Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan, di Indonesia penyakit pneumonia adalah penyebab kematian utama pada bayi juga balita. Pada tahun 2015, 1 dari 6 anak di Indonesia meninggal karena penyakit ini.
Pneumonia membuat hidup Bu Munirah merana, bantuanmu sangat diharapkan!
Daftar isi:
Apa itu pneumonia?
Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru. Penyebabnya bisa virus, bakteri, jamur juga parasit. Umumnya penyakit ini lebih sering menyerang anak di bawah 5 tahun. Kerap kali penyakit ini muncul sesudah anak mengalami pilek. Gejalanya dimulai sesudah 2 atau 3 hari mengalami pilek atau sakit tenggorokan.
Durasi dari saat mulai terpapar hingga merasa sakit karena pneumonia dinamakan waktu inkubasi. Waktu inkubasi bisa bervariasi bergantung pada jenis virus maupun bakteri yang menjadi penyebab infeksi. Contohnya, bila anak menderita radang paru-paru karena pilek yang disebabkan oleh virus pernapasan, gejala akan muncul dalam waktu 4 hingga 6 hari. Bila diakibatkan oleh virus flu, gejala mulai sesudah 18 hingga 72 jam.
Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri bisa sembuh dalam 1 sampai 2 minggu dengan minum antibiotik yang tepat. Umumnya, gejala akan membaik kurang lebih dalam seminggu sesudah mulai mengonsumsi antibiotik. Sementara itu, untuk yang disebabkan oleh infeksi virus, waktu kesembuhannya lebih lama karena tidak ada obatnya.
Dibandingkan yang disebabkan oleh bakteri, pneumonia yang disebabkan oleh virus sering kali tidak terlalu parah. Biasanya gejalanya dimulai dengan seperti flu yang perlahan menjadi lebih buruk selama beberapa hari. Cairan bisa mengisi kantung udara di paru-paru.
Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri bisa datang tiba-tiba dengan gejala demam tinggi, napas cepat dan batuk. Keduanya dapat membuat anak mengalami batuk selama berminggu-minggu sesudah demam berhenti.
Apa penyebab pneumonia pada anak?
Kebanyakan pneumonia pada anak disebabkan oleh virus atau bakteri. Beberapa dari virus dan bakteri ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang telah terinfeksi.
Virus dan bakteri yang umumnya menyebabkan pneumonia di antaranya:
- Pneumonia mikoplasma yang sering menyebabkan penyakit ringan yang disebut pneumonia atipikal.
- Streptokokus pneumonia
- Streptokokus grup B
- Stafilokokus aureus
- Respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi paru-paru ini paling sering menginfeksi anak-anak di bawah 5 tahun.
- virus influenza
- virus parainfluenza
- Adenovirus
Terkadang pneumonia bisa disebabkan oleh jamur.
Klik Untuk Donasi - Menderita gizi buruk dan pneumonia berulang, Aini membutuhkan bantuanmu!Gejala pneumonia pada anak
Setiap anak bisa mengalami gejala yang sedikit berbeda. Gejalanya bisa juga bergantung pada apa menjadi penyebab pneumonia-nya. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri memiliki kecenderungan terjadi secara tiba-tiba dan di antara gejalanya adalah:
- Sakit batuk
- Batuk berlendir
- Demam
- Muntah atau diare
- Kehilangan selera makan
- Lemah
Gejala awal yang disebabkan oleh virus sama dengan yang disebabkan oleh bakteri. Namun, untuk yang disebabkan oleh virus, masalah pernapasan akan terjadi secara perlahan. Kemungkinan anak akan mengalami mengi dan batuknya bisa menjadi semakin parah. Selain itu, anak juga berisiko terkena pneumonia akibat bakteri.
Selain gejala yang disebutkan di atas, anak juga bisa mengalami:
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Napas cepat atau sulit bernapas
- Rewel
Siapa yang berisiko terkena pneumonia?
Semua anak bisa terkena pneumonia, tapi beberapa anak memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan anak yang lain. Anak-anak yang berisiko terkena penyakit ini termasuk:
- Anak penderita asma
- Anak-anak dengan penyakit kronis, misalnya gangguan jantung ataupun paru-paru
- Anak-anak dengan sistem kekebalan yang terganggu, seperti anak-anak dengan HIV positif
- Bayi lahir prematur
Pengobatan pneumonia
Untuk pneumonia akibat bakteri diobati dengan antibiotik. Gejala akan membaik dalam 12 hingga 36 jam sesudah memulai pengobatan. Penting untuk minum antibiotik seperti yang diresepkan oleh dokter. Jika berhenti mengonsumsi antibiotik lebih awal bisa menyebabkan terinfeksi lagi. Selain itu, jika tidak menghabiskan antibiotik bisa menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik untuk anak di masa depan. Untuk yang diakibatkan oleh virus tidak bisa diobati dengan antibiotik dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Hal yang Bisa Dilakukan Saat Anak Menderita Pneumonia
Bila anak menderita pneumonia, orang tua bisa melakukan seperti berikut ini:
- Berikan obat yang tepat untuk mengatasi demam dan berikan sesuai dosis yang tepat untuk usia anak. Demam yang lebih rendah dari 38oC tidak perlu diobati kecuali jika anak merasa tidak nyaman.
- Beri anak banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi.
- Pastikan anak banyak beristirahat.
- Jangan memberikan obat bebas tanpa bertanya terlebih dahulu kepada dokter. Anak perlu batuk dan mengeluarkan dahak. Batuk merupakan cara tubuh membersihkan paru-paru dari infeksi.
- Hindarkan anak dari paparan asap tembakau atau iritasi lainnya di udara.
Pneumonia bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak. Biasanya penyakit ini menyerang anak yang berusia di bawah 5 tahun dan penyebabnya bisa bakteri, virus, jamur, dan parasit. Bila anak mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Di luar sana masih banyak anak-anak yang sakit dan membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Mari bantu mereka dengan cara mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Kematian Balita Akibat Pneumonia Tinggi, Kenali Gejalanya. (2021). Diambil kembali dari lifestyle.kompas.com.
Pneumonia. (2020). Diambil kembali dari nationwidechildrens.org.
Pneumonia in Children. (2018). Diambil kembali dari childrenscolorado.org.
Pneumonia in Children. (2020). Diambil kembali dari cedars-sinai.org.Pneumonia Pada Anak bisa Dicegah dan Diobati. (2020). Diambil kembali dari kemkes.go.id.