Infeksi Salmonella: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Infeksi Salmonella: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Bakteri Salmonella typhi adalah biang kerok penyakit pada sistem pencernaan kita, yakni tifus atau demam tifoid, dan salmonellosis. Biasanya, bakteri ini masuk ke dalam usus melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Efek yang paling umum terjadi adalah diare dan demam (pada tifus). 

Infeksi ringan dapat sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 4 hingga 7 hari. Meski kadang tidak menunjukkan gejala, dalam beberapa kasus diare akut dapat membuat pasien dehidrasi akut. Bila kondisi telah parah, terutama bila bakteri menyebar ke luar usus dan mengalir dalam darah, pasien bisa mengalami komplikasi berbahaya.

Klik Untuk Donasi - Seorang Tukang Becak Alami Luka Gangren Akibat Diabetes, Yuk Bantu Pak Bharisman!
Diabetes, Gangren
Bharisman Tambunan
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.3,673,000
  2. Pencapaian 17.74%
  3. Donatur 89

Daftar isi:

  1. 1. Apa itu Salmonella?
  2. 2. Gejala
  3. 3. Penyebab dan Faktor Risiko
  4. 4. Pengobatan
  5. 5. Pencegahan

Apa itu Salmonella?

Jenis bakteri yang menginfeksi saluran usus ini ditemukan pada 1885 oleh ilmuwan Amerika, Dr. Daniel E. Salmon. Umumnya menular melalui makanan seperti daging mentah, makanan hasil laut, dan daging unggas. Kotoran mungkin masuk selama proses pemotongan atau diambil dari air yang lebih dulu terkontaminasi. 

Selain itu, bagi kamu yang gemar menyantap telur mentah atau setengah matang, sebaiknya waspada. Meski dilindungi oleh cangkang, telur bisa terkontaminasi oleh ayam yang terinfeksi bahkan sebelum cangkang terbentuk. Tidak menutup kemungkinan, sayur dan buah juga berisiko.

Gejala Salmonella?

Infeksi Salmonella biasanya menunjukkan gejala dalam rentang waktu enam jam hingga enam hari setelah terpapar. Selain diare, gejala lain yang mungkin dirasakan meliputi:

  • Kram perut.
  • Demam tinggi berhari-hari.
  • Mual hingga muntah.
  • Sakit kepala.
  • Menggigil dan panas dingin.
  • Feses berdarah.

Gejala biasanya berlangsung selama 4 hingga 7 hari. Bila sistem kekebalan tubuhmu lemah, gejala bisa lebih parah.

Penyebab dan Faktor Risiko

Selain melalui makanan dan minuman terkontaminasi, infeksi bakteri Salmonella juga bisa disebabkan oleh buruknya sanitasi, kebiasaan mengolah makanan sebelum mencuci tangan, ataupun melalui hewan peliharaan yang telah terinfeksi. Risiko kamu terkena tifus atau salmonellosis juga makin tinggi jika:

  • Berada dalam usia rentan, di antaranya bayi, balita, atau di atas 65 tahun.
  • Melakukan perjalanan ke lokasi dengan sanitasi buruk.
  • Malas mencuci tangan sebelum makan.
  • Mencuci bahan makanan asal-asalan.
  • Mengonsumsi produk susu terkontaminasi.
  • Menggunakan toilet yang terkontaminasi.
  • Kontak langsung dengan pasien tifus.
  • Memelihara reptil atau burung.
  • Sedang mengonsumsi obat seperti antibiotik atau antasida, karena bekerja menurunkan kadar asam di lambung dan mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.

Pengobatan Infeksi Salmonella

Infeksi ringan dapat sembuh setelah 7 hari tanpa perawatan khusus. Bila infeksi sudah memburuk, pengobatan dapat dilakukan dengan cara rehidrasi cairan intravena melalui infus. Dalam kasus tifus, cara paling efektif selain obat penurun demam adalah dengan terapi antibiotik, seperti golongan kotrimoksazol, kloramfenikol, ampicillin, dan lainnya sesuai rekomendasi dokter. Selain itu, obat anti mual juga bisa dikonsumsi bila gejala terlalu kuat.

Qurban Kuatkan Bali, Peduli Gizi Dan Berdayakan Peternak

Pencegahan Infeksi Salmonella

Meski tidak menjamin 100%, vaksin tifoid membantu upaya pencegahan dan mengurangi risiko komplikasi bila terpapar. Kamu juga bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Selalu masak makanan hingga matang sempurna.
  • Hindari konsumsi telur dan daging mentah.
  • Hindari konsumsi susu sapi mentah.
  • Selalu cuci sayur dan buah di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi.
  • Selalu cuci tangan setelah beraktivitas, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah memegang hewan peliharaan.
  • Memastikan lingkungan sekitar bersih dan sehat.

Kamu juga sebaiknya menjaga imunitas dan kesehatan tubuh. Caranya beragam, mulai dari berolahraga, minum vitamin, serta istirahat cukup dan tepat waktu. Meski pengobatan infeksi Salmonella sendiri di rumah adalah memungkinkan, bila gejala tidak kunjung hilang, jangan tunda untuk segera ke dokter!

Kamu pasti tidak bisa membayangkan bila penanganan terlambat dan komplikasi berbahaya terjadi, bukan? Di luar sana, banyak yang harus menahan sakit karena tidak punya biaya pengobatan. Kamu bisa membantu mereka melalui WeCare.id. Download aplikasinya di Google Store atau App Store untuk memudahkan donasi kamu.

Klik Untuk Donasi -


Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.0
  2. Pencapaian nan%
  3. Donatur 0

Referensi:

Cdc.gov. (2019) Salmonella. DIakses dari: https://www.cdc.gov/salmonella/general/salmonella-symptoms.html

Cdc.gov. (2019). What are Salmonella? Diakses dari: https://www.cdc.gov/salmonella/general/index.html

Mayoclinic.org. (2019). Salmonella infection. Diakses dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/salmonella/symptoms-causes/syc-20355329