Ini Beda Antara Cacar Monyet, Cacar Air dan Campak

Ini Beda Antara Cacar Monyet, Cacar Air dan Campak

Kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) kembali muncul di Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes, hingga 22 Oktober 2023, terdapat 7 kasus konfirmasi monkeypox di Indonesia, semuanya ditemukan di DKI Jakarta. Mayoritas pasien adalah laki-laki usia produktif, dengan rentang usia 25-39 tahun. 

Dari hasil penelusuran, 6 pasien juga merupakan orang dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual. Saat ini, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kemenkes juga sedang memantau orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien.

Klik Untuk Donasi - Panggilan Darurat Kemanusiaan Untuk Gaza
  1. Terdanai Rp.533,069,558
  2. Pencapaian 56.41%
  3. Donatur 460

Usaha Penanggulangan Cacar Monyet

Menyusul penambahan kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergegas melakukan upaya penanggulangan. Untuk mencegah penyebaran virus, Kemenkes akan melakukan vaksinasi Monkeypox pada populasi yang paling berisiko, yaitu laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.

Selain itu, adan dilakukan juga pemberian vaksinasi yang akan dimulai pada 24 Oktober 2023 di fasilitas pelayanan kesehatan di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Stok vaksin aman, dengan sebanyak 991 vial vaksin yang telah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Apa Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air dan Campak?

Mpox, cacar air, dan campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Ketiga penyakit ini memiliki beberapa kesamaan, seperti gejala demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Namun, ada juga beberapa perbedaan penting di antara ketiga penyakit ini, seperti:

Penyebab Cacar Monyet

  • Cacar monyet disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus ini berasal dari genus orthopoxvirus yang ditularkan melalui kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  • Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster. Cara penularan cacar air adalah melalui kontak dengan cairan dari ruam cacar air.
  • Campak disebabkan oleh virus campak dari keluarga paramyxovirus yang ditularkan melalui udara.

Gejala

  • Gejala cacar monyet biasanya muncul dalam 2-4 minggu setelah terinfeksi. Gejala awal meliputi demam yang mencapai 38 derajat Celcius, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Setelah 1-3 hari, ruam akan muncul, biasanya di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Perkembangan ruam lambat. Ruam cacar monyet biasanya berupa bintik-bintik merah yang kemudian berubah menjadi lepuh dan akhirnya menjadi koreng.

Selain itu, ada gejala yang menjadi ciri khas Mpox yang tidak ditemui di cacar air dan campak yaitu pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini seringkali dapat dirasakan oleh penderita di area leher, selangkangan, dan ketiak.

  • Gejala cacar air biasanya muncul dalam 10-21 hari setelah terinfeksi. Gejala awal meliputi demam yang mencapai 39 derajat Celcius, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan batuk. Setelah 1-2 hari, ruam akan muncul dan perkembangannya cepat. Biasanya ruam muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam cacar air umumnya berupa bintik-bintik merah yang kemudian berubah menjadi lepuh dan akhirnya menjadi koreng.
  • Gejala campak biasanya muncul dalam 10-12 hari setelah terinfeksi. Gejala awal meliputi demam tinggi yang mencapai 40,5 derajat Celcius, batuk, pilek, dan mata merah. Setelah 1-2 hari, ruam akan muncul, biasanya di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam campak biasanya berupa bintik-bintik merah yang kemudian menyatu menjadi bercak yang besar.

Penyebaran

  • Cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, termasuk melalui kontak dengan cairan dari ruam, darah, atau cairan tubuh lainnya.
  • Cara penularan cacar air dapat melalui kontak dengan cairan dari ruam cacar air.
  • Campak dapat ditularkan melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Pengobatan

  • Tidak ada pengobatan khusus untuk cacar monyet. Perawatan biasanya ditujukan untuk meredakan gejala, seperti demam dan nyeri. Mengutip laman situs Indonesiabaik.id, dalam penanganan Monkeypox, terdapat dua jenis obat yang dapat digunakan:
  1. Tecovirimat: Obat antiviral spesifik ini, yang sebelumnya digunakan untuk mengobati cacar, telah disetujui di beberapa negara sebagai pengobatan untuk Monkeypox. Penting untuk dicatat bahwa ketersediaan obat ini belum merata di seluruh dunia.
  2. NIOCH-14: Ada juga obat antiviral spesifik lain yang dapat digunakan dalam pengobatan Monkeypox, yaitu NIOCH-14.
  • Cacar air dapat diobati dengan obat antivirus.
  • Campak dapat diobati dengan obat antivirus.

Pencegahan

  • Vaksin cacar monyet dapat membantu mencegah penyakit ini.
  • Pemberian vaksin varicella atau vaksin cacar air dapat membantu dalam pencegahan penyakit ini.
  • Vaksin campak dapat membantu mencegah penyakit ini.

Membasuh Luka Palestina

Bahaya Cacar Air dan Campak

Meski cacar monyet dianggap tidak berbahaya, beda cerita dengan cacar air dan campak. Keduanya bisa menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Misalnya saja cacar air bisa jika tidak diobati dengan benar bisa menyebabkan pneumonia viral. Penyakit ini penyebab paling serius yang dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa yang mengalami komplikasi akibat cacar air. 

Menurut data WHO pada tahun 2019, pneumonia adalah penyebab 14% dari seluruh kematian anak yang berusia di bawah 5 tahun. Jumlah total kematian, yaitu 740.180 jiwa. Di antara pasien pneumonia tersebut banyak yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Mari bantu mereka dengan berdonasi melalui WeCare.id. Donasikan bantuan melalui situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Store atau App Store. Apa pun dan berapa pun donasi yang kamu berikan akan sangat membantu pasien yang membutuhkan. 

Yuk, donasi sekarang melalui WeCare.id!

Referensi

Apa Gejala Cacar Monyet? Kenali Fasenya! (2022). Diambil kembali dari ciputrahospital.com.

Bagaimana Pengobatan untuk Pasien Konfirmasi MonkeyPox? (2022). Diambil kembali dari indonesiabaik.id.

Casilao, J. L. (2022). What’s the difference between monkeypox, chickenpox, and measles? Diambil kembali dari gmanetwork.com.

Hatim, F. (2022). World Pneumonia Day 2022. Diambil kembali dari yankes.kemkes.go.id.

Muhammad, S. (2023). Dokter jelaskan perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak. Diambil kembali dari antaranews.com.

Myhre, J. & Sifris, D. (2023). Mpox vs. Chickenpox: What Are the Differences? Diambil kembali dari verywellhealth.com.

Rokom. (2023). Kasus Monkeypox Bertambah di Indonesia Akibat Sex Berisiko. Diambil kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.Rokom. (2023). Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat. Diambil kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Sumber Featured Image : Gerd Altmann dari Pixabay