Beberapa waktu yang lalu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan himbauan kepada masyarakat supaya mereka tetap waspada akan kenaikan suhu yang ekstrim. Pada unggahan akun Instagram BMKG tentang indeks UV sinar matahari wilayah Indonesia, diketahui kebanyakan daerah berwarna merah yang artinya sinar UV-nya tinggi sekali.
Daftar isi:
Penyebab Suhu Panas
Menurut penjelasan BMKG, suhu panas ini disebabkan oleh adanya gerak semu matahari. Ini adalah siklus tahunan yang sudah biasa terjadi. Suhu udara yang panas seperti sekarang ini bisa berulang tiap tahunnya pada periode yang sama.
Dampak dari siklus tahunan tersebut dirasakan di wilayah Jawa dimana terjadi sedikit kenaikan temperatur pada bulan April serta Mei. Kemudian suhu naik kembali dan memuncak pada bulan Oktober. Di bulan-bulan lain, temperatur akan menurun.
Benjolan terus Membesar di belakang Telinganya, Fifi Butuh Biaya untuk Berobat!
Dampak Suhu Panas
Bagi sebagian orang, cuaca hangat merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan di luar ruangan yang menyenangkan. Namun beda cerita jika cuaca panas. Kegiatan di luar ruangan tidak selalu cocok, khususnya selama periode suhu panas ekstrem, yaitu ketika suhu jauh lebih tinggi dan atau lebih lembap dari rata-rata biasanya.
Cuaca panas ekstrem bisa mengakibatkan orang menderita penyakit terkait suhu panas, bahkan kematian. Orang menderita penyakit terkait suhu panas saat tubuh mereka tidak mampu mendinginkan diri dengan benar.
Orang yang Berisiko Saat Terjadi Cuaca Panas yang Ekstrem
Suhu panas bisa mempengaruhi siapapun, bahkan orang yang masih muda dan sehat. Namun, beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan yang lain. Orang-orang itu di antaranya:
- Dengan usia di atas 65 tahun, khususnya bagi yang tinggal sendirian.
- Mempunyai kondisi medis seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, maupun gangguan mental.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa mempengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap panas sebagai efek samping.
- Memiliki gangguan kognitif yang mengurangi kemampuan mereka untuk mengkomunikasikan ketidaknyamanan dan kebutuhan mereka.
- Mobilitas terbatas.
- Wanita hamil dan ibu menyusui.
- Bayi dan anak-anak muda.
- Overweight atau obesitas.
- Bekerja atau berolahraga di luar ruangan.
- Baru saja tiba dari daerah yang lebih dingin.
- Terdanai Rp.669,000
- Pencapaian 1.78%
- Donatur 26
Cara Menjaga Diri dan Keluarga dari Suhu Panas
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah cara untuk melindungi diri juga keluarga dan orang-orang yang kita sayangi dari suhu panas yang sedang terjadi akhir-akhir ini:
Cek Prakiraan Cuaca
Sebelum beraktivitas di luar ruangan, periksa dahulu prakiraan cuaca di tempat tinggal kita untuk mengetahui apakah ada peringatan suhu yang ekstrem. Peringatan panas berlebihan biasanya dikeluarkan beberapa hari sebelum kondisi panas yang sangat berbahaya tersebut dimulai.
Gunakan Tabir Surya
30 menit sebelum beraktivitas di luar saat siang hari, oleskan terlebih dulu tabir surya spektrum luas dengan SPF 15 atau lebih tinggi. Tabir surya bisa hilang, jadi pastikan untuk mengoleskannya kembali setiap dua jam dan setelah berkeringat, berenang, atau mengeringkan diri dengan handuk.
Kenakan Pakaian yang Tepat
Apabila tubuh terbakar sinar matahari, maka kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri akan terpengaruh, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Jika harus berada di luar ruangan, pastikan untuk lindungi diri dari sinar matahari dengan memakai pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang. Jangan lupa untuk mengenakan topi dengan brim atau tepian yang lebar dan kacamata hitam.
Minum Air yang Cukup
Pastikan untuk tetap terhidrasi. Minumlah lebih banyak cairan, terlepas dari seberapa aktif kita. Jangan menunggu sampai kita merasa haus untuk minum.
Hindari Aktivitas yang Berat
Upayakan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan saat suhu panas. Lakukanlah aktivitas di luar ruangan pada waktu yang lebih sejuk, seperti di pagi dan sore hari. Beristirahatlah secara teratur di tempat yang teduh, sehingga tubuh memiliki kesempatan untuk pulih.
Jaga Suhu Rumah Tetap Dingin
Kita bisa menjaga suhu rumah tetap dingin dengan mengisolasi rumah dan menutup jendela dengan tirai atau penghalang. Gunakan reflektor jendela seperti kardus yang dilapisi aluminium foil untuk memantulkan panas kembali ke luar.
Konsumsi Makanan Segar Dan Ringan
Hindarilah mengonsumsi makanan yang sudah basi. Pastikan kita mengonsumsi makanan yang segar dan ringan. Konsumsi buah-buahan musim, sayuran hijau, dan mentimun. Selain itu, hindari makanan dengan kandungan protein yang tinggi.
Jangan Tinggalkan Orang atau Hewan Peliharaan dalam Mobil
Tahukah bahwa ketika suhu hanya sekitar 27 derajat celcius, suhu di mobil bisa mencapai sekitar 48 derajat celcius dalam waktu hanya 20 menit? Meninggalkan siapa pun di dalam mobil yang diparkir pada hari-hari dengan suhu panas sangatlah berbahaya. Khususnya bayi dan anak-anak, mereka berada dalam bahaya karena bisa mengalami pingsan atau meninggal karena terkena panas.
Jangan anggap remeh suhu panas yang terjadi akhir-akhir ini karena ternyata efeknya cukup berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik. Usahakan untuk berada di rumah jika tidak ada kegiatan yang mendesak agar terhindar dari panasnya suhu saat ini.
Dari beberapa penyakit yang bisa terpengaruh oleh suhu panas, di antaranya penyakit diabetes, jantung, ginjal atau gangguan mental. Di antara para penderita penyakit yang disebutkan tadi, beberapa mengalami kesulitan untuk berobat apalagi jika mereka sakit karena cuaca panas. Kita bisa membantu mereka dengan memberikan donasi kepada mereka melalui WeCare.id dengan mengunjungi situs webnya. Bisa juga dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Chawla, M. (2022). 6 things to keep in mind to protect yourself from the heatwave. Diambil kembali dari indiatoday.in.
Protect Yourself from Extreme Heat. (2022). Diambil kembali dari fema.gov.
Protect Yourself From the Dangers of Extreme Heat. (2015). Diambil kembali dari cdc.gov.
Sisma, A. F. (2023). 9 Tips Mengatasi Cuaca Panas Ekstrem. Retrieved from katadata.co.id.