Alami Cerebral Palsy, Pertumbuhan Zakiyya Terhambat

Alami Cerebral Palsy, Pertumbuhan Zakiyya Terhambat

Terlahir prematur dengan berat badan hanya 1,7kg dan sempat mengalami sesak napas setelah 1 minggu pulang dari rumah sakit, Zakiyya kini divonis menderita cerebral palsy atau lumpuh otak. Saat bayi, Zakiyya tidak menunjukkan pertumbuhan layaknya anak-anak lain. Di usia 5 bulan hingga 9 bulan, Zakiyya hanya bisa telentang, tak mengoceh atau pun merespons ketika diajak bicara. 

Ketika dibawa ke dokter tumbuh kembang anak, dokter mengatakan ukuran kepala Zakiyya lebih kecil dibandingkan rata-rata ukuran normal dan disarankan untuk CT-scan. Hasil CT-Scan menunjukkan bahwa Zakiyya mengalami kelumpuhan otak. 

Klik Untuk Donasi - Tumbuh Kembang Terlambat akibat Lumpuh Otak, Yuk Bantu Zakiyya Sembuh dari Sakitnya!
Bantu Zakiyya Sembuh dari Lumpuh Ot...
Zakiyyatunnufus
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.440,000
  2. Pencapaian 1.39%
  3. Donatur 13

Apa itu Cerebral Palsy?

Cerebral Palsy (CP) adalah kumpulan gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak serta mempertahankan keseimbangan dan postur tubuh. “Cerebral” menunjuk pada otak. Sementara itu, “palsy” menunjuk pada gangguan maupun kelemahan dalam fungsi otot.

CP disebabkan oleh perkembangan otak yang abnormal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengontrol otot. CP adalah gangguan motorik yang paling umum dialami oleh anak-anak.

Penyebab CP

Cerebral palsy muncul akibat perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang masih berkembang. Kerusakan ini dapat terjadi sebelum kelahiran, selama proses kelahiran, atau dalam waktu satu bulan setelah kelahiran, serta selama tahun-tahun awal kehidupan anak. 

Mayoritas kasus CP (85-90%) adalah kongenital, yang berarti kerusakan terjadi sebelum atau saat kelahiran. Hanya sebagian kecil CP disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi lebih dari 28 hari setelah kelahiran, yang dikenal sebagai acquired CP, biasanya terkait dengan infeksi atau cedera kepala.

Faktor Risiko untuk CP

Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengalami cerebral palsy. Faktor-faktor risiko ini meliputi:

  • Berat lahir rendah: Anak-anak yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, terutama jika kurang dari 1.500 gram.
  • Kelahiran prematur: Anak-anak yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, terutama jika mereka lahir sebelum 32 minggu.
  • Kelahiran ganda: Seperti kembar, triplet, atau kelahiran ganda lainnya.
  • Teknologi reproduksi berbantu (TRB): Bayi yang dikandung melalui perawatan infertilitas tertentu.
  • Infeksi selama kehamilan: Seperti cacar air, rubella, dan infeksi bakteri pada plasenta atau membran janin.
  • Penyakit kuning dan kernikterus: Penyakit kuning yang parah jika tidak diobati dapat menyebabkan kernikterus, yaitu kerusakan otak yang diakibatkan oleh kadar bilirubin di dalam darah yang tinggi.
  • Kondisi medis ibu: Seperti masalah tiroid, disabilitas intelektual, atau kejang pada ibu.
  • Komplikasi kelahiran: Seperti detasemen plasenta, pecahnya rahim, atau masalah dengan tali pusat.

Gejala CP

Pada Bayi Kurang dari 6 Bulan

  • Kepalanya terkulai tatkala diangkat dari keadaan berbaring
  • Bayi terasa kaku.
  • Bayi terasa lemas.
  • Saat digendong, bayi tampak melengkungkan punggung dan leher, seolah menjauh dari Anda.
  • Kaki bayi menjadi kaku dan menyilang atau mencengkeram saat diangkat.

Pada Bayi Lebih dari 6 Bulan

  • Tidak berguling ke salah satu arah.
  • Tidak bisa menyatukan kedua tangan.
  • Kesulitan membawa tangan ke mulut.
  • Meraih dengan satu tangan sementara tangan lainnya tetap menggenggam.

Pada Bayi Lebih dari 10 Bulan

  • Merangkak dengan cara yang tidak seimbang, mendorong dengan satu tangan dan kaki sambil menyeret tangan dan kaki yang berlawanan.
  • Berjalan dengan pantat atau melompat dengan lutut, tetapi tidak merangkak dengan tangan dan kaki.

