Salah satu kekhawatiran orang tua adalah ketika mengetahui bentuk kepala bayi mereka tidak simetris. Kemudian mereka mencari-cari info secara online mengenai bentuk kepala bayi normal. Mengutip laman situs Kementerian Kesehatan bentuk kepala bayi yang baru lahir kadang-kadang asimetris. Hal itu terjadi karena penyesuaian ketika proses persalinan. Umumnya bentuk ini akan berubah dalam 48 jam.
Klik Untuk Donasi - Sering Sesak dan Kejang-Kejang akibat Hidrosefalus, Rasya Butuh Biaya untuk Berobat!- Terdanai Rp.1,015,000
- Pencapaian 2.39%
- Donatur 21
Daftar isi:
Bentuk Kepala Bayi Normal Itu Seperti Apa?
Untuk tahu seperti apa bentuk kepala bayi normal, berikut ini penjelasan dari Bethany Simonetti, praktisi perawat dari Connecticut Children’s. Simonetti menjelaskan tentang bentuk kepala bayi dan hal yang orang tua perlu ketahui.
Menurut Simonetti sangatlah wajar jika kepala bayi terlihat tidak rata atau datar. Sebagian besar bentuk kepala itu akan berubah dengan sendirinya. Ada beberapa faktor yang bisa berkontribusi pada bentuk kepala bayi Anda, seperti:
- Apakah bayi Anda lahir secara normal atau melalui operasi caesar?
- Apakah bayi Anda lahir prematur?
- Bagaimana posisi bayi ketika di dalam kandungan?
- Apakah bayi lebih suka tidur pada satu sisi saja?
- Apakah bayi Anda lebih sering tidur pada posisi telentang? Menurut American Academy of Pediatrics, ini adalah posisi tidur yang aman.
Faktor-faktor yang ditanyakan di atas berpengaruh pada bentuk kepala bayi Anda. Jadi jika bayi Anda kerap tidur telentang, sangat wajar jika bagian kepala belakangnya menjadi datar. Jadi bentuk kepala bayi normal itu bisa beragam.
Apakah Kepala Bayi yang Datar Bisa Berubah?
Mengutip laman situs Childrens, sekitar 10% atau 400.000 per tahun bayi bisa mengalami positional plagiocephaly atau sindrom kepala datar. Sindrom ini terjadi ketika bagian belakang kepala tampak datar.
Kondisi ini tidak berisiko untuk kesehatan bayi dan kepala bayi akan berubah dengan sendirinya begitu bayi bisa menahan kepalanya, yaitu di sekitar usia 4 bulan. Tengkorak bayi menjadi datar karena kepala banyak bertumpu pada satu sisi saja.
Kapan Orang Tua Harus Merasa Khawatir?
Kondisi ini jarang terjadi, tapi kepala yang tidak berbentuk bisa menunjukkan masalah yang serius. Menurut Dr. Christopher Derderian, ahli bedah plastik pediatrik di Children’s Health℠ kepala yang tidak berbentuk terjadi ketika sutura, yaitu sendi senyawa antara tulang tengkorak, menutup terlalu cepat. Jika sutura menutup terlalu awal, maka kondisi ini dinamakan craniosynostosis.
Craniosynostosis mengakibatkan kepala bayi memiliki bentuk yang tidak normal. Kelainan ini juga bisa meningkatkan tekanan di dalam tengkorak sehingga bisa membahayakan. Walaupun kelainan ini jarang terjadi, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.
Meringis Kesakitan, Bantu Anak Ojol Ini Bisa Sembuh!
Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter tentang Bentuk Kepala Bayi?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bentuk kepala bayi normal itu beragam dan adalah hal yang wajar jika setelah lahir kepala bayi agak sedikit tidak berbentuk. Hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Beberapa minggu setelah kelahiran kepala bayi kemungkinan bisa membulat.
Akan tetapi, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kepala bayi Anda tidak berbentuk seharusnya ketika dicek oleh dokter:
- Jika setelah lewat 2 minggu sejak lahir tetapi kepala bayi masih tidak berbentuk.
- Ada bercak yang menonjol pada kepala bayi atau kepala bayi terlihat membengkak.
- Ubun-ubun bayi cekung seperti masuk ke dalam ketika disentuh atau tiba-tiba seperti menghilang.
- Bentuk atau posisi mata bayi terlihat berubah.
- Posisi dahi bayi terlihat berubah.
- Kepala bayi tidak bertambah besar atau pertambahan ukuran kepalanya sangat lambat.
- Bayi tidur terus atau muntah-muntah
Jika Anda khawatir apakah bentuknya normal atau tidak, konsultasi dengan dokter adalah solusi terbaik. Jika ukuran kepala bayi tidak bertambah besar atau ukuran kepalanya membesar dengan cepat seperti yang terjadi pada hidrosefalus, akan lebih baik jika segera bisa tertangani oleh dokter. Peluang bayi untuk bisa selamat akan semakin besar.
Hidrosefalus adalah salah satu masalah kesehatan bayi di Indonesia. Jika bentuk kepala bayi normal akan membulat setelah beberapa minggu sesudah lahir, bayi dengan hidrosefalus justru kepalanya malah membesar. Penumpukan cairan di otak menjadi penyebabnya. Kondisi ini perlu segera penanganan dokter karena bisa membahayakan nyawa bayi tersebut.
Namun nahas, banyak dari bayi-bayi tersebut lahir dari keluarga tidak mampu sehingga mereka tak bisa segera berobat. Mereka membutuhkan bantuan biaya untuk pengobatan. Mari berdonasi untuk membantu mereka melalui WeCare.id. Kirimkan donasi melalui situs WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang dapat diunduh di Google Play atau App Store.
Yuk, ulurkan tangan untuk membantu sesama yang membutuhkan bersama WeCare.id!
Referensi
Braun, A. (2024). Changes to a Baby’s Head Shape: When to Worry. Diambil kembali dari verywellhealth.com.
Khuzazanah, S. (2023). Pengkajian dan Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir. Diambil kembali dari yankes.kemkes.go.id.
Physio, S. W. (2018). Newborn Head Shape – What is Normal? Diambil kembali dari sydneywestphysio.com.au.
Simonetti, B. (2023). Babies’ Head Shapes: 5 Things to Know. Diambil kembali dari connecticutchildrens.org.
When does the shape of a newborn’s head require medical attention? (2015). Diambil kembali dari childrens.com.
Sumber Featured Image : Reynardo Etenia Wongso on Unsplash