Cek! 13 Kosmetik Ilegal Berbahaya Berbahan Merkuri

Cek! 13 Kosmetik Ilegal Berbahaya Berbahan Merkuri

Seorang Konten Kreator bernama Nur Sha muncul dengan wajah menghitam. Dia menjelaskan bahwa wajahnya gosong akibat dari penggunaan produk krim merkuri selama dua tahun. Ketika diperiksa ke dokter kulit dan kelamin, dia divonis menderita okrononis yang membuat kulitnya menjadi biru-hitam. 

13 Jenis Kosmetik Ilegal Bermerkuri

Diketahui sepanjang tahun 2022, BPOM mendapati 1541 jenis produk kosmetik ilegal di Indonesia. Produk kosmetik ilegal tersebut diketahui mengandung bahan-bahan terlarang seperti merkuri. Padahal produk perawatan kulit dengan bahan-bahan terlarang tersebut sangat berbahaya dan bis menyebabkan berbagai efek negatif, bahkan risiko terparahnya adalah kanker kulit. 

Dalam unggahan Instagram BPOM tanggal 30 Juni 2023 disebutkan 13 produk Kosmetik ilegal hasil temuan BPOM. Nama-nama produk tersebut adalah:

  1. Temulawak New Day and Night
  2. CAC Glow
  3. Natural 99
  4. HN (Siang & Malam)
  5. SP Special UV Whitening
  6. Dr Original Pemutih
  7. Super DR Quality Gold SPF 30
  8. Diamond Cream
  9. Herbal Plus New Day & Night
  10. Ling Zhi Day & Night
  11. Sj Sin Jung
  12. Tabita
  13. Krim Labella
Klik Untuk Donasi - Curhatan Seorang Relawan Kemanusiaan, Aku Ingin Bisa Melihat Kembali!
Harry Prabowo
Harry Prabowo
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.1,698,500
  2. Pencapaian 4.46%
  3. Donatur 41

Apa Itu Merkuri?

Merkuri (Hg) dianggap sebagai salah satu dari sepuluh bahan kimia atau kelompok bahan kimia yang paling berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat menurut WHO. Bahan kimia ini adalah logam berat yang sangat beracun. Di dalam kosmetik bahan ini bisa ditemukan dalam dua bentuk yaitu organik dan anorganik.

Merkuri anorganik digunakan dalam krim pemutih kulit dan sabun. Produk krim berbahan kimia berbahaya ini menghambat pembentukan melanin, sehingga menghasilkan warna kulit yang lebih cerah. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman telah menetapkan batas maksimum sebesar 1 ppm. Di Kanada, batasnya adalah 3 ppm.

Senyawa merkuri organik, misalnya thiomersal, dipakai sebagai pengawet kosmetik dalam makeup mata, termasuk maskara, dan dalam produk pembersih makeup mata. Penggunaan bahan ini karena tidak adanya alternatif bahan yang lebih aman. 

Di Uni Eropa, batas yang diperbolehkan untuk bahan berbahaya ini adalah sama dengan atau kurang dari 0,007 persen berat. India juga menerapkan batas yang sama. Di Amerika Serikat, batasnya adalah 65 ppm. 

Himbauan BPOM agar para konsumen senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap produk-produk yang mengandung bahan kimia ini dikarenakan dapat menyebabkan dampak negatif yang serius, bahkan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Mengapa Produk Kosmetik Menggunakan Bahan Kimia Berbahaya Ini?

Bagaimana cara mengetahui apakah produk kosmetik mengandung merkuri atau tidak? Periksa labelnya. Bila pada label produk tersebut tertulis kata-kata “merkuri klorida,” “calomel,” “merkuri,” “mercurio,” atau “mercury”, itu berarti ada bahan kimia berbahaya tersebut di dalamnya. Segera hentikan pemakaian produknya.

Umumnya produk-produk tersebut dipasarkan sebagai pemutih kulit dan perawatan anti-penuaan yang menghilangkan bintik-bintik penuaan, tahi lalat, noda, dan kerutan. Kemungkinan para remaja menggunakan produk-produk ini sebagai pengobatan jerawat. 

