Update Terbaru Pandemi Covid-19 di Pulau Jawa Bali

PPKM di Jawa Bali dan daerah lainnya masih diberlakukan sampai saat ini dan terus diperpanjang meskipun satgas menyebutkan telah terjadi penurunan kasus. Berdasarkan Indikator penanganan COVID-19 terlihat adanya tren perbaikan, misalnya BOR atau Bedroom Occupancy rate, tingkat kasus konfirmasi, juga tingkat kematian. Beberapa daerah sudah tidak lagi memiliki zona merah.

Lalu seperti apa update terbaru pandemi Covid-19 di Pulau Jawa Bali?

Bantu UMKM Bangkit di Tengah Pandemi

Pulau Jawa Bali Bebas Zona Merah

Melansir laman situs Kontan, diberitakan bahwa semenjak awal September 2021, sudah tidak ada lagi zona merah corona di Pulau Jawa Bali. Akan tetapi banyak dari beberapa daerah yang masih berstatus zona oranye.

Data dari Satgas Covid-19 menyebutkan bahwa hingga 5 September 2021 tidak lagi terdapat zona merah di Jawa Bali. Namun masih tersisa 5 daerah di Indonesia yang memiliki zona merah. Dibandingkan per 29 Agustus 2021, jumlah ini sudah turun. Sebelumnya di Indonesia terdapat 15 daerah dengan zona merah corona.

Pengurangan jumlah zona merah Covid-19 dikarenakan adanya penambahan kasus positif Covid-19 yang lebih terkendali. Sampai Rabu 8 September 2021, kasus positif Covid-19 baru di Indonesia terdapat penambahan. Ini menjadikan total kasus positif Covid-19 jadi 4.147.365 kasus.

Adapun jumlah yang pasien yang sembuh dari Covid-19 jadi bertambah sekitar 11.912 orang sampai sebanyak 3.876.760 orang. Sementara itu pasien meninggal akibat kasus Covid-19 jumlahnya bertambah dari 626 orang jadi 137.782 orang. Untuk jumlah kasus aktif mencapai 132.828. Jumlah ini turun dari sehari sebelumnya.

Apa Itu Zona Merah?

Zona merah dalam kasus Covid-19 yaitu daerah tersebut mempunyai risiko tinggi untuk penularan Covid-19. Pembaharuan data daerah penularan virus Covid-19, mulai dari hijau, oranye hingga merah dilakukan oleh Satgas Covid tiap minggunya.

Untuk daerah Jawa Bali, Jawa Tengah sampai Jawa Barat yang dulu pernah memiliki jumlah kasus Covid-19 yang paling tinggi, sekarang berada pada zona oranye. Itu artinya daerah tersebut memiliki risiko penularan Covid-19 yang sedang. Sedangkan DKI Jakarta kini statusnya berubah jadi zona hijau yang artinya memiliki risiko penularan Covid-19 yang rendah.

Namun saat kasus Covid-19 sudah mulai melandai justru itulah fase tersulit menurut Prof Wiku Adisasmito, juru bicara satgas Covid-19. Itu karena akan diperlukan usaha yang keras dari pemerintah dan masyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus di masa pelonggaran PPKM. Masyarakat tetap harus menjaga kedisplinan mematuhi prokes.

Dikutip dari laman situs Republika, dr Moh Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Pengurus Besar IDI terpilih yang juga ketua Ketua Lembaga Kesehatan MUI menyebutkan bahwa berdasarkan indikator kasus aktif juga kasus harian kita sudah melewati puncaknya gelombang kedua. Akan tetapi dilihat dari kasus kematian yang masih kurang lebih 3,25 persen, khususnya di daerah Jawa dengan tingkat kematian yang lebih tinggi, maka kondisi ini masih harus jadi perhatian.

Klik Untuk Donasi - Alami Berbagai Kecacatan Sejak Lahir, Yuk Bantu Adik Shaka!

Virus Rubella, Infeksi Cytomegalovi...
Trishaka Mahendra
Oleh Medikator

Terdanai Rp.2,652,888
Pencapaian 22.97%
Donatur 96

Donasikan

Perpanjangan PPKM 1 – 4 Jawa Bali

Meski sudah terjadi pelandaian, pemerintah masih menerapkan PPKM 1 hingga 4. Jika sebelumnya jumlah kabupaten/kota di Pulau Jawa Bali yang menerapkan PPKM level 4 jumlahnya ada 25, per 5 September 2021 sudah berkurang menjadi tinggal 11 kota/kabupaten saja.

Peningkatan signifikan terjadi pada level 2. Jumlah kota/kabupaten yang berada di level dua sebelumnya hanya 27 saja, sekarang sudah menjadi 43. Dari wilayah aglomerasi, daerah DIY juga sukses turun ke level 3.

Namun Bali masih berada di level 4. Menurut Kepala Satgas Covid, Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari laman situs Republika, Bali masih perlu sekitar satu minggu lagi agar bisa turun levelnya ke level 3. Hal ini karena perawatan pasien yang dilakukan di rumah sakit masih tinggi.

Sementara itu Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menkes RI, mengatakan bahwa PPKM masih perlu diterapkan untuk mengendalikan mobilitas masyarakat. Biasanya tiap mobilitas masyarakat meningkat, maka tingkat kasus Covid-19 akan meningkat. Meski sekarang sudah banyak masyarakat yang divaksin tapi tidak boleh abai prokes.

Jangan sampai yang terjadi di Amerika Serikat, Israel, dan Inggris terjadi di Indonesia. Ketiga negara tersebut tingkat vaksinasinya sudah tinggi, AS 52 persen, Israel 93 persen dan Inggris 63 persen, tapi terjadi kenaikan kasus. Ini terjadi karena penduduk negara tersebut abai prokes. Vaksin hanya salah satu komponen penting untuk mengendalikan Covid-19.

Kesimpulan

Meskipun Jawa Bali sekarang sudah mengalami penurunan kasus dan banyak daerah yang sudah turun level PPKM-nya, kedisiplinan protokol kesehatan tetap harus diterapkan. Banyaknya masyarakat yang sudah divaksin tidak berarti kasus tidak akan meningkat, seperti yang terjadi di AS, Inggris dan Israel. Oleh karena itu kamu juga tetap harus memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak meski daerahmu sudah berada di zona oranye atau hijau.

Di saat pandemi di Pulau Jawa Bali dan daerah lainnya yang masih berlangsung, banyak dari mereka yang terdampak, salah satunya pasien-pasien yang mengalami kesulitan biaya pengobatan. Menjaga jarak bukan berarti kamu tidak bisa membantu mereka yang membutuhkan. Untuk berdonasi caranya mudah sekali. Cukup download download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!