Menguak 10 Mitos & Fakta Tentang Kesehatan Mental

Menguak 10 Mitos & Fakta Tentang Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan topik pembicaraan yang masih jarang dibicarakan. Ini berbeda dengan kesehatan fisik, seperti yang terbaru ini penyakit Covid-19. Sebagian orang enggan untuk membicarakan ini karena takut dihakimi atau malah disebut mengada-ada.

Ketika menyebutkan kesehatan mental, orang langsung menghubungkannya dengan ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa atau sering disebut orang gila oleh sebagian orang. Sebagian keluarga pun susah menerima kenyataan jika anak mereka mengalami hal tersebut karena akan membuat mereka malu. Semua kesalahpahaman ini muncul karena tertukarnya fakta dan mitos mengenai isu tersebut.

Untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut, berikut ini adalah mitos dan fakta mengenai kesehatan mental.

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental tidak bisa disembuhkan 

Fakta: Orang yang mengalami masalah gangguan kesehatan mental jika mendapatkan bantuan yang tepat, ditangani dengan benar dan lebih awal, kebanyakan mereka akan pulih sepenuhnya dan tidak mengalami episode gangguan mental tersebut. Namun bagi sebagian orang lainnya, gangguan mental bisa kambuh sepanjang hidupnya dan memerlukan perawatan berkelanjutan. Ini sama seperti halnya dengan banyak gangguan kesehatan fisik, seperti penyakit jantung dan diabetes. Seperti kondisi kesehatan fisik yang jangka panjang lainnya, gangguan mental juga bisa dikelola dengan baik sehingga mereka bisa menjalani kehidupan secara maksimal.

Orang dengan gangguan kesehatan mental kecerdasannya rendah.

Fakta: Gangguan kesehatan mental, seperti layaknya penyakit fisik, bisa menyerang siapa saja tanpa memandang kecerdasan, kelas sosial, atau bahkan  tingkat pendapatan.

Gangguan mental merupakan penyakit turunan

Fakta: Kerentanan orang terhadap gangguan kesehatan mental, seperti gangguan mood bipolar, memang bisa diturunkan dalam keluarga. Akan tetapi orang lain bisa menderita gangguan kesehatan ini meskipun tidak ada riwayat gangguan kesehatan seperti ini di keluarga.

Gangguan mental bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti stres, berduka, berakhirnya hubungan, pengangguran, penyakit fisik, isolasi sosial, pelecehan fisik dan seksual, atau kecacatan. 

Gangguan kesehatan mental disebabkan oleh karakter yang lemah

Fakta: Gangguan mental bukanlah dikarenakan kecacatan karakter. Hal ini diakibatkan oleh interaksi beberapa faktor yang kompleks antara faktor genetik, biologis, sosial serta lingkungan. Mencari dan menerima bantuan untuk gangguan mental merupakan tanda seseorang yang memiliki ketahanan dan kekuatan.

Pengobatan psikiatri itu buruk

Fakta: Orang memiliki kecenderungan percaya bahwa pengobatan psikiatri berbