Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Badan Kesehatan Dunia, WHO, merekomendasikan sebuah obat untuk digunakan oleh penderita COVID-19. Obat itu bernama Dexamethasone. Akan tetapi obat tersebut tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Konsumsi obat Dexamethasone perlu pengawasan dan harus sesuai anjuran dari dokter.
Klik Untuk Donasi - GERAKAN 1.000.000 FACE SHIELD UNTUK INDONESIA- Terdanai Rp.855,000
- Pencapaian 0.04%
- Donatur 14
Daftar isi:
Mengenal Dexamethasone
Dexamethasone adalah golongan obat kortikosteroid yang hampir sama dengan hormon alami yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Obat ini sering digunakan untuk menggantikan bahan kimia saat tubuh kita tidak membuat hormon tersebut dalam jumlah yang cukup.
Penggunaan Dexamethasone pada Kasus COVID-19
Dikutip dari laman WHO, obat ini diuji pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 di RECOVERY yang merupakan tempat uji klinis nasional Inggris dan obat ini ditemukan memiliki manfaat untuk pasien yang sakit kritis.
Hasil temuan awal yang dibagikan dengan WHO untuk pasien yang menggunakan ventilator, pengobatan tersebut terbukti mengurangi kematian sekitar sepertiga, dan untuk pasien yang hanya membutuhkan oksigen, mortalitas berkurang sekitar seperlima.
Cara Kerja Dexamethasone
Obat ini bekerja dengan cara meredam sistem kekebalan tubuh. Infeksi virus Corona memicu peradangan saat tubuh mencoba melawannya. Namun terkadang sistem kekebalan bekerja terlalu keras dan reaksi inilah yang bisa berakibat fatal. Reaksi yang awalnya dirancang untuk menyerang infeksi akhirnya menyerang sel-sel tubuh sendiri. Deksametason menenangkan efek ini.
Namun Dexamethasone hanya cocok untuk orang yang sudah berada di rumah sakit dan menerima oksigen atau ventilasi mekanis, atau pasien paling tidak sehat.
Obat ini tidak memiliki dampak pada orang dengan gejala COVID-19 yang lebih ringan karena menekan sistem kekebalan tubuh mereka pada kondisi seperti itu tidak akan membantu.
Klik Untuk Donasi - Bantu Orangutan Kalimantan Kembali ke Habitatnya- Terdanai Rp.12,801,581
- Pencapaian 12.19%
- Donatur 95
Apakah WHO Merekomendasikan Penggunaan Dexamethasone untuk Pasien COVID-19?
Dilansir dari laman situs WHO, pada 2 September 2020 Badan Kesehatan Dunia tersebut mengeluarkan pedoman sementara mengenai penggunaan dexamethasone dan kortikosteroid lain untuk pengobatan COVID-19. Pedoman tersebut dikembangkan oleh panel WHO dan para ahli serta peneliti internasional dan didasarkan pada bukti yang dikumpulkan dari tujuh uji klinis.
Pedoman tersebut membuat dua rekomendasi:
Rekomendasi 1:
WHO sangat menganjurkan agar kortikosteroid (yaitu deksametason, hidrokortison atau prednison) diberikan secara oral atau intravena untuk pengobatan pasien dengan COVID-19 yang parah dan kritis.
Rekomendasi 2:
- WHO tidak menyarankan penggunaan kortikosteroid untuk pengobatan pasien dengan COVID-19 yang tidak parah, kecuali jika pasien sudah minum obat ini karena kondisi lain.
- Waktu dan durasi pengobatan harus dilakukan satu kali sehari selama 7-10 hari.
- Dosis harian harus 6 mg deksametason, setara dengan 160 mg hidrokortison (yaitu 50 mg setiap 8 jam atau 100 mg setiap 12 jam), 40 mg prednison, 32 mg metilprednisolon (8 mg setiap 6 jam).
Apakah Ada Efek Samping dari Dexamethasone?
Efek samping deksametason yang umum pada mereka dengan kondisi non-Covid di antaranya kecemasan, kesulitan tidur, penambahan berat badan dan retensi cairan.
Efek samping yang lebih jarang di antaranya gangguan mata, penglihatan kabur dan perdarahan.
Namun, untuk pasien coronavirus hanya dibutuhkan dosis yang cukup rendah yang bisa membatasi efek samping.
Informasi penting
Dikutip dari laman situs Kemenkes, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa walaupun obat ini harganya terjangkau, selalu konsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat ini agar tidak terjadi efek samping, khususnya jika mempunyai alergi terhadap obat, makanan, ataupun bahan lain yang ada dalam di dalamnya.
Masyarakat juga diminta untuk tidak sembarangan ketika mengonsumsi dexamethasone karena dosis serta lama penggunaan obat ini diberikan berdasarkan kondisi, usia, serta reaksi pasien terhadap obat.
Obat ini tidak berdampak pada kasus-kasus COVID-19 terkonfirmasi yang ringan atau tanpa gejala. Obat ini juga mempunyai khasiat pencegahan dan bukan untuk penangkal COVID-19.
WHO juga menyarankan obat jenis ini hanya digunakan dalam pengawasan dokter serta dilakukan di tempat yang memiliki fasilitas memadai yang siap untuk melayani jika terjadi efek samping.
Ingat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi dexamethasone. Selain itu, jangan lupa juga untuk kita melakukan hal istimewa! Kamu bisa mulai dengan bantu pasien tidak mampu yang menderita berbagai penyakit. Buka situs WeCare.id atau gunakan aplikasi WeCare di App Store atau Google Play supaya donasi menjadi lebih mudah.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Coronavirus disease (COVID-19): Dexamethasone. (2020). who.int.
Coronavirus: What is dexamethasone and how does it work? (2020). bbc.com.
Dexamethasone . (2020). drugs.com.
Dexamethasone. (2016). medlineplus.gov.
Penggunaan Dexamethasone Harus Sesuai Anjuran Dokter. (2020). kemkes.go.id.