Cara Membantu Anak Menghadapi Rasa Takut

Cara Membantu Anak Menghadapi Rasa Takut

Rasa takut merupakan bagian normal dari masa kanak-kanak. Terkadang anak-anak takut pada hal-hal imajiner, seperti hantu, hewan-hewan tertentu, atau kegelapan. Namun acap kali, ketakutan mereka berhubungan dengan apa yang terjadi dalam hidup mereka.

Orang tua tidak bisa melindungi anak-anak dari semua hal yang dapat menimbulkan rasa takut. Namun, bagaimana orang tua bereaksi ketika anak merasakan ketakutan akan menentukan bagaimana anak ke depannya, apakah anak akan jadi seseorang yang mudah cemas atau mampu mengatasi ketakutan mereka. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai orang tua untuk membantu anak menghadapi ketakutannya.

Tanggapi Rasa Takut dengan Serius

Mengatakan pada anak “Jangan khawatir tentang itu” atau “Tidak ada yang perlu kamu takuti” tidak akan membantu anak atau membuat anak menjadi tidak takut. Sebaliknya, ucapan tersebut dapat mengirim pesan bahwa orang tua berharap anak bisa mengatasi ketakutannya sendiri. Bisa juga berarti orang tua tidak percaya dengan ketakutan yang anak-anak alami. Tidak menanggapi rasa takut anak-anak dengan serius bisa membuat anak berpikir merasa takut itu tidak baik atau tidak boleh membicarakan ketakutannya.

Klik Untuk Donasi - Desaku Berqurban
  1. Terdanai Rp.0
  2. Pencapaian 0.00%
  3. Donatur 0

Berikan Sentuhan untuk Menenangkan Rasa Takut

Saat anak merasakan ketakutan, kemungkinan kata-kata saja tak akan membuat mereka tenang. Cobalah untuk menarik anak perlahan untuk mendekat atau pegang tangannya. Kontak fisik akan membuat anak tahu kalau orang tuanya menawarkan perlindungan. Kehadiran orang tua yang tenang memberikan isyarat kepada anak bahwa semua rasa takut bisa mereka kelola. 

Bantu Menemukan Cara untuk Anak Mengutarakan Rasa Takut

Tidak semua anak bisa mengatakan apa yang membuat rasa takut mereka muncul. Orang tua bisa mengajukan pertanyaan spesifik untuk membantu anak menjelaskannya. Misalnya, saat anak begitu menempel pada orang tua dan tidak ingin berada jauh, orang tua bisa mengatakan, “Apa yang membuat kamu takut kalau Ibu/Ayah tidak menemanimu?” “Apakah kamu merasa khawatir tentang Ibu/Ayah atau tentang kamu?” “Apa yang kamu bayangkan akan terjadi?”

Sesudah mendapatkan banyak informasi, jelaskan kembali dan konfirmasikan apa yang orang tua pahami. Misalnya dengan berkata seperti ini, “Sepertinya kamu merasa cemas ketika tidak bersama Ibu/Ayah. Kamu mengatakan bahwa kamu takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Ibu/Ayah ketika Ibu/Ayah jauh darimu. Ibu/Ayah mendengar dalam suaramu bahwa kamu benar-benar takut. Apakah Ibu/Ayah benar?”

Tunjukkan Empati

Bagi anak-anak tidak ada yang lebih menakutkan daripada percaya kalau mereka tidak bisa meminta bantuan kepada orang tuanya. Menunjukkan empati dan perhatian memberi tahu anak bahwa orang tua menganggap serius ketakutan yang mereka rasakan. Sikap seperti ini akan membangun kepercayaan, dan anak-anak lebih cenderung terbuka kepada orang tua. Apabila orang tua mengesampingkan rasa takut anak-anak, mereka mungkin tidak akan datang kepada orang tua ketika mereka mengalami ketakutan lagi, dan orang tua tidak akan pernah tahu apa yang membuat mereka takut melakukan aktivitas tertentu.

