Penyakit lambung merupakan penyakit yang umum di kalangan masyarakat Indonesia. Mengutip dari Jurnal Emass tahun 2022, menurut data WHO 2020, angka kejadian gastritis di Indonesia mencapai 40,8%. Tiap tahunnya kejadian gastritis dialami oleh sekitar 1,8-2,1 juta orang tiap tahunnya. Umumnya orang menyebut penyakit lambung dengan sebutan penyakit maag atau gastritis. Sebenarnya ada beberapa jenis gangguan lambung selain maag. Salah satunya adalah GERD. Artikel ini akan membahas mengenai perbedaan maag dan GERD. Apakah perbedaan di antara keduanya?
Perbedaan Maag dan GERD
Orang Indonesia menyebutnya sebagai penyakit maag, tapi istilah secara medisnya adalah gastritis. Dinding lambung atau disebut juga lapisan mukosa lambung dilapisi oleh lendir yang tebal yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung agar tidak cepat rusak oleh asam lambung. Sementara asam lambung sendiri bekerja untuk mencerna makanan. Apabila lapisan pelindung ini rusak atau melemah, maka mukosa menjadi meradang, sehingga menyebabkan gastritis. Bakteri penyebab gastritis yang paling umum disebut dengan Helicobacter pylori.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi kronis ketika isi lambung naik ke kerongkongan yang berfungsi membawa makanan dari tenggorokan ke dalam perut.
Lantas, apa perbedaan maag dengan GERD?
- Gejala
Meski sama-sama memiliki gejala sakit perut, perbedaan maag dan GERD dari segi gejala cukup signifikan. Penting untuk diketahui kalau kebanyakan orang yang menderita maag tidak mempunyai gejala apa pun. Bagi mereka yang merasakan gejala ketika sakit maag, mungkin akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
- Kehilangan selera makan
- Mengalami tukak lambung, gejalanya yaitu rasa sakit yang membakar atau terus-menerus di bagian tengah perut
- Perasaan kenyang yang tidak biasa sesudah makan
- muntah darah
- Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan atau tidak direncanakan
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Kembung, yaitu perasaan sesak yang menyakitkan atau perut terasa penuh
- Kotoran berwarna hitam pekat yang berarti terjadi perdarahan di saluran pencernaan bagian atas
Bantu Korban Bencana Banjir Bersama Dompet Dhuafa
Tiap orang mengalami tingkat keparahan gejala yang berbeda-beda dan mungkin datang dan pergi dari waktu ke waktu.
Perbedaan maag dan GERD lainnya adalah yaitu rasa panas terbakar yang merupakan gejala utama GERD. Gejala ini kerap digambarkan seperti perasaan panas terbakar pada dada penderitanya, dan cairan asam atau pahit naik ke tenggorokan atau mulut. Kombinasi perasaan terbakar dan regurgitasi merupakan karakteristik umum GERD.
Gejala GERD lainnya, yaitu:
- Nyeri dada yang tanpa perasaan terbakar, yang umumnya terletak di tengah dada, kemudian menjalar ke punggung
- Disfagia atau kesulitan menelan
- Muntah
- Gejala refluks atipikal atau refluks diam yang berhubungan dengan tenggorokan, laring atau paru-paru:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas
- Peningkatan air liur
- Penyebab
Perbedaan maag dan GERD dari segi penyebab yaitu maag umumnya terjadi bila sesuatu merusak atau melemahkan lapisan lambung. Beragam hal bisa memicu munculnya penyakit maag, di antaranya:
- Infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri H. Pylori. Bakteri ini merupakan penyebab utama sakit maag kronis dan penyakit tukak lambung.
- Refluks empedu yang terjadi saat empedu (cairan berwarna hijau kekuningan) mengalir kembali ke perut padahal seharunya bergerak melalui usus kecil.
- Obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau kortikosteroid yang apabila dikonsumsi secara terus-menerus untuk mengatasi nyeri kronis bisa mengiritasi lapisan perut.
