Peru Diguncang Kasus Sindrom Guillain-Barre

Peru Diguncang Kasus Sindrom Guillain-Barre

CDC Peru pada 26 Juni 2023 mengeluarkan peringatan epidemiologi karena meningkatnya kasus Guillain-Barré Syndrome (GBS) atau Sindrom Guillain-Barre di berbagai tempat negara tersebut. Sampai 8 Juli 2023), sudah dilaporkan 191 kasus GBS.  77 di antaranya dikonfirmasi, dengan 4 kematian.  Sebanyak 58,6% atau 112 kasus GBS adalah laki-laki, sedangkan wanita sebanyak 40,3% kasus.

Klik Untuk Donasi - Sempat koma 2 kali dan menderita penyakit langka, bantu Feyti berjuang melawan maut
Sindrom Hiper IgE
Feyti Risdayanti
Oleh Medikator WeCare.id
  1. Terdanai Rp.695,000
  2. Pencapaian 8.02%
  3. Donatur 12

Apa Itu Sindrom Guillain-Barre?

Guillain-Barre Syndrome, dalam bahasa Indonesia diucapkan ghee-yan bah-ray, merupakan penyakit langka. Prevalensinya diperkirakan hanya satu hingga dua kasus per 100.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya. 

Pada GBS, sistem kekebalan tubuh seseorang secara keliru menyerang saraf-saraf tubuhnya sendiri. Hal ini terjadi ketika antibodi dan sel-sel kekebalan tubuh menyerang selubung mielin yang melindungi saraf atau bahkan saraf itu sendiri. 

Serangan ini menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saraf, yang mengakibatkan gejala seperti kelemahan otot, kesemutan, dan kelumpuhan. Inilah yang dinamakan dengan penyakit autoimun, yaitu saat sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri. 

Sebagian besar orang dengan Sindrom Guillain-Barre (GBS) dapat pulih dengan baik. Meskipun GBS dapat menyebabkan kelemahan otot, kesemutan, dan kelumpuhan yang parah, proses pemulihan umumnya terjadi seiring waktu.

GBS dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia atau jenis kelamin. Walaupun penyebab pasti GBS masih belum diketahui, penyakit ini kerap kali muncul setelah infeksi saluran pernapasan atas atau infeksi saluran pencernaan seperti diare.

Gejala GBS

Awal mula gejala Sindrom Guillain-Barre bisa beragam. Umumnya dimulai dengan sensasi kesemutan atau kelemahan pada kaki yang bisa menyebar ke bagian tubuh bagian atas. Gejala paling parah adalah kelumpuhan hampir total.

Tanda dan gejala lainnya GBS termasuk:

  • Kesulitan bergerak (misalnya, berjalan atau menggerakkan mata atau wajah)
  • Kelemahan otot dan kelumpuhan yang mempengaruhi kedua sisi tubuh
  • Detak jantung yang cepat
  • Kesemutan
  • Sensasi aneh seperti getaran, dengungan, atau ‘merayap’ di bawah kulit
  • Nyeri
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Kesulitan mengontrol kandung kemih atau usus
  • Tekanan darah rendah atau tinggi
  • Penglihatan kabur

Biasanya gejala dimulai di kaki atau tungkai dan kemudian menjalar ke anggota tubuh lainnya. Bisa juga, gejala dimulai dari tangan dan kemudian menyebar ke bawah. Perlu beberapa hari atau minggu untuk gejala berkembang. Sesudah gejala tetap stabil dan mencapai puncaknya dalam waktu singkat, barulah dimulai proses pemulihan.

Butuh waktu sekitar 6 bulan – 2 tahun lebih untuk bisa pulih. Waktu pemulihan bisa berbeda pada setiap individu. Untuk membantu mengembalikan kekuatan otot dan mobilitas normal, sebagian orang mungkin membutuhkan perawatan rehabilitasi seperti fisioterapi.

Penyebab GBS

Penyebab Sindrom Guillain-Barre Syndrome masih belum diketahui secara pasti. Diperkirakan GBS merupakan gangguan autoimun. Seiring bertambahnya usia, kejadian GBS cenderung meningkat, tapi bisa terjadi pada semua usia. Paling umum terjadi pada orang yang berusia antara 30 – 50 tahun.

GBS dapat terjadi bersamaan dengan infeksi virus atau bakteri, seperti:

  • Beberapa penyakit saluran pencernaan
  • Influenza
  • Pneumonia Mycoplasma
  • Herpes simpleks
  • HIV, virus yang menyebabkan HIV/AIDS (sangat jarang terjadi)
  • Mononukleosis
  • COVID-19

GBS juga bisa terjadi bersamaan dengan kondisi medis lainnya, seperti:

  • Penyakit Hodgkin
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Setelah menjalani operasi

GBS merusak bagian saraf. Kerusakan saraf ini menyebabkan sensasi kesemutan, kelemahan otot, kehilangan keseimbangan, dan kelumpuhan. GBS paling sering mempengaruhi pelindung saraf (selubung mielin). Kerusakan ini disebut demielinisasi yang menyebabkan sinyal saraf bergerak lebih lambat. Kerusakan pada bagian saraf lainnya dapat menyebabkan saraf berhenti berfungsi.

Alami Sindrom Down dan Jantung Bocor, Alira Butuh Biaya Berobat ke Jakarta!

Terapi untuk Sindrom Guillain-Barre Syndrome 

Pada tahap awal, umumnya pasien perlu dirawat di rumah sakit supaya dokter bisa memantau pernapasannya. Pasien bisa dirawat unit perawatan intensif (ICU) dan menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan.

Seiring berjalannya waktu, umumnya secara bertahap kondisi pasien akan membaik. Kemungkinan pasien akan bisa berjalan kembali dalam waktu 6 bulan.

Guillain-Barre Syndrome dapat diobati dengan:

  • Plasmaferesis: Terapi ini melibatkan proses penggantian plasma darah yang terinfeksi dengan plasma yang sehat dari bank darah.
  • Terapi imunoglobulin intravena (IV): Terapi ini menggunakan antibodi dari donor darah untuk mengubah respons kekebalan tubuh yang abnormal
  • Obat-obatan untuk meredakan nyeri dan mencegah pembekuan darah
  • Fisioterapi

Mengutip dari laman situs Kompas, dr. Darma Imran, SpS (K), ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia menyebutkan bahwa data RSCM dalam satu tahun, dari akhir tahun 2010 hingga 2011, mencatat ada 48 kasus GBS beragam varian. Salah satu pengobatan untuk Sindrom Guillain-Barre adalah perawatan immunoglobulin intravena. Biaya pengobatan ini sangat mahal. Tak heran jika beberapa pasien mengalami kesulitan untuk membiayai pengobatannya. Mari kita berdonasi untuk membantu mereka melalui WeCare.id. Kirim donasi melalui situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id dengan cara mengunduhnya di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.  

Referensi

Guillain-Barre syndrome. (2016). Diambil kembali dari healthdirect.gov.au.

Guillain-Barré syndrome. (2016). Diambil kembali dari betterhealth.vic.gov.au.

healthdirect.gov.au. (2017). Diambil kembali dari mountsinai.org.Penderita GBS Meningkat di Kalangan Usia Produktif. (2012). Diambil kembali dari lifestyle.kompas.com.