Konsumsi Gula Berlebih Bisa Sebabkan Diabetes?

Konsumsi Gula Berlebih Bisa Sebabkan Diabetes?

Kemunculan video mengenai teh talua yang diberi topping susu kental manis dan cokelat bubuk sampai meleber di akun TikTok @bettyaugustina memunculkan banyak komentar dari warganet. Sebagian dari mereka langsung berkomentar tentang diabetes. Apakah benar makanan manis dan konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan diabetes?

Manfaat Gula dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Reputasi gula dalam kesehatan baik tapi juga jelek. Secara alami gula terdapat dalam semua makanan yang mengandung karbohidrat, contohnya buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan produk susu. 

Mengonsumsi whole food atau makanan utuh yang mengandung gula alami merupakan hal yang baik. Karena tubuh memproses jenis makanan ini secara perlahan, maka gula di dalam makanan tersebut memberikan suplai energi yang stabil bagi sel-sel tubuh. Namun, muncul masalah ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan.

Ini merupakan jenis gula yang ditambahkan ke dalam produk makanan untuk meningkatkan rata atau memperpanjang waktu simpan. Dampak dari konsumsi gula berlebihan adalah obesitas dan diabetes. Selain itu, ternyata makanan manis ini bisa juga berdampak pada kesehatan jantung, menurut Dr. Frank Hu, profesor nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Klik Untuk Donasi - Alami Luka Diabetes Hingga Membengkak dan Menimbulkan Bau, Bu Aminah Butuh Pertolonganmu Segera!
Diabetes
Aminah
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.859,000
  2. Pencapaian 4.09%
  3. Donatur 11

Jenis Makanan dengan Kandungan Gula Tambahan yang Tinggi

Sebagian besar makanan dan minuman kemasan mengandung jumlah gula tambahan yang tinggi, di antaranya:

  • Minuman ringan dan sirup
  • Minuman olahraga, energi, dan vitamin
  • Jus buah dan sayuran
  • Es krim, makanan penutup, dan permen
  • Kue, muffin, dan biskuit
  • Buah kering
  • Saus tomat dan saus, seperti saus pasta dan saus tumis
  • Beberapa sereal sarapan dan muesli bar
  • Beberapa makanan rendah lemak, seperti yoghurt
  • Saus salad dan acar

Dampak Konsumsi Gula Berlebihan

Untuk bisa beraktivitas sehari-hari kita membutuhkan gula yang terkandung dalam karbohidrat. Ketika makanan yang mengandung karbohidrat dicerna oleh tubuh, enzim-enzim menguraikan karbohidrat menjadi gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Gula-gula inilah yang kemudian digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.

Namun konsumsi gula berlebih berdampak pada tubuh kita. Berikut adalah dampak buruk dari makanan dan minuman yang terlalu banyak mengandung gula yang dirangkum dari berbagai sumber.

  1. Meningkatkan Risiko Obesitas, Diabetes, dan Penyakit Jantung

Mengonsumsi makanan yang secara cepat mempengaruhi kadar gula darah berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi terkena obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Hasil penelitian baru-baru ini juga menunjukkan hubungan antara diet yang menganduk indeks glikemik tinggi dengan berbagai jenis kanker. 

Efek ini sering kali diakibatkan oleh konsumsi gula tambahan. Jadi sebelum membeli produk makanan atau minuman pastikan untuk membaca label gizinya terlebih dulu.

  1. Berpengaruh Buruk Terhadap Kadar Kolesterol

Menurut studi terbaru orang yang mengonsumsi gula tambahan yang tinggi juga mengalami lonjakan kadar kolesterol tidak sehat yang besar dan kadar kolesterol sehatnya menjadi rendah. Tentunya ini bukan kabar yang baik untuk kesehatan kita. 

  1. Berpengaruh Perubahan Mood, Mudah Marah Atau Depresi 

Pernah mendengar istilah ‘sugar crash’? Ini merupakan masalah yang diakibatkan oleh konsumsi gula yang tinggi yang dapat menyebabkan perubahan mood dan mudah marah. 

Ketika kita mengonsumsi makanan tinggi gula yang kemudian dipecah menjadi glukosa untuk energi, tubuh kita melepaskan sejumlah besar insulin yang memproses dan menghilangkan glukosa dari darah dan memindahkannya ke dalam sel-sel. Beban insulin ini mengurangi jumlah glukosa dalam darah terlalu cepat. Sebagai kompensasinya tubuh kita melepaskan adrenalin, kortisol, dan hormon lainnya.

Adrenalin kemudian mengirim sinyal kepada tubuh kita untuk memproduksi lebih banyak glukosa guna meningkatkan kadarnya. Fluktuasi ini menyebabkan perubahan mood dan mudah marah. Hasil studi ini juga menemukan bahwa siklus fluktuasi glukosa ini bisa mengakibatkan depresi.