Alasan utama penggunaan merkuri dalam pelembap adalah sebagai “pemutih” kulit. Merkuri bisa berfungsi sebagai bahan untuk pemutih kulit. Selain itu, bahan berbahaya ini juga memiliki sifat pengawet tertentu. Ini berarti bahan ini dapat membantu memperpanjang masa simpan suatu produk. 

Selain itu, bahan berbahaya ini juga merupakan bahan yang harganya relatif murah. Dalam kosmetik, produk yang menjanjikan untuk menghilangkan bintik-bintik gelap, noda, dan garis halus biasanya mengandung kadar bahan kimia ini dalam jumlah yang tinggi. 

Menurut Ginger King, ahli kimia kosmetik dari Amerika Serikat, memang merkuri bisa efektif bagi pemutihan kulit. Efek pemutihannya pun cepat. Namun, manfaat tersebut tidak sebanding dengan risiko yang dihadirkannya. Dia menambahkan, bahan kimia ini merupakan racun yang dapat merusak kulit bahkan organ tubuh.

Bahaya Merkuri

Paparan terhadap bahan kimia berbahaya ini dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Efek negatifnya tidak hanya berlaku pada pengguna produk tersebut, tetapi juga dapat mempengaruhi keluarga mereka. 

Ketika orang menggunakan produk-produk ini, keluarga mereka juga dapat menghirup uap merkuri atau terpapar melalui penggunaan barang-barang seperti waslap atau handuk yang terkontaminasi bahan berbahaya ini.

Beberapa orang, seperti wanita hamil, bayi yang sedang menyusui, dan anak-anak kecil, sangat rentan terhadap racun merkuri. Bayi mungkin lebih sensitif terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan berbahaya ini karena akan berdampak terhadap perkembangan otak dan sistem saraf mereka. Bayi yang menyusui rentan karena bahan kimia ini dapat ditransfer ke dalam ASI.

Merkuri anorganik pada produk kosmetik dengan tingkat yang tinggi umumnya sangat beracun. Paparan kronis bisa menyebabkan masalah kesehatan, di antaranya:

  • Kerusakan ginjal dan hati
  • Kerusakan saraf 
  • Perubahan kepribadian
  • Kecemasan 
  • Depresi
  • Masalah perkembangan pada masa kanak-kanak
  • Kehilangan penglihatan
  • Mati rasa serta kesemutan pada tangan, kaki, maupun sekitar mulut
  • Ruam kulit
  • Perubahan warna kulit dan bekas luka
  • Menurunkan daya tahan kulit terhadap infeksi

Untuk merkuri anorganik, yang paling membuat khawatir adalah paparan kronis jangka panjang. Paparan bahan berbahaya ini dalam jangka panjang akan menyebabkan penumpukan dalam tubuh yang sulit untuk dikeluarkan, terutama ketika merkuri mencapai otak. Setelah bahan tersebut menyebar ke otak dan sistem saraf, bisa menyebabkan berbagai efek samping yang berbeda.

Tak Bisa Berjalan dan Harus Cuci Darah Rutin karena Gagal Ginjal Kronis!

Hindari Penggunaannya

Setelah mengetahui bagaimana efeknya terhadap kesehatan, sebaiknya hindari penggunaan bahan kimia berbahaya ini. Untuk mencerahkan kulit bisa menggunakan vitamin C, ekstrak licorice, niacinamide, dll, yang tidak berbahaya. 

Disebutkan bahan berbahaya ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan hati. Penyakit ini tidak murah pengobatannya dan sebagian pasien yang menderita penyakit ini sering mengalami kesulitan biaya pengobatan. Kita bisa membantu para pasien tersebut dengan berdonasi melalui WeCare.id. Hanya perlu membuka situs web WeCare.id untuk menyalurkan donasi. Bisa juga dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Sumber Featured Image : Raphael Lovaski on Unsplash