Perkenalkan Kembali Hal yang Anak Takuti Secara Bertahap

Paparkan anak pada apa pun yang mereka takuti secara bertahap untuk mengajari bahwa mereka bisa mengatasinya. Misalnya kalau anak takut anjing besar, coba baca buku cerita bersama tentang anjing. Ajak anak bermain dengan boneka anjing. Perkenalkan anak pada anjing kecil milik kenalan yang tenang. Contohkan anak untuk membelai anjing besar.

Gunakan Cara Pengalihan

Alihkan anak dari ketakutan dengan mengajak mereka melakukan suatu kegiatan. Selain itu, membiarkan anak melakukan aktivitas fisik dengan anak-anak lain akan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Beraktivitas bersama anak-anak lain juga membantu mereka melihat bagaimana anak-anak lain tampaknya tidak terpengaruh oleh hal-hal yang mereka takuti. 

Dorong untuk Berpikir Realistis

Rasa takut membuat anak mudah berpikir kalau sesuatu yang buruk akan terjadi. Beritahukan pada anak bahwa ini merupakan cara otak untuk melindungi mereka dari bahaya. Selain itu, beritahukan juga kalau otak tidak selalu tahu apakah bahaya yang mereka takutkan itu nyata atau tidak.

Ajak anak untuk meneliti rasa takutnya dengan meminta mereka mendengarkan rasa takutnya. Cari tahu apakah rasa takutnya itu fakta atau perasaan. Kumpulkan bukti untuk mendukung atau menyangkal ketakutannya. Tantang pemikiran tersebut. Beberapa anak bisa berdebat dengan pemikirannya, berdebat dengan kedua pemikirannya, dan meyakinkan diri mereka kalau apa yang mereka pikirkan itu tidak benar. 

Jangan Terlalu Melibatkan Diri

Berikan dorongan kepada anak untuk mengatasi ketakutannya secara mandiri. Penting bagi orang tua untuk memberikan kepastian dan keamanan saat mereka merasa takut. Namun, penting juga untuk orang tua untuk tidak terlalu terlibat dengan selalu berada dekat mereka setiap saat. Cobalah minta dengan lembut kepada anak untuk mencari solusi bagi masalah yang mereka takuti dan kemudian berikan pujian untuk keberhasilannya. Ini memberi tahu anak-anak bahwa mereka bisa menghilangkan rasa takut bahkan jika orang tua tidak ada untuk meyakinkan mereka.

Semangati Anak

Perubahan tidak bisa terjadi sekaligus. Butuh waktu untuk anak bisa berubah. Saat anak bisa menghadapi rasa takutnya, tunjukkan rasa bangga pada anak-anak. Berikan dorongan, bersabar, dan berikan pujian untuk usaha dan keberhasilan anak. Dengan memberikan pesan bahwa kemajuan itu penting, orang tua membantu anak membangun mindset mereka supaya berkembang dan percaya pada kekuatan kata.

Rasa takut pada anak-anak terkadang dianggap sepele oleh orang tua. Ada juga orang tua yang malah merendahkan anak dengan menganggap mereka penakut. Padahal ketakutan itu suatu hal yang normal pada anak-anak, dan adalah tugas orang tua membantu mereka menghadapi ketakutannya. Selain mengajarkan anak untuk mampu melawan rasa takutnya, ajarkan juga anak untuk berbagi dan menolong sesama. Misalnya dengan mengajak anak membantu pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Perlihatkan caranya, yaitu dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Lahir Prematur, Nindita Alami Jantung Bocor dan Gangguan Pernapasan!

Referensi

Hartwell-Walker, M. (2018). 7 Ways to Help a Child with Fear. Diambil kembali dari psychcentral.com.

Lakhotia, P. (2022). What Are Kids Scared Of And How To Help Them Manage Fears? Diambil kembali dari momjunction.com.Morin, A. (t.thn.). How to help your child manage a fear. Diambil kembali dari understood.org.