  1. Menyebabkan Kerusakan Gigi

Kita pasti pernah merasakan sensasi licin pada gigi setelah makan atau minum sesuatu yang mengandung banyak gula. Molekul gula bergabung dengan air liur dan bakteri di dalam mulut, sehingga menyebabkan pembentukan plak pada gigi.

Ketika plak tertinggal pada gigi, plak tersebut bisa merusak email gigi dan menyebabkan karies serta penyakit gusi. Saat ini penyebab utama masalah gigi, seperti gigi berlubang dan karies pada orang dewasa serta anak-anak adalah karena konsumsi gula.

  1. Mempercepat Penuaan

Gula bisa memengaruhi komposisi tubuh kita, tetapi gula juga bisa merusak kulit dengan menyebabkan keriput dan kendur. Setelah masuk ke dalam aliran darah, gula menempel pada protein. Campuran antara beberapa protein dengan gula ini menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan mengakibatkan penuaan dini. 

  1. Mengalami Masalah Tidur

Penemuan sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi menyebabkan orang tidur kurang nyenyak dan lebih sering terbangun. Konsumsi karbohidrat yang tinggi meningkatkan kadar triptofan (yang mendorong tidur) dan menekan orexin (yang bertanggung jawab atas kewaspadaan), yang membuat kita mengantuk.

Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh kita, termasuk otak. Namun, diet tinggi karbohidrat juga dapat memberikan energi yang lebih mudah digunakan oleh otak, sehingga otak tetap berada dalam tahap tidur REM lebih lama dibandingkan dalam deep sleep atau tidur nyenyak. Akibatnya kita akan merasa lelah dan lesu saat bangun.

  1. Selalu Merasa Lapar

Gula merupakan sumber bahan bakar yang paling mudah bagi tubuh kita untuk dipecah dibandingkan dengan protein, serat, dan lemak sehat. Ini artinya kita akan merasa lapar lebih cepat dan menginginkan lebih banyak gula. Konsumsi gula juga menyebabkan otak melepaskan hormon yang disebut dopamine, membuat kita merasa lebih bahagia.

Gabungan hal tadi dengan terjadinya sugar crash setelah mengonsumsi gula bisa menyebabkan kebiasaan ngemil yang tak terkendali dan rasa lapar yang tidak terpuaskan. Makanan ketika nyemil juga cenderung mengandung banyak kalori (lebih banyak kalori untuk porsi yang lebih kecil), yang dapat menyebabkan asupan kalori sehari yang lebih tinggi.

Derita Diabetes diUsia Muda, Adik Abyan Butuh Pertolonganmu Segera!

Peningkatan Jumlah Penderita Diabetes di Indonesia

Data Kemenkes juga menyebutkan bahwa konsumsi Gula Garam Lemak (GGL) penduduk Indonesia mencapai 28,7%. Ini melebihi dari batas yang dianjurkan. Masyarakat kita juga gemar mengonsumsi minuman manis. Jumlah mereka sebanyak 61,27% dan mereka minum lebih dari 1 kali minuman manis per hari.

Maka tak mengherankan jika terjadi peningkatan penderita diabetes di Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini. Mengutip laman situs Investor.id, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyatakan menurut data dari Kementerian Kesehatan 2023 terungkap bahwa sebanyak 13% atau setara dengan 35 juta orang dari 270 penduduk Indonesia menderita diabetes. 

Penyakit diabetes bisa berakhir dengan cuci darah jika tidak dirawat dengan baik. Biaya pengobatannya tidaklah sedikit. Maka tak heran jika beberapa dari para pasien ini mengalami kesulitan ketika berobat. Kita bisa membantu mereka dengan memberikan donasi semampu kita melalui WeCare.id. Untuk menyalurkan donasi bisa melalui situs web WeCare.id atau mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

10 Reasons Why Sugar is Bad for Your Health. (2015). Diambil kembali dari atkins.com.

Team Nutrisense. (2021). 13 Signs You’re Eating Too Much Sugar. (2021). Diambil kembali dari nutrisense.io.

7 Hidden Side Effects Of Sugar. (2016). Diambil kembali dari hcf.com.au.

Bona, M. F. (2023). 13% Masyarakat Indonesia Terkena Diabetes, Masyarakat Perlu Diedukasi. Diambil kembali dari investor.id.

Konsumsi Gula Berlebih, Waspadai Risikonya. (2022). Diambil kembali dari kemkes.go.id.

Sugar. (2016). Diambil kembali dari betterhealth.vic.gov.au.

Sugar. (2021). Diambil kembali dari healthdirect.gov.au.The sweet danger of sugar. (2022). Diambil kembali dari health.harvard.edu.

Sumber Featured Image : Brina Blum on Unsplash