Saat ini, angka kasus positif COVID-19 Indonesia semakin meningkat. Hal ini membuat banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan tidak bisa lagi menampung pasien. Melihat hal tersebut, saat ini rumah sakit menyarankan pasien positif dengan gejala ringan atau tanpa gejala untuk melakukan isoman.
Isoman merupakan upaya agar orang yang positif COVID-19 bisa menjaga kesehatannya dan mencegah menularkan virus kepada orang lain. Namun, sayangnya banyak dari pasien positif COVID-19 yang sedang melakukan isoman kesulitan mendapatkan obat. Hal ini, tak jarang, menyebabkan kondisi pasien memburuk dan tidak tertolong nyawanya. Oleh karena itu, pemerintah akhirnya membuat program pembagian paket vitamin dan obat bagi pasien positif yang sedang menjalankan isoman. Namun, saat ini pemerintah hanya membagikan paket obat gratis ini untuk wilayah-wilayah dengan risiko tinggi, seperti Jabodetabek.
Klik Untuk Donasi - #SinergiUntukJakarta | Tabung Untuk Menyambung Hidup- Terdanai Rp.5,749,000
- Pencapaian 3.71%
- Donatur 49
Kelompok Pasien yang Harus Melakukan Isoman
Menurut dr. Daeng M. Faqih, Ketua Umum PB IDI, melalui laman suara.com, terdapat tiga kelompok yang mendapat rekomendasi untuk melakukan isoman, yaitu:
Orang Tanpa Gejala (OTG)
Orang tanpa gejala atau OTG memiliki potensi menularkan dan sering kita sebut sebagai silent killer. Hal ini disebabkan karena orang tanpa gejala tidak menyadari jika dirinya positif COVID-19 sehingga dapat menularkan virus kepada orang lain. Oleh karena itu, pasien tanpa gejala tetap harus melakukan isoman untuk kesembuhannya dan juga melindungi orang sekitarnya.
Orang dengan gejala ringan
Orang yang hasil tes usap PCR dan Antigen menunjukkan hasil positif. Biasanya kelompok pasien ini hanya mengalami gejala seperti demam, batuk, sakit kepala atau linu.
Orang yang kontak erat dengan orang terinfeksi virus COVID-19
Kriteria kontak erat dengan orang terinfeksi virus COVID-19, yaitu:
- tatap muka atau berpapasan dengan orang terinfeksi dalam radius 1 meter dalam waktu 15 menit
- bersentuhan fisik
- merawat pasien COVID-19 tanpa APD standar
Jenis Paket Obat Gratis untuk Pasien Isoman
Pemerintah akan membagikan sebanyak 300.000 paket untuk masyarakat di wilayah Pulau Jawa serta Bali yang melakukan isoman. Kemudian, untuk wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa dan Bali, pemerintah akan membagikannya secara bertahap.
Pembagian obat gratis tersebut terdiri dari tiga paket dan diberikan kepada pasien tanpa gejala serta gejala ringan selama tujuh hari. Berikut pembagian paket obat gratis bagi pasien isoman:
PAKET 1
Terdiri dari vitamin C, vitamin D dan Zinc, serta diberikan kepada pasien tanpa gejala.
PAKET 2
Terdiri dari Paracetamol 10 tablet, Oseltamivir 14 tablet, Ivermectin 3 tablet, Vitamin C 14 tablet, Vitamin D 7 tablet dan Zinc 14 tablet. Paket ini untuk pasien dengan gejala ringan berupa demam. Untuk mendapatkan paket ini, pasien harus melakukan konsultasi kepada dokter atau puskesmas terlebih dahulu.
PAKET 3
Terdiri dari Oseltamivir 14 tablet, Ivermectin 3 tablet, Azythromicin 7 tablet, Paracetamol 10 tablet, Ambroxol 20 tablet, Vitamin C 14 tablet, Vitamin D 7 tablet dan Zinc 14 tablet. Paket ini diberikan kepada pasien dengan gejala ringan berupa demam dan batuk. Untuk mendapatkan paket ini, pasien harus melakukan konsultasi kepada dokter atau puskesmas terlebih dahulu.