- Stres fisik, seperti penyakit atau cedera yang parah, bisa menyebabkan sakit maag. Kerap kali, penyakit maag terjadi bahkan setelah trauma yang tidak berhubungan dengan perut, seperti luka bakar parah dan cedera otak yang menjadi dua penyebab umum maag.
- Penyakit autoimun bisa menyebabkan maag pada beberapa orang, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat di lapisan perut.
- Mengonsumsi alkohol bisa mengiritasi dan mengikis lapisan perut.
Sementara itu GERD terjadi saat otot-otot lower esophageal sphincter (LES) atau kerongkongan bawah mengerut yang membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Penyebab kondisi tersebut di antaranya:
- Sendawa atau mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak
- Makan makanan tertentu, seperti cokelat, makanan tinggi lemak, dan peppermint
- Peningkatan tekanan pada perut yang disebabkan oleh kelebihan berat badan, obesitas, atau kondisi hamil
- Dampak dari obat-obatan tertentu, seperti antihistamin, obat penghilang rasa sakit, penghambat saluran kalsium, antidepresan, obat penenang, dan obat asma
- Merokok atau menghirup asap rokok
- Menderita hernia hiatus, yang disebabkan oleh pembukaan diafragma yang memungkinkan bagian atas perut naik ke dada. Penyakit ini menurunkan tekanan di sfingter esofagus.
- Hamil adalah faktor risiko utama untuk GERD karena terjadi peningkatan tekanan pada perut dan perubahan hormonal.
- Pengobatan
Untuk perbedaan maag dan GERD dari segi pengobatan dipengaruhi oleh tingkat keparahan. Maag dan GERD mempunyai tingkat keparahan yang tidak sama, tapi ada kesamaan pada jenis obat-obatan yang dikonsumsi.
Dokter umumnya meresepkan beberapa obat berikut ini:
- Antibiotik agar dapat membunuh bakteri
- Antasida yang memiliki kandungan kalsium karbonat untuk menetralkan asam lambung
- Histamin agar produksi asam lambung berkurang
- Proton pump inhibitors untuk mengurangi sakit perut akibat asam lambung
Penderita GERD akan diresepkan obat baclofen yang dapat mengurangi nyeri di kerongkongan disebabkan naiknya asam lambung.
Akan tetapi, kamu perlu hati-hati. Jika mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang dengan dosis yang tinggi berisiko terjadi tulang patah pada pinggul, tulang belakang, serta pergelangan tangan. Risiko lainnya yaitu gagal ginjal, kekurangan nutrisi, dan demensia.
Itulah perbedaan maag dan GERD. Jadi, sekarang kamu tahu kalau penyakit lambung itu tidak hanya maag saja. Terdapat beberapa perbedaan dari penyebab, gejala serta pengobatan. Selain penderita gastritis dan GERD, banyak penderita penyakit lain yang membutuhkan perhatian karena mereka mengalami kesulitan biaya pengobatan. Kamu bisa ikut membantu mereka dengan berdonasi lewat WeCare.id. Caranya mudah sekali. Kamu bisa mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Klik Untuk Donasi - Oma Netta Alami Komplikasi Penyakit yang dapat Mengancam Nyawanya!- Terdanai Rp.1,308,500
- Pencapaian 2.95%
- Donatur 34
Referensi
Gastritis. (2018). Diambil kembali dari my.clevelandclinic.org.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). (2020). Diambil kembali dari hopkinsmedicine.org.
GERD (Chronic Acid Reflux). (2018). Diambil kembali dari my.clevelandclinic.org.
Nathan, K. (2022). The Difference Between Gastritis and Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Retrieved from geriatricacademy.com.
Ternyata Berbeda! Ketahui Perbedaan Penyakit Maag dan GERD. (2022). Diambil kembali dari mitrakeluarga.com.Welch, A. (2021). What Is GERD? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Retrieved from everydayhealth.com.
Sumber Featured Image : Giulia Bertelli on Unsplash