8 Hal yang Bisa Mengganggu Siklus Haid

8 Hal yang Bisa Mengganggu Siklus Haid

Siklus haid yang tidak beraturan merupakan hal yang umum terjadi. Namun jika kamu mengalami siklus haid tidak beraturan setiap bulannya, hal ini mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan yang tidak kamu sadari.

Siklus haid normal

Sebagian besar wanita mengalami haid pertama mereka pada usia antara 10 dan 15 tahun. Siklus haid merupakan jarak antara awal haid dengan awal haid selanjutnya. Jarak siklus ini beragam antara 28 hari hingga 34 hari.

Pada awal masa haid, khususnya pada 2 tahun pertama, seorang wanita bisa memiliki siklus haid yang tidak teratur. Kondisi sakit, perubahan berat badan, atau stres juga dapat mempengaruhi siklus.

Silus menstruasi yang tidak beraturan dapat ditandai dengan beberapa perubahan pada kondisi tubuh, antara lain:

  • Bagian punggung yang kaku atau kram
  • Payudara yang lebih berat atau terasa sakit
  • Sakit kepala
  • Jerawat
  • Pola tidur yang terganggu
  • Perubahan suasan hati
  • Kembung
  • Tinja yang tidak padat
Klik Untuk Donasi - Bantu Pembangunan Rumah Tahfizh
  1. Terdanai Rp.2,000
  2. Pencapaian 0.01%
  3. Donatur 2

Penyebab siklus haid yang tidak teratur

Saat remaja, perubahan siklus haid masih dianggap normal. Seiring bertambahnya umur, perubahan siklus menstruasi ini dapat terganggu oleh banyak hal. WeCare.id merangkum 8 hal yang bisa menganggu siklus haid sebagai berikut

  1. Kehamilan

Siklus menstruasi seorang wanita dapat terhenti karena kehamilan. Tanda awal kehamilan yang muncul dapat berupa masa menstruasi yang terlewat dan dapat juga diikuti tanda awal kehamilan lainnya seperti:

  • Rasa mual
  • Peka terhadap bau
  • Payudara yang terasa kesemutan atau nyeri saat ditekan
  • Merasa lelah
  1. Penggunaan alat KB hormonal

Sebagian besar pil KB memiliki kombinasi kandungan hormon estrogen dan progestin yang mencegah ovarium melepaskan sel telur. Konsumsidi pil KB hormonal yang tidak teratur dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

  1. Polip rahim atau fibroid

Polip rahim adalah sejenis tumor yang tumbuh di lapisan dinding rahim. Walau tumor ini cenderung jinak, namun dapat menyebabkan pendarahan dan nyeri berlebih saat menstruasi. Bahkan jika ukurannya cukup besar, polip rahim ini dapat menekan kandung kemih atau rektum, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

  1. Endometriosis

Dinding rahim biasanya akan dilapisi jaringan endometrium yang akan keluar selama masa menstruasi setiap bulannya. Endometriosis terjadi saat jaringan endometrium tumbuh di luar rahim seperti pada ovarium atau saluran tuba.

Endometriosis ini dapat menyebabkan pendarahan hebat, rasa kram atau nyeri pada saat menstruasi atau sebelumnya, dan rasa sakit hebat saat melakukan hubungan seksual.

  1. Penyakit radang panggul

Infeksi bakteri yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi wanita ini dapat masuk melalui vagina melalui kontak seksual. Infeksi ini kemudian menyebar ke bagian rahim dan saluran genital atas. Bakteri juga dapat masuk ke dalam bagian reproduksi melalui proses persalinan, keguguran, atau aborsi.

Radang panggul biasanya akan memicu gejala seperti keputihan dengan bau yang tidak sedap, siklus haid yang tidak teratur, nyeri di bagian panggul dan perut bagian bawah, demam, mual, muntah, atau diare.

  1. Sindrom ovarium polikistik

Penyakit ini terbentuk karena produksi hormon androgen berlebihan yang membentuk kantong bening berisi cairan di ovarium (kista). Perubahan hormonal ini dapat mencegah pematangan sel telur, sehingga ovulasi tidak terjadi secara teratur.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) ini akan membuat penderitanya mengalami siklus haid yang tidak teratur atau berhenti total. Kondisi medis ini berhubungan dengan obesitas, infertilitas, dan hirsutisme yang mengakibatkan pertumbuhan rambut dan jerawat berlebih.

  1. Insufisiensi ovarium prematur

Kondisi ini bisanya ditemukan pada wanita berusia dibawah 40 tahun yang memiliki indung telur yang tidak berfungsi normal. Tandanya mirip seperti menopause dimana siklus haid berhenti. Hal ini biasanya disebabkan oleh proses perawatan kemoterapi dan radiasi. Penyebab lainnya juga bisa karena riwayat keluarga yang memiliki kondisi yang sama.

  1. Olahraga berlebihan

Berolahraga secara berlebihan juga dapat mempengaruhi hormon yang berhubungan dengan menstruasi. Jika pola olahraga ini dikombinasikan dengan diet ketat, dampak yang terjadi dapat berupa pola makan yang tidak teratur, perubahan siklus haid, dan menurunnya kandungan pada tulang (osteoporosis).

Masih banyak penyebab lain yang dapat membuat siklus haid tidak teratur seperti stres. Untuk mengatasinya, pola hidup sehat tentunya brerperan penting dalam menjaga siklus menstruasi yang normal. Sambil merawat diri agar haidmu tidak terganggu, kamu bisa meluangkan waktu sejenak untuk membantu pasien lain yang mengalami masalah dengan biaya pengobatan mereka. Kamu bisa menyalurkan bantuan kamu lewat WeCare.id. Caranya mudah. Cukup unduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Bantu anak-anak pelosok untuk masa depan yang lebih cerah dan pendidikan yang baik.

Referensi

Cleveland Clinic medical professional. (2019, Agustus 25). Abnormal Menstruation (Periods). Diambil kembali dari Cleveland Clinic: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14633-abnormal-menstruation-periods

Irregular Periods. (2018, Desember). Diambil kembali dari Nemour Teens Health: https://kidshealth.org/en/teens/irregular-periods.htmlVillines, Z. (2021, Desember 7). What causes menstrual cycles to change? Diambil kembali dari Medical News Today: https://www.medicalnewstoday.com/articles/322643#exercise

Sumber Featured Image : Towfiqu barbhuiya on Unsplash