Yuk Bantu Anak Driver Ojol untuk Sembuh dari Lumpuh Otak!

Jenis-Jenis Cerebral Palsy

Dokter mengklasifikasikan CP berdasarkan jenis utama gangguan gerakan yang terjadi. Bergantung pada daerah otak mengalami masalah, berikut adalah gangguan yang dapat muncul:

  • Otot Kaku (Spastisitas): Kaku ataupun tegang di otot.
  • Gerakan Tak Terkendali (Dyskinesia): Gerakan tidak teratur dan tidak terkendali.
  • Keseimbangan dan Koordinasi Buruk (Ataksia): Kesulitan dalam menjaga keseimbangan dan koordinasi.
  • Cerebral Palsy Campuran: Kombinasi dari beberapa jenis gangguan gerakan. Jenis campuran yang paling umum adalah spastis-diskinetik CP, di mana gejala spastisitas dan dyskinesia hadir bersamaan.

Komplikasi

Cerebral Palsy sering kali disertai dengan kondisi lain yang memengaruhi fungsi otak, seperti:

  • Kejang dan epilepsi.
  • Disabilitas intelektual.
  • Masalah komunikasi.
  • Masalah penglihatan dan pendengaran.
  • Kondisi tulang dan otot.
  • Masalah makan.
  • Gangguan perilaku.

Pengobatan

Cerebral palsy tidak dapat disembuhkan, namun gejala dan dampaknya dapat dikelola. Penanganan CP bervariasi berdasarkan tingkat keparahan, gejala, dan pengaruhnya. Pendekatan pengobatan biasanya melibatkan tim profesional dari berbagai spesialisasi:

  • Obat-obatan: Untuk mengatasi kejang, spastisitas, dan efek lain dari CP, serta kondisi lain yang mungkin terjadi bersamaan.
  • Operasi: Untuk mengurangi kejang otot, memperbaiki masalah sendi dan tulang belakang, atau memasang stimulator otak elektrik.
  • Terapi fisik dan okupasi: Untuk membantu mengelola kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan kekuatan serta mobilitas.
  • Terapi wicara: Untuk mengatasi kesulitan komunikasi.
  • Terapi kesehatan mental: Untuk mengatasi gejala depresi dan kecemasan.
  • Dukungan sosial & pendidikan: Untuk memberikan bantuan dalam urusan sekolah serta aspek kehidupan sehari-hari lainnya.

Pencegahan CP

Meskipun banyak penyebab cerebral palsy tidak dapat dihindari, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  • Sebelum Kehamilan: Menjaga kesehatan ibu, mengobati infeksi, dan mendapatkan vaksinasi yang diperlukan.
  • Selama Kehamilan: Menjalani perawatan prenatal rutin, menghindari infeksi, dan mengelola kondisi kesehatan ibu.
  • Setelah Kelahiran: Memeriksa jaundice (penyakit kuning) pada bayi dan memastikan vaksinasi terhadap infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi seperti meningitis dan ensefalitis.

Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, individu dengan cerebral palsy dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih mandiri.

Mari Bantu Perjuangan Zakiyya untuk Hidup Sehat 

Seperti disebutkan di atas, cerebral palsy tidak bisa disembuhkan tapi gejala dan dampaknya dapat dikelola di antaranya dengan terapi. Zakiyya pun disarankan untuk melakukan terapi secara berkesinambungan agar tubuhnya tidak kaku. 

Di usianya yang hampir menginjak 4 tahun, Zakiyya mengalami perkembangan. Dia sudah bisa duduk. Namun dia masih harus berjuang untuk terapi agar bisa berjalan serta berbicara seperti anak-anak lainnya. Zakiyya membutuhkan uluran tangan TemanPeduli untuk kelangsungan terapinya. Mari bantu Zakiyya dengan cara berdonasi melalui WeCare.id.

Kirimkan donasi untuk Zakiyya melalui situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh dengan sangat mudah di Google Play dan App Store.

Yuk, mari ulurkan tangan untuk bantu pasien lain yang membutuhkan bantuan bersama WeCare.id

Referensi

About Cerebral Palsy. (2024). Diambil kembali dari cdc.gov.

Risk Factors for Cerebral Palsy. (2024). Diambil kembali dari cdc.gov.

What is cerebral palsy. (2019). Diambil kembali dari cerebralpalsy.org.au.

Sumber Featured Image : Robina Weermeijer on Unsplash