Klik Untuk Donasi -Cara Mendapatkan Obat Gratis
Untuk memudahkan pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri, pemerintah meluncurkan layanan telemedisin. Pasien bisa menggunakan layanan ini untuk konsultasi kesehatan dari rumah secara virtual, tanpa perlu datang ke RS. Selain itu, layanan ini merupakan upaya agar layanan rumah sakit lebih fokus untuk pasien dengan gejala sedang, berat serta kritis.
Dalam hal ini, Kemenkes melakukan kerjasama dengan 11 platform telemidisin seluruh Indonesia, seperti Halodoc, Alodokter, YesDok, Klik Dokter, Good Doctor, SehatQ, Link Sehat, Klinikgo, Prosehat, Milvik dan Getwell. Namun, saat ini, hanya pasien pada wilayah Jabodetabek yang bisa mengakses layanan telemedisin.
Berikut ini merupakan panduan untuk mendapatkan paket obat gratis:
- Pasien harus melakukan tes usap PCR atau antigen melalui laboratorium yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI. Kamu bisa mengecek daftar laboratorium melalui link berikut: https://www.litbang.kemkes.go.id/laboratorium-pemeriksa-covid-19.
- Jika hasilnya positif, maka lab akan mengirimkan laporan hasil ke database kasus positif COVID-19 yang terdapat pada Kemenkes (NAR). Setelah itu, pasien tersebut akan secara otomatis mendapatkan kiriman Whatsapp dari Kemenkes RI (terdapat centang hijau).
- Untuk mengetahui apakah pasien bisa menerima layanan gratis tersebut, pasien bisa memasukkan NIK melalui link ini.
- Kemudian, pasien bisa melakukan konsultasi dengan dokter secara daring melalui salah satu platform telemedisin secara GRATIS dengan memasukkan kode voucher ISOMAN pada aplikasi terpilih.
- Informasikan terlebih dahulu bahwa pasien merupakan pasien dari program Kementerian Kesehatan sebelum melakukan konsultasi dengan dokter.
- Selanjutnya dokter akan memberikan resep digital yang sesuai dengan kondisi pasien. Apabila pasien termasuk dalam kelompok yang bisa melakukan isoman, pasien bisa menebus obat secara gratis.
- Untuk dapat menebus resep obat gratis, pasien harus mengisi formulir pesanan pada menu Pesan Obat melalui situs web Isoman Kemenkes. Caranya, pasien terlebih dahulu mengunggah resep digital (dalam bentuk JPG/ screen capture) dari platform telemidisin, KTP, serta melengkapi alamat pengiriman.
Itulah panduan untuk mendapatkan obat gratis untuk pasien isoman. Bagi pasien isoman dengan gejala ringan, jangan lupa untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat. Sambil isolasi mandiri, yuk bantu pasien lain yang membutuhkan pengobatan. Kamu cukup mengunduh aplikasi WeCare.id melalui Google Playstore atau App Store untuk melakukan donasi dengan mudah dan praktis kapan saja. Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
REFERENSI:
Cara Mendapat Obat Gratis Khusus Pasien COVID-19 yang Isoman. (2021). Melansir kembali dari covid19.go.id.
Putri, A. (2021). Ini Cara Mendapatkan Obat Covid-19 Gratis Saat Isoman di Rumah. Melansir kembali dari lifestyle.bisnis.com.
Rahmawati, Y. (2021). Siapa Saja yang Harus Isolasi Mandiri? Ini Panduan dari Dokter. Melansir kembali dari suara.com.
Rokom. (2021). Telemedicine dan Obat Gratis Pasien Isoman Diperluas ke wilayah Bodetabek. Melansir kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.