneurisma Otak

Kliping aneurisma adalah prosedur terapi di mana ahli bedah mengakses pembuluh darah secara langsung dengan melakukan teknik kraniotomi, yaitu menempatkan klip logam di dasar aneurisma, memotongnya dari suplai darah. Ini mencegah darah mengalir ke area kantong yang lemah untuk mengurangi resiko pecahnya pembuluh darah di masa depan. Beberapa ahli bedah akan menggunakan prosedur yang disebut mikro kraniotomi atau mengakses pembuluh darah melalui alis, tetapi metode tradisional adalah melalui kraniotomi tipikal dan pengangkatan bagian tengkorak.

Efek Samping Terapi Clipping

Teknik Clipping Merupakan Prosedur yang Invasif

Meskipun kliping telah terbukti menjadi cara yang aman dan efektif untuk mengobati aneurisma, teknik ini adalah prosedur invasif yang memerlukan pembukaan tengkorak. Untuk menempatkan klip, ahli bedah saraf harus melakukan kraniotomi untuk mengangkat sebagian tengkorak, dan memotong jaringan otak untuk mengakses aneurisma.

Teknik Clipping Membutuhkan Anestesi General

Karena teknik kliping bersifat invasif, prosedur ini memerlukan anestesi umum. Anestesi umum menimbulkan risiko, terutama untuk pasien yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis. Pasien-pasien ini perlu dipantau dengan hati-hati selama pemulihan.

ZAKAT bersama LAZ RYDHA – Rumah Yatim Dhuafa

Teknik Clipping Membutuhkan Waktu Penyembuhan yang Relatif Lama

Karena kliping adalah operasi invasif, pemulihan biasanya membutuhkan waktu lebih lama. Tanpa komplikasi, pemulihan dari prosedur kliping yang dilakukan pada aneurisma yang tidak pecah dapat memerlukan dua hingga lima hari rawat inap di rumah sakit dan 3-6 minggu pemulihan di rumah. Jika prosedur dilakukan pada aneurisma yang pecah, pemulihan bisa memakan waktu lebih lama.

Prosedur Terapi Coiling untuk Aneurisma Otak

Coiling adalah prosedur terapi dengan teknik endovaskular, yang berarti ahli bedah mengakses aneurisma melalui sistem vaskular. Ahli bedah akan membuat sayatan di paha dan memasuki arteri kaki. Ahli bedah kemudian akan menggunakan pencitraan sinar x-ray dan pewarna khusus untuk dapat memasang kateter ke lokasi aneurisma di otak. Setelah kateter terpasang, ahli bedah akan dapat menempatkan gulungan kecil, satu per satu, ke dalam aneurisma, sampai kantong penuh dan gulungan tersebut menekan menjadi bola logam kecil. Gumpalan pada akhirnya akan terbentuk di sekitar gulungan, dan darah tidak lagi dapat mengalir ke aneurisma, sehingga mengurangi risiko pecahnya pembuluh darah. Coiling juga dapat digunakan untuk mengatasi aneurisma yang pecah.

Efek Samping Terapi Coiling

Teknik Coiling Perlu Anestesi General

Teknik Coiling dianggap sebagai teknik yang kurang invasive daripada kliping. Meskipun demikian, teknik ini masih merupakan prosedur bedah yang memerlukan anestesi umum, dengan risiko dan kekhawatiran yang biasa.

Teknik Coiling harus disertai dengan Blood Thinning Therapy

Dalam melakukan teknik coiling, baik sebelum dan sesudah prosedur, pasien harus minum satu atau lebih obat antikoagulan, atau pengencer darah, hal ini penting untuk mengurangi risiko pembekuan yang berbahaya. Tergantung pada keadaannya, pasien mungkin perlu minum obat ini untuk jangka waktu yang lama setelah prosedur coiling diberikan.

Teknik Coiling hanya dapat digunakan untuk beberapa jenis Aneurisma

Aneurisma dengan berbagai bentuk dan ukuran dapat diobati dengan teknik kliping, tetapi teknik coiling tidak sesuai untuk beberapa jenis Aneurisma, seperti aneurisma dengan leher yang sangat lebar atau bentuk tertentu. Dan jika aneurisma sudah pecah, mungkin tidak dapat diobati dengan teknik coiling.

Itu dia pembahasan tentang clipping dan coiling aneurysm. Semoga bermanfaat dan bagikan kepada orang di sekitarmu yang membutuhkannya ya!