Siapa sangka benjolan di leher Pak Kukuh yang terlihat biasa itu kini membesar sehingga membuat beliau tergolek lemah tak berdaya di tempat tidurnya sambil menahan rasa sakit. Pak Kukuh diketahui menderita tumor leher ganas.
Penyakit yang diderita Pak Kukuh awalnya hanya berupa benjolan biasa. Akan tetapi, semakin lama benjolan itu kian membesar dan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa. Akibat benjolannya itu, Pak Kukuh kini bahkan tak bisa menggerakkan kepalanya. Akibat tumor leher ganas yang dideritanya, tubuh Pak Kukuh terasa sangat lemas sehingga beliau hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Klik Untuk Donasi - Terbaring lemah di rumah sakit akibat Tumor Ganas yang ia derita, Pak Kukuh Butuh Pertolonganmu!Daftar isi:
Tumor Leher Ganas Itu Bernama Limfoma
Diketahui tumor leher ganas yang diderita Pak Kukuh itu disebut dengan tumor limfoma. Limfoma juga disebut kanker sistem limfatik, karena dimulai di kelenjar limfatik atau organ-organ lain dalam sistem limfatik.
Sistem limfatik adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Terdiri dari beberapa bagian termasuk:
- Limfa, yaitu cairan jernih yang mengandung sel darah putih yang disebut limfosit, yang melawan infeksi
- pembuluh limfa (tabung kecil yang membawa limfa)
- kelenjar limfa (kadang-kadang disebut kelenjar limfatik), yang menyaring limfa
Seseorang yang menderita limfoma memiliki banyak limfosit yang tidak normal. Limfosit yang tidak normal ini tidak berfungsi dengan baik dan menggantikan sebagian limfosit normal. Hal ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, bagaimana tubuh melawan infeksi. Penumpukan limfosit yang tidak normal menyebabkan pembengkakan pada kelenjar limfa tanpa rasa sakit.
Sistem limfatik menyebar di sebagian besar tubuh. Ini artinya limfoma bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Biasanya pembengkakan itu pertama kali terlihat di kelenjar limfa di leher, tetapi bisa juga ditemukan di hati atau limpa. Selain itu, limfoma bisa juga ditemukan di usus, lambung, otak, kulit, testis, dan mata.
Jenis Tumor Limfoma
Terdapat dua jenis utama limfoma. Keduanya diobati dengan cara yang berbeda, yaitu
- Limfoma Non-Hodgkin
- Limfoma Hodgkin
Perbedaan Antara Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin
Perbedaan utama antara limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin termasuk:
- Sel Reed-Sternberg hanya ditemukan dalam limfoma Hodgkin. Sel-sel ini memiliki penampilan yang khas di bawah mikroskop dan membantu dalam diagnosis limfoma Hodgkin.
- Limfoma non-Hodgkin lebih umum daripada limfoma Hodgkin.
- Limfoma non-Hodgkin bisa terjadi di setiap kelenjar limfa, sedangkan limfoma Hodgkin utamanya memengaruhi bagian atas tubuh.
- Limfoma non-Hodgkin paling sering terjadi pada orang di atas usia 55 tahun, sedangkan 39 adalah usia tengah bagi orang yang didiagnosis dengan limfoma Hodgkin.
- Limfoma non-Hodgkin perkembangannya tidak bisa diprediksi dengan mudah, sementara limfoma Hodgkin lebih dapat diprediksi.
Penyebab Limfoma
Tidak diketahui pasti mengapa seseorang bisa terkena limfoma. Limfoma memiliki banyak jenis yang berbeda-beda. Kemungkinan besar penyebab limfoma itu bukan karena penyebab tunggal.
Ada beberapa faktor risiko penyebab limfoma, di antaranya:
- paparan radiasi tingkat tinggi
- paparan bahan kimia tertentu selama jangka waktu yang lama
- infeksi dan virus, termasuk virus imunodefisiensi manusia (HIV) dan virus Epstein-Barr pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya ditekan.
Faktor risiko lainnya masih sedang diteliti.
Pengobatan Limfoma
Untuk tumor leher ganas yang dialami oleh Pak Kukuh, beberapa pengobatan yang bisa dilakukan di antaranya:
- Kemoterapi
- Radioterapi
- Antibodi monoklonal, yaitu protein yang dibuat dalam laboratorium yang dirancang untuk menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker tertentu dalam tubuh dengan cara yang sangat spesifik. Protein ini biasanya disuntikkan ke dalam tubuh pasien sebagai bagian dari pengobatan kanker.
Bedah tidak efektif untuk limfoma. Kadang-kadang, perlu dilakukan transplantasi sel punca apabila limfoma kambuh. Limfoma Hodgkin memerlukan kemoterapi dan radioterapi. Untuk limfoma non-Hodgkin, bisa dengan radioterapi atau kombinasi dengan kemoterapi. Jika limfoma non-Hodgkin berkembang dengan cepat, harus segera dimulai kemoterapi.
Selain itu, ada juga perawatan paliatif yang bertujuan mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup, seperti terapi radiasi atau kemoterapi.
Pak Kukuh Membutuhkan Uluran Tangan Kita
Keseharian beliau yang seorang penebang pohon yang ikut orang lain dan serabutan membuat penghasilan Pak Kukuh tidak menentu. Sebagai seorang kepala keluarga dengan dua anak, tentunya Pak Kukuh menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Namun semenjak sakit tumor leher ganas, Pak Kukuh tak lagi bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi untuk berobat.
Seorang Petani Mengidap Kanker Ganas di Lehernya, Bantuanmu Sangat Diharapkan!
Dampak sakitnya Pak Kukuh membuat keadaan ekonomi keluarga menjadi morat-marit. Mirisnya lagi, tempat tinggal Pak Kukuh sekeluarga pun adalah hasil bantuan dari pemerintah dan swadaya masyarakat.
Tumor leher ganas yang diidapnya membuat Pak Kukuh harus secara rutin menjalani kemoterapi di RSUD Temanggung. Namun Pak Kukuh tak memiliki biaya untuk transportasi juga menginap beliau dan yang menunggui dirinya. Beliau membutuhkan uluran tangan para dermawan agar bisa melanjutkan pengobatannya.
Mari kita bantu Pak Kukuh dengan berdonasi melalui WeCare.id. Untuk lebih jelas mengenai Pak Kukuh, bisa buka laman penggalangan bantuannya lalu kirim donasi melalui situs web WeCare.id. Donasi bisa juga dikirimkan menggunakan aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Causes and risk factors for lymphoma. (2021). Diambil kembali dari lymphoma-action.org.uk.
Giorgi, A. (2023). Everything You Need to Know About Lymphoma. Diambil kembali dari verywellhealth.com.
Lymphoma. (2015). Diambil kembali dari healthdirect.gov.au.
Lymphoma. (2016). Diambil kembali dari betterhealth.vic.gov.au.
Lymphoma. (2017). Diambil kembali dari cancerresearchuk.org.
What is lymphoma? (2020). Diambil kembali dari cancer.org.au.
Sumber Featured Image : National Cancer Institute on Unsplash