Pada debat Capres kelima atau debat terakhir yang diadakan pada hari Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center, isu stunting dan gizi buruk menjadi yang paling sering disebut selama debat berlangsung. Kedua topik tersebut muncul saat Capres Prabowo Subianto mengajukan pertanyaan kepada Capres Ganjar Pranowo terkait program bagi-bagi makanan bergizi untuk mencegah stunting.
Menurut Capres Ganjar Pranowo, program bagi-bagi makanan tersebut kurang tepat karena pencegahan stunting dimulai dari memperhatikan kesehatan ibu hamil, bukan saat anak sudah dilahirkan. Jika sudah lahir dan tumbuh, hal itu merupakan gizi buruk. Ganjar Pranowo menegaskan jika stunting dan gizi buruk merupakan dua kondisi yang berbeda.
Alami Gangguan Perkembangan, Yuk Bantu Fachrul dari Keterbatasannya!
Beda Tengkes dan Gizi Buruk
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama. Permasalahan stunting sendiri terjadi sejak dalam kandungan dan akan terlihat saat anak telah menginjak usia dua tahun. Gejala stunting biasanya ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek. Gejalanya biasanya terlihat saat si kecil berusia 2 tahun.
Sedangkan, gizi buruk adalah kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk pertumbuhan. Berbeda dengan stunting yang terjadi sejak bayi masih dalam kandungan, gizi buruk biasanya terjadi saat anak sudah dilahirkan. Gejala gizi buruk memiliki cakupan yang lebih luas. Utamanya adalah anak yang terlihat sangat kurus. Gejala ini juga akan disertai dengan kulit kering, rambut tipis, rentan terinfeksi, dan gangguan tumbuh kembang.
Pencegahan Tengkes dan Gizi Buruk
Tengkes dan gizi buruk merupakan dua kondisi yang berbeda, oleh karena itu akan berbeda pula cara pencegahannya. Stunting dapat dicegah sejak bayi masih dalam kandungan dengan cara pemenuhan protein hewani pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. hal ini karena pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain itu, ibu hamil juga harus rutin memeriksakan kandungannya ke posyandu dan jangan lupa rutin konsumsi tablet tambah darah (TTD).
Sedangkan, gizi buruk dapat dicegah dengan memberikan makanan bergizi lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan anak serta menerapkan pola asuh yang baik. Selain itu, orang tua juga mengukur tinggi dan berat badan anak secara berkala.
Jadi, jangan sampai tertukar ya antara tengkes dan gizi buruk. Hal ini sangat penting agar anak bisa diberikan tindakan dan perawatan yang tepat. Di Indonesia masih banyak sekali anak yang menderita stunting dan gizi buruk, mayoritas mereka berada di wilayah yang sulit terjangkau oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, para pasien ini juga merupakan masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah sehingga mereka sangat sulit untuk mendapatkan pengobatan. Oleh karena itu, mari bersama kita bantu pasien-pasien dengan kondisi stunting dan gizi buruk dengan berdonasi melalui WeCare.id. Bantuan terbaik kamu bisa diberikan melalui website WeCare.id atau dengan aplikasi yang bisa kamu unduh melalui App Store dan Google Play.
Klik Untuk Donasi - Ukuran Kepalanya Kian Membesar, Yuk Bantu Abiyan Sembuh dari Hidrosefalus!- Terdanai Rp.2,518,000
- Pencapaian 8.72%
- Donatur 33