Fakta tentang Mi Instan yang Kini Harganya Naik

Fakta tentang Mi Instan yang Kini Harganya Naik

Para penikmat mi instan menjerit karena dikabarkan harga mi instan akan naik tiga kali lipat. Bagi mereka yang biasa mengonsumsi makanan ini tentunya sangat merasa keberatan karena harga makanan ini tak lagi ramah di kantong. Meski mi sudah ada informasi mengenai bahaya mengonsumsi mi terlalu sering, tapi bagi sebagian orang, mi sudah seperti makanan wajib mereka. 

Klik Untuk Donasi -


Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.0
  2. Pencapaian nan%
  3. Donatur 0

Apa Itu Mi Instan?

Sebelum heboh soal harga mi yang naik, apakah kamu tahu apa itu mi instan? Jadi makanan ini merupakan jenis mi yang sudah diproses sebelumnya. Mi jenis ini biasanya dijual dalam bentuk kemasan, cup atau mangkuk. Biasanya bahan utamanya adalah tepung, pati, garam, air, dan/atau pengganti garam yang disebut kansui. Ini adalah sejenis air mineral alkali yang memiliki kandungan natrium karbonat serta kalium karbonat. Selain itu, bahan lainnya adalah minyak kelapa sawit karena sebelum dikemas, mi instan tersebut digoreng terlebih dulu. Akan tetapi, sekarang tersedia mi kering udara. Bumbu, garam, serta monosodium glutamat yang dikenal dengan MSG juga hadir di dalam kemasan mi. 

Pembuat Mi Instan Pertama

Momofuku Ando yang berasal dari perusahaan Nissin Foods adalah penemu mi instan. Dia menemukan makanan ini di tahun 1958. Nama awal produk ini adalah Chikin Ramen. Tujuan pembuatan mi ini adalah untuk memberikan makanan bagi orang-orang di saat masa ekonomi sulit sesudah Perang Dunia II. Bisa jadi karena itulah harga mi dibuat ramah di kantong. Sang penemu mi ini dikabarkan makan mi ramen ayam hampir tiap hari hingga dia meninggal. Ando sendiri meninggal pada Januari 2007 di Osaka dalam usia 96 tahun karena mengalami gagal jantung.

Cara Pembuatan Mi Instan

Dari sejak pertama ditemukan, proses pembuatan mi instan tidak jauh beda. Semua bahan untuk membuat mi dicampur menjadi satu, kemudian adonan digulung lalu dipotong jadi mi. Setelah itu, mi dikukus, dikeringkan, digoreng untuk dehidrasi dan didinginkan. Terakhir barulah mi dikemas. 

Fakta Gizi Mi Instan

Di pasaran terdapat banyak merek mi instan dengan harga mi yang beragam. Namun, sebagian besar kandungan nutrisinya saja. Berikut ini contoh kandungan nutrisi mi ramen rasa daging sapi:

Kalori: 188

  • Karbohidrat: 27 gram
  • Protein: 4 gram
  • Jumlah lemak: 7 gram
  • Lemak jenuh: 3 gram
  • Natrium: 861 mg
  • Serat: 0,9 gram
  • Tiamin: 43% dari RDI
  • Folat: 12% dari RDI
  • Besi: 10% dari RDI
  • Mangan: 11% dari RDI
  • Riboflavin: 7% dari RDI
  • Niasin: 9% dari RDI

*Note: RDI adalah Recommended Dietary Intake atau kebutuhan per hari yang direkomendasikan 

Sekarang ini sudah hadir beberapa merek mi instan yang lebih sehat. Pembuatan mi tersebut menggunakan biji-bijian atau bisa juga jumlah kandungan natrium maupun lemaknya lebih rendah. Harga mi ini tentu saja berbeda dari mi instan yang biasa.

Mari tunaikan sedekah sumur pesantren sekarang! Bahagiakan para santri di pelosok Banten dengan sedekah terbaik kita!

Fakta dan Manfaat Kesehatan Mi Instan

Mungkin kamu jarang sekali memperhatikan tulisan dalam kemasan mi instan yang berisi tentang fakta nutrisi dari mi tersebut. Selain harga mi, fakta tentang kandungan mi instan juga penting untuk kamu ketahui karena ini berhubungan dengan kesehatanmu. Berikut ini infonya.

  • Kandungan Gizi Mi Instan

Bahan utama mi instan umumnya adalah tepung terigu, garam, dan bahan lainnya. Kandungan nutrisi mikro lainnya bisa bervariasi bergantung pada mereknya. Sementara itu kandungan gizi utama mi instan umumnya terdiri dari serat, protein, vitamin dan mineral yang rendah kalori. Akan tetapi kandungan lemak, karbohidrat, natriumnya lebih tinggi.

  • Tidak Bagus Bagi yang Ingin Menurunkan Berat Badan

Walaupun kalori yang terkandung dalam mi instan tiap porsinya sedikit, tapi makanan ini kandungan serat serta proteinnya rendah. Padahal keduanya cukup penting untuk kamu yang ingin turun berat badan. Jadi, hati-hati dalam mengonsumsi mi instan jika kamu ingin menurunkan berat badan. Mungkin kenaikan harga mi ini bisa membantu kamu dalam menghentikan kebiasaan makan mi yang terlalu banyak. 

  • Memiliki Kandungan Nutrisi yang Penting

Mi instan tetap memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun kandungan tersebut bergantung pada mereknya. Ada beberapa merek mi instan yang menambahkan kandungan mangan dan vitamin B kompleks, seperti riboflavin (vitamin B2) dan tiamin (vitamin B1). Riboflavin membantu dalam pembentukan sel darah.  Sementara itu, tiamin bermanfaat untuk mengubah karbohidrat yang berasal dari makanan jadi energi. 

  • Mi Instan Sangat Tinggi Sodium

Salah satu yang harus diperhatikan dalam mi, selain harga mi, adalah kandungan sodiumnya. Rata-rata kandungan natrium dalam mi adalah sekitar 1700 mg. Jumlah tersebut mendekati rata-rata asupan natrium harian yang direkomendasikan, yaitu 2300 mg. Kandungan natrium yang tinggi bisa meningkatkan risiko hipertensi dan bahkan gagal ginjal. 

  • Butuh Waktu Lama untuk Mencerna Mi Instan

Direktur laboratorium motilitas gastrointestinal dari Rumah Sakit Umum Massachusetts di Universitas Harvard, Dr. Braden Kuo, melakukan penelitian untuk menguji pencernaan mi ramen. Dengan menggunakan kamera kecil dia berusaha untuk mempelajari hancurnya mi ramen instan di perut. Hasil penelitiannya mencengangkan! Mi tersebut ternyata masih utuh setelah dua jam dikonsumsi. Ini bisa sangat berbahaya sebab untuk memecah makanan olahan tersebut akan menekan sistem pencernaan.

  • Mengandung MSG

Nah, ini yang paling terkenal dari mi instan, MSG-nya. Monosodium Glutamat atau MSG merupakan aditif yang digunakan untuk memberikan rasa pada makanan olahan. Meski diakui sebagai bahan yang aman untuk dikonsumsi, tapi beberapa penelitian tentang MSG menemukan hubungan konsumsi bahan tersebut dengan masalah kesehatan.  Di antaranya  adalah mual, tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan efek negatif pada kesehatan otak.  Akan tetapi, sebaliknya beberapa penelitian memperlihatkan bahwa semua gejala ini mungkin tidak terjadi apabila mi instan dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun, ada beberapa orang yang sensitif terhadap MSG, kondisi ini disebut dengan MSG gejala kompleks. Untuk mereka yang sensitif terhadap MSG, sebaiknya hindari makanan yang mengandung bahan tersebut. Biasanya orang dengan gejala kompleks MSG akan mengalami gejala sakit kepala, mati rasa dan mual sesudah makan mi.

  • Mi Instan Meningkatkan Risiko Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik yaitu sekelompok kondisi yang bisa mengakibatkan peningkatan risiko penyakit stroke, jantung, dan diabetes. Sebuah penelitian pada tahun 2014 di Korea Selatan menemukan bahwa di antara wanita yang mengonsumsi mi instan dua kali atau lebih dalam seminggu lebih memungkinkan untuk mengalami sindrom metabolik.

Nah, itulah fakta tentang mi instan yang kini sedang heboh karena harga mi jenis ini diberitakan akan naik tiga kali lipat. Mengonsumsi mi boleh saja tetapi tidak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti hipertensi. Penyakit ini banyak menyerang penduduk Indonesia. Sebagian dari mereka ada yang harus berobat tetapi mengalami kesulitan dalam pembiayaan. Kalau kamu ingin menolong mereka, kamu bisa berdonasi melalui WeCare.id. Caranya cukup dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Link, R. (2017). Are Instant Noodles Bad for You? Diambil kembali dari healthline.com.

McDowell, E. (2020). Today is National Noodle Day — here are 12 things you probably didn’t know about instant ramen noodles. Diambil kembali dari insider.com.

Nwokolo, C. (2017). 7 Shocking Health Benefits And Facts About Instant Noodles. Diambil kembali dari youmustgethealthy.com.Shim, J. (2020). How Bad are Instant Noodles for Your Health? Diambil kembali dari parkwayeast.com.sg.

Sumber Featured Image : gian yasa dari Pixabay