Cacar Monyet Mewabah di Inggris, Berbahayakah?

Cacar Monyet Mewabah di Inggris, Berbahayakah?

Salah satu penyakit yang kini menjadi perhatian dunia adalah cacar monyet atau monkeypox. Penyakit merupakan kasus penyakit langka yang ada pada negara-negara Eropa, seperti Inggris dan negara-negara lainnya seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Negara Inggris sendiri sudah mengonfirmasi sekitar 190 kasus. Sebenarnya apa itu monkeypox dan bagaimana perkembangan kasusnya di Indonesia?

Daftar isi:

  1. 1. Apa Itu Cacar Monyet?
  2. 2. Gejala Cacar Monyet
  3. 3. Bagaimana Cara Penularan Cacar Monyet?
  4. 4. Apakah Ada Vaksin dan Pengobatan untuk Cacar Monyet?
  5. 5. Apa Perbedaan Cacar Monyet dengan Covid-19?

Apa Itu Cacar Monyet?

Monkeypox atau cacar monyet merupakan sebuah penyakit langka. Penyebabnya adalah virus monkeypox. Virus ini termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Yang termasuk ke dalam Genus Orthopoxvirus yaitu virus variola (penyebab cacar), virus cacar sapi, dan virus vaccinia.

Penyakit ini muncul pertama kali pada tahun 1958. Saat itu terdapat dua wabah penyakit yang mirip cacar terjadi pada koloni monyet yang digunakan untuk penelitian. Karena itulah namanya monkeypox. Penyakit ini menjangkiti manusia pada 1970 pada negara Republik Demokratik Kongo. Ketika itu pemerintah sedang gencar melakukan upaya penghilangan penyakit cacar. Setelah kejadian itu, monkeypox juga menjangkiti orang-orang yang berada pada beberapa negara Afrika Tengah juga barat lainnya, seperti Republik Afrika Tengah, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, Liberia, Gabon, Republik Kongo, Nigeria, dan Sierra Leone. Mayoritas infeksi terjadi pada Republik Demokratik Kongo.

Namun, sekarang ini kasusnya sudah menyebar hingga ke negara-negara luar Afrika. Kasus ini terkait dengan perjalanan internasional ataupun hewan impor. Kasus monkeypox kini dapat kita temukan pada AS, Inggris, Israel dan Singapura. Sementara itu, reservoir alami monkeypox hingga sekarang belum dapat kita ketahui. Akan tetapi, beberapa hewan pengerat Afrika serta primata yang bukan manusia, misalnya monyet, bisa menampung virus serta menginfeksi manusia. 

Apa Saja Gejalanya?

Saat orang terinfeksi virus ini, biasanya gejala pertama akan muncul pada waktu antara 6 – 16 hari, tapi bisa juga mencapai 5 – 21 hari. Adapun gejala pertama monkeypox, yaitu:

Gejala pertama meliputi:

  • Demam tinggi
  • Mengigil
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala hebat
  • Nyeri punggung
  • Pembengkakan kelanjar getah bening
  • Lemas

Biasanya ruam muncul 1 – 5 hari sesudah gejala pertama. Sering kali ruam akan mulai muncul pada wajah, lalu menyebar hingga badan dan bagian tubuh lainnya. Selain itu, ruam juga dapat muncul pada alat kelamin. Banyak orang menganggap ruam tersebut sebagai cacar air. Awal penampakan ruam adalah berupa bintik-bintik yang mirip dengan cacar, kemudian berubah jadi lepuh kecil yang berisi cairan bening. Selanjutnya menjadi lepuh yang berisi nanah dan akhirnya lepuh tersebut menjadi mengeras yang nantinya akan rontok dalam waktu sekitar 3 minggu. 

Bagaimana Cara Penularannya?

Penularan virus cacar monyet terjadi melalui kontak erat dengan manusia atau hewan yang terinfeksi. Bisa juga menyebar melalui benda yang terkena virus. Seprai ataupun pakaian yang terkena cairan yang mengandung virus juga bisa menjadi sumber infeksi potensial. Penyakit ini bisa menular melalui air liur, darah, cairan tubuh, cairan pada cacar, juga percikan cairan pernapasan.

