Benarkah Gen Z Adalah Generasi yang Mudah Depresi?

Benarkah Gen Z Adalah Generasi yang Mudah Depresi?

Semenjak pandemi banyak orang yang mengalami depresi yang mengganggu kesehatan mental, salah satunya adalah Gen Z atau generasi Z. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association tahun 2019 yang dipublikasikan dalam Journal of Abnormal Psychology sejak tahun 2009 – 2017 jumlah generasi Z yang mengalami masalah mental terus meningkat. 

Klik Untuk Donasi - Alami Lumpuh Otak dan Epilepsi, Azzam Butuh Nutrisi Khusus!
Cerebral Palsy, Mikrosefali, Epilep...
Muhamad Azzam Khalif
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.4,612,400
  2. Pencapaian 109.30%
  3. Donatur 48

Mengenal Gen Z

Gen Z adalah generasi yang lahir antara sekitar tahun 1997 – 2012. Mereka merupakan generasi pertama yang tumbuh besar dengan Internet dan telepon pintar. Selain itu, mereka juga tumbuh dengan pengalaman dunia yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.

Mereka secara khusus saling berhubungan secara global dengan berbagai macam orang dan sebagian besar komunikasi mereka dilakukan menggunakan teknologi dan media sosial.

Fakta Kesehatan Mental Gen Z

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, kondisi yang tengah terjadi saat ini membuat Gen Z mengalami stres. Di Amerika misalnya, masalah penembakan menjadi penyebab stres yang paling atas. Kemudian disusul dengan masalah imigran, keuangan dan pekerjaan, serta isu perubahan iklim. 

American Psychological Association juga melaporkan sekitar 9 dari 10 orang atau 91% orang dewasa Gen Z mengatakan bahwa mereka pernah mengalami sedikitnya satu gejala fisik ataupun emosional disebabkan stres. Di antara gejalanya adalah merasa tertekan atau sedih, kurang minat, motivasi atau energi. Dari semua Generasi Z hanya setengah saja yang merasa mampu mengelola stres mereka. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini fakta seputar kesehatan mental dari Gen Z:

  1. Mengalami Kecemasan dan Depresi

Menurut Pew Research Center yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, 70 persen remaja dari berbagai gender, ras serta status sosial ekonomi melaporkan persoalan utama mereka adalah kecemasan dan depresi. Ada pun yang mempengaruhi kesehatan mental Gen Z adalah gejolak dan ketidakpastian yang terjadi saat ini.

  1. Lebih Peduli dengan Kesehatan Mental

Menurut penemuan dari American Psychological Association tahun 2019, dibandingkan generasi sebelumnya Gen Z lebih mungkin melaporkan kondisi kesehatan mental mereka. Hal baiknya dari generasi ini, dibandingkan generasi yang lebih tua, mereka juga kemungkinan akan mencari pertolongan profesional kesehatan mental untuk melakukan terapi atau konseling.

  1. Memilih TikTok dan Reddit untuk Mencari Saran

Hasil serangkaian survei yang dilakukan oleh McKinsey & Company menunjukkan bahwa Gen Z lebih memilih TikTok dan Reddit ketika mereka mencari saran dari sebaya mereka, mengikuti ahli terapis di Instagram, atau mengunduh aplikasi yang relevan. Faktor yang mempengaruhinya di antaranya:

  • Keterjangkauan
  • Kurangnya stigma sosial
  • Akses dan kenyamanan dengan menggunakan teknologi

Di banyak wilayah Amerika Serikat sendiri masih kekurangan penyedia layanan kesehatan mental. Di sekitar 64% negara bagian terdapat kekurangan pegawai kesehatan mental, termasuk konselor. 

  1. Rentan Melakukan Bunuh Diri

Generasi Z juga rentan melakukan bunuh diri dibandingkan generasi lainnya. Hal ini didasarkan pada hasil survei McKinsey & Company pada periode 12 bulan, mulai dari akhir tahun 2019 hingga akhir tahun 2020. Kemungkinannya responden Gen Z untuk memikirkan, merencanakan, atau mencoba melakukan bunuh diri 2 – 3 kali lebih besar dibandingkan dengan generasi lain.

Bersama Wujudkan Pemerataan Kesehatan di Indonesia

Apakah Masalah Kesehatan Mental Gen Z ini Berbahaya?

Tidak semua stres buruk. Stres membuat orang belajar dan tumbuh, ujar Jennifer King, DSW, LISW, asisten profesor di Case Western Reserve University yang berada di Amerika Serikat. Menurut Jennifer, ketika melakukan hal yang baru, seperti wawancara kerja atau mengikuti tes, alarm stres dalam tubuh langsung berbunyi. Tubuh dapat merespon stres ketika mengalami stres kecil yang bisa diprediksi. Setelah itu tubuh akan kembali ke kondisi awal dengan cepat.

Hal berbeda akan terjadi jika stres yang dialami tersebut sangat intens, tidak bisa diprediksi serta berkepanjangan. Orang tidak bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi stres tersebut dan tidak bisa memperkirakan kapan stres itu akan berakhir. Hal ini bisa menjadi masalah untuk kesehatan fisik dan mental, misalnya mengalami insomnia, kelelahan, ketidaknyamanan tubuh lainnya, kecemasan serta perasaan putus asa dan tidak berdaya. Jika itu terjadi segeralah berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental atau dokter.

Itulah seputar fakta kesehatan mental Gen Z yang disebutkan sebagai generasi yang rentan mengalami stres dan depresi. Kehidupan mereka yang selalu terhubung dengan internet dan media sosial membuat mereka jarang terhubung langsung dengan orang lain. Hal ini membuat mereka menjadi terisolasi, kesepian, dan kesulitan beradaptasi. 

Sementara itu selain terapi, untuk mengurangi stres, para Gen Z bisa menolong orang lain. Ini sudah terbukti secara ilmiah. Sebuah studi tahun 2015 yang dipublikasikan dalam Jurnal Clinical Psychological Science menemukan bahwa membantu orang lain bisa menghilangkan stres. Kamu bisa  bisa mengurangi stresmu dengan membantu para pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan melalui WeCare.id. Caranya mudah sekali. Cukup unduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Bethune, S. (2019). Gen Z more likely to report mental health concerns. Diambil kembali dari apa.org.

Coe, E. dkk. (2022). Addressing the unprecedented behavioral-health challenges facing Generation Z. Diambil kembali dari mckinsey.com.

Ehmke, R. (2022). How Using Social Media Affects Teenagers. Diambil kembali dari childmind.org.

Garnham, C. (2022). The Gen Z Mental Health wave – what is causing the surge? Retrieved from healthmatch.io.

Phillips, L. (2022). The emotional and social health needs of Gen Z. Diambil kembali dari ct.counseling.org.

Schimelpfening, N. (2021). Why Gen Z Has Been Hit Hard by Pandemic Stress. Diambil kembali dari healthline.com.

Scott, E. (2020). Helping Others Can Increase Happiness and Reduce Stress. Diambil kembali dari verywellmind.com.

Sumber Featured Image : Anemone123 dari Pixabay