Mudah memar atau berdarah juga sering merasa lemas dan lelah? Berhati-hati, bisa jadi itu gejala dari anemia aplastik.
Klik Untuk Donasi - Menderita Thalassemia Sejak Kecil, Billy Harus Tranfusi Darah Selama Hidupnya. Yuk Bantu Adik Billy !- Terdanai Rp.5,531,351
- Pencapaian 65.00%
- Donatur 76
Daftar isi:
- Apa Itu Anemia Aplastik?
- Jenis Anemia Aplastik
- Gejala Anemia Aplastik?
- Diagnosis Anemia Aplastik?
- Pencegahan Anemia Aplastik?
Daftar isi:
Apa Itu Anemia Aplastik?
Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang berpotensi jadi fatal. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih mungkin terjadi pada mereka yang berada di akhir usia belasan juga awal 20-an, dan orang tua. Pria dan wanita memiliki peluang yang sama untuk terkena penyakit ini. Anemia aplastik lebih umum terjadi di negara berkembang.
Anemia aplastik merupakan salah satu bentuk kegagalan sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan bagian tengah tulang yang bertanggung jawab untuk membuat:
- Sel darah merah, yang membawa oksigen
- Sel darah putih, yang melawan infeksi
- Trombosit, yang membantu darah membeku
Sumsum tulang merupakan jaringan lunak di dalam tulang besar yang berisi sel punca, yakni sel awal sebelum terjadi perkembangan juga perubahan menjadi sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit atau keping darah yang matang. Sel-sel ini penting sekali untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan dan organ lain, melawan infeksi, dan pembekuan darah.
Umumnya, karena sel darah tua mati secara alami, sel ini digantikan oleh sel darah baru yang terbentuk di sumsum tulang. Pada anemia aplastik, sumsum tulang tidak menghasilkan sel baru, sehingga tubuh rentan terhadap perdarahan dan infeksi.
Jenis Anemia Aplastik
Terdapat dua jenis anemia aplastik yang berbeda, yaitu:
- Anemia aplastik yang didapat (Acquired aplastic anemia)
- Anemia aplastik bawaan (Inherited aplastic anemia)
Anemia aplastik bawaan disebabkan oleh cacat gen, dan paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Orang dengan jenis anemia aplastik ini, memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk berkembang menjadi leukemia juga kanker lainnya.
Sementara anemia aplastik yang didapat lebih sering terjadi pada orang dewasa. Peneliti meyakini bahwa ada sesuatu yang memicu masalah pada sistem kekebalan tubuh orang dengan jenis anemia aplastik ini. Kemungkinannya yaitu:
- Virus seperti HIV atau Epstein-Barr
- Obat-obatan tertentu
- Bahan kimia beracun
- Pengobatan radiasi atau kemoterapi untuk kanker
- Terdanai Rp.6,590,779
- Pencapaian 6.28%
- Donatur 77
Gejala Anemia Aplastik
Pasien yang menderita anemia aplastik, jumlah masing-masing sel darahnya, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, jauh lebih rendah dari biasanya. Hal ini mengakibatkan gejala-gejala seperti infeksi yang tidak dapat dijelaskan dikarenakan sel darah putih yang lebih sedikit. Selain itu, pendarahan yang tidak terduga dikarenakan trombosit yang lebih sedikit, serta kelelahan dikarenakan sel darah merah yang lebih sedikit. Untuk pasien yang diidentifikasi lebih awal melalui kelainan yang terlihat dalam pengujian laboratorium rutin mungkin tidak menunjukkan gejala.
Secara keseluruhan, gejala anemia aplastik yang paling umum yaitu:
- Lelah dan lemas
- Mudah memar atau berdarah
- Sesak napas
- Infeksi berulang dan/atau gejala mirip flu
- Munculnya bintik-bintik merah kecil di kulit yang menandakan terjadinya pendarahan di bawah kulit
- Sakit kepala
- Demam karena infeksi
- Pucat
- Pusing
Diagnosis Anemia Aplastik
Cara mendiagnosis anemia aplastik yang dilakukan oleh dokter yaitu dengan menanyakan keluhan yang dialami, riwayat penyakit yang diderita, jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi juga riwayat kesehatan keluarga. Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan fisik. Untuk memastikan diagnosis ini, akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah
- Biopsi sumsum tulang
Pencegahan
Untuk mencegah beberapa bentuk anemia aplastik dapat dilakukan dengan menghindari paparan racun, radiasi, dan obat-obatan yang dapat menyebabkan penyakit. Untuk menghindari tertular virus hepatitis B, yang dapat menyebabkan anemia aplastik, bisa dilakukan dengan vaksinasi hepatitis B. Namun beberapa jenis anemia aplastik tidak dapat dicegah.
Mengajarkan berenang pada bayi dan anak memang disarankan namun hindari penggunaan pelampung leher karena akan membahayakan mereka. Sambil menemani buah hati berlatih renang jangan lupa juga untuk meluangkan waktu dengan membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit.
Kamu juga bisa berdonasi lebih mudah melalui aplikasi WeCare.id. Caranya, download aplikasi WeCare.id di ponselmu. Donasi yang kamu berikan tentu sangat berharga untuk teman-teman yang membutuhkan.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Anemia Aplastik. (2020). alodokter.com.
Aplastic Anemia. (2010). hopkinsmedicine.org.
Aplastic Anemia. (2019). health.harvard.edu.What is Aplastic Anemia? (2020). aamds.org.