Selain itu, virus ini juga bisa menular melalui kontak seksual, tetapi bukan berarti infeksi menular seksual. Tidak terdapat bukti yang memperlihatkan kalau virus ini menyebar melalui air mani maupun cairan vagina. Jadi penyakit ini tak hanya menyerang pria yang melakukan hubungan intim dengan pria. Siapa saja bisa tertular monkeypox melalui kontak erat.

Apakah Ada Vaksin dan Pengobatan untuk Cacar Monyet?

Biasanya cacar monyet adalah penyakit yang ringan dan kebanyakan orang sembuh bisa sembuh beberapa minggu tanpa pengobatan. 

Jika terinfeksi virus monkeypox, orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri sekitar 3 minggu. Jika gejalanya ringan, dokter akan menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri pada rumah masing-masing. Apabila mengalami gejala yang parah ataupun berisiko mengalami sakit parah, misalnya karena sistem kekebalan tubuh orang tersebut lemah, mungkin perlu mendcapatkan perawatan khusus pada rumah sakit.

Sebagian negara, termasuk Inggris, menyarankan mereka yang melakukan kontak erat dengan pasien yang terinfeksi untuk dikarantina selama 21 hari. Namun, hal ini berbeda dengan Amerika Serikat. Presiden Joe Biden mengatakan kalau karantina tidak perlu karena bagi mereka yang terpapar virus tersedia vaksin.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada tahun 2019 menyetujui penggunaan vaksin cacar monyet Bavarian Nordic yaitu Jynneos. Vaksin ini mampu mencegah penyakit atau membuat penyakit tersebut tidak terlalu parah. ACAM2000 adalah vaksin lain yang telah mendapatkan persetujuan untuk digunakan bagi penyakit cacar. 

Apa Perbedaan Cacar Monyet dengan Covid-19?

Berbeda dengan SARS-CoV-2, virus RNA penyebab Covid-19, virus cacar monyet merupakan virus DNA. Materi genetik meliputi sekitar 200.000 unit genetik sementara materi genetik SARS-CoV-2 jauh lebih kecil, yaitu sekitar 30.000 unit. Virus DNA yang seperti ini juga cenderung tidak bermutasi dan cenderung cukup stabil serta cenderung tidak menghasilkan varian.

Kedua virus tersebut juga menular dengan cara yang agak berbeda. Virus Covid-19 bisa menyebar dengan cepat melalui tetesan kecil yang dari orang terinfeksi ketika mereka bersin, berbicara, atau batuk. Sementara itu, cacar monyet tak mudah menyebar melalui udara. Kerap kali untuk bisa menyebar butuh kontak fisik erat dengan orang yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi. 

Nah, itulah informasi seputar cacar monyet. Pemerintah melalui laman situs Kemenkes memberikan informasi upaya pencegahannya, yaitu segera memeriksakan diri ke faskes terdekat jika mengalami gejala seperti demam serta ruam. Pemerintah juga menyarankan masyarakat untuk mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, menghindari kerumunan, dan berperilaku hidup sehat dan bersih. Setelah memastikan bahwa kamu sehat, saatnya membantu mereka yang sakit dan membutuhkan biaya pengobatan. Kamu bisa berdonasi dengan cara mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

About Monkeypox. (2022). Diambil kembali dari cdc.gov.

Monkeypox. (2019). Diambil kembali dari nhs.uk.

Rohde, R. E. (2022). What is monkeypox? A microbiologist explains what’s known about this smallpox cousin. Diambil kembali dari theconversation.com.

Rokom. (2022). Kemenkes Tetap Waspada Walau Belum ada Laporan Kasus Cacar Monyet di Indonesia. Diambil kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Runwal, P. (2022). Monkeypox cases are rising—here’s what we know so far. Diambil kembali dari nationalgeographic.com.

What is monkeypox and how do you catch it? (2022). Diambil kembali dari bbc.com.

Sumber Featured Image : Gerd Altmann dari Pixabay