Setelah dunia dibuat ketar-ketir oleh gelombang baru Covid-19 akibat munculnya sub varian BA.2 atau son of omicron, kini muncul lagi varian baru yang dinamakan Deltacron. Kasus varian ini dilaporkan terdeteksi di Israel. Varian ini merupakan varian hybrid dari strain Delta dan Omicron.
Varian ini muncul dalam hasil swab. Meski demikian laporan yang ditulis dalam bahasa Ibrani tersebut belum dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan. Berdasarkan informasi dari Kan, Perusahaan Penyiaran Israel, kasus Deltacron tersebut terdeteksi di kalangan warga yang baru kembali dari Eropa. Namun tidak terjadi penyebaran komunitas.
Daftar isi:
- 1. Pernyataan dari WHO
- 2. Apa Itu Deltacron?
- 3. Apakah Deltacron Bisa Mengakibatkan Risiko Serius?
- 4. Apakah Vaksin Bisa Melawan Varian Deltacron?
Daftar isi:
Pernyataan dari WHO
Dr. Maria Van Kerkhove, Pemimpin Teknis Covid-19 dan epidemiologi WHO yang juga ahli epidemiologi penyakit menular mengakui bahwa varian tersebut adalah gabungan dari Delta dan Omicron. Menurut catatannya, Deltacron sudah terdeteksi di beberapa negara, termasuk Prancis juga Belanda, tapi tingkatannya masih rendah.
Varian Deltacron sudah beredar di Eropa sekitar dua bulan. Hingga sekarang varian tersebut belum memperlihatkan tanda-tanda penyebaran yang lebih cepat. Badan kesehatan dunia tersebut juga melakukan pemantauan terhadap varian yang baru ditemukan ini. Selain varian baru tersebut, WHO juga memantau varian B.1.640.2. Di Eropa, varian ini pertama kali diidentifikasi pada awal November 2021 di Prancis. Namun, WHO belum menetapkan varian ini sebagai Variant of Concern atau Variant of Interest. Ini berarti belum ada bukti yang menunjukkan kalau jenis virus ini lebih menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, maupun kurang mempan terhadap tindakan kesehatan masyarakat, vaksin, tes diagnostik dan/atau terapi.
Apa Itu Deltacron?
Sebenarnya Deltacron bukan varian, nama yang digunakan secara luas untuk menggambarkan varian yang terdiri dari campuran mutasi yang ditemukan pada Delta dan Omicron. Virus hybrid sejenis itu sering muncul.
Profesor Robert Booy, pakar penyakit menular dari University of Sydney mengatakan bukan hal yang aneh bila strain berbeda dari virus yang sama bergabung dan membentuk strain virus baru. Deltacron timbul melalui seseorang yang terinfeksi dua varian yang berbeda kemudian terjadi pertukaran materi genetik antar virus.
Varian hybrid ini terdeteksi pertama kali oleh para ilmuwan pada bulan Februari di Paris dan sejak itu Deltacron muncul di bagian lain Eropa serta AS. Namun varian hybrid ini terdiri dari beberapa strain dan bukan hanya dari satu strain tunggal. Ini menunjukkan bahwa Delta dan Omicron sudah bergabung secara independen di berbagai penjuru dunia.
Klik Untuk Donasi - Derita Lumpuh Otak Hingga Penyakit Jantung, Rayyan Butuh Pertolonganmu Segera!- Terdanai Rp.7,385,000
- Pencapaian 100.00%
- Donatur 859
Apakah Deltacron Bisa Mengakibatkan Risiko Serius?
Virus hybrid atau “rekombinan” semacam varian bisa muncul saat lebih dari satu varian virus menginfeksi orang yang sama di waktu yang sama. Kemudian varian-varian tersebut berinteraksi di saat replikasi dalam sel yang sama. Walaupun sudah mendapatkan julukan “Deltacron”, rekombinan BA.1 x AY.4 merupakan nama resmi varian yang sedang dipantau oleh WHO ini. Menurut perkiraan, virus ini sudah beredar semenjak awal Januari 2022. Sampai saat ini, genom dengan profil yang sejenis sudah dilaporkan di Prancis, Jerman, Denmark, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Pada 9 Maret WHO menetapkannya varian ini sebagai “varian dalam pemantauan.” Ini berarti Deltacron mempunyai perubahan genetik yang diperkirakan mempengaruhi karakteristiknya. Indikasinya yaitu virus ini bisa menimbulkan risiko di masa depan walaupun bukti untuk ini sekarang masih kurang. Menurut WHO virus ini akan terus dipantau dan dievaluasi kembali, sambil menunggu data baru.
Varian lagi yang juga dalam pemantauan yaitu varian B.1.640.2. diidentifikasi pertama kali di IHU Méditerranée Infection Institute (IHU) di Marseille, Prancis. Karena itu varian ini mendapat julukan varian IHU. Varian ini terdiri dari 46 mutasi, berhubungan dengan strain asli Wuhan dari SARS-CoV-2. Selain itu, varian ini diperkirakan sudah beredar semenjak September 2021.
Fakta bahwa kedua varian ini sudah diketahui selama beberapa waktu, dan sepertinya tidak tumbuh secara cepat, jadi tidak ada alasan untuk terlalu khawatir untuk sekarang ini.
Apakah Vaksin Bisa Melawan Varian Deltacron?
Kemampuan virus untuk menyerang sel dipengaruhi oleh protein lonjakan dan protein lonjakan juga merupakan target utama antibodi yang berasal dari infeksi serta vaksin. Maka, para ilmuwan mengatakan seharusnya vaksin yang berada di pasaran sekarang bisa melawan Deltacron seperti halnya dengan varian yang sudah ada sebelumnya. Menurut Dr. Etienne Simon-Loriere dari Departemen Virologi Institut Pasteur, permukaan virus ini sangat mirip dengan Omicron. Karena itu, tubuh akan mengenalinya serta mengenali Omicron.
Itulah informasi penting mengenai Deltracron yang memiliki nama resmi BA.1 x AY.4. Varian ini adalah gabungan dari varian Delta dan Omicron. Saat ini varian tersebut masih dalam pantauan WHO. Mengingat terus bermunculannya varian baru, ini menandakan pandemi ini belum usai. Oleh karena itu, hindari keluar rumah jika tidak perlu. Sambil beraktivitas di rumah, kamu bisa membantu pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya mudah. Kamu cukup unduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Zakat Fitrah, Sucikan Jiwa dan Sejahterakan Dhuafa
Referensi
Geddes, L. (2022). Everything you need to know about Deltacron and other COVID-19 variants of concern. Diambil kembali dari gavi.org.
Jeffay, N. (2022). New combo COVID strain Deltacron detected in Israel, report says. Diambil kembali dari timesofisrael.com.
Layt, S. (2022). How worried should we be about the new ‘Deltacron’ COVID hybrid? Diambil kembali dari smh.com.au.
Miller, K. (2022). ‘Deltacron’ COVID-19 Variant Confirmed By WHO—Here’s What We Know So Far. Diambil kembali dari health.com.Rodriguez, K. (2022). ‘Deltacron’ variant of COVID: Where is it? Do vaccines work? What is known so far about the coronavirus strain. Diambil kembali dari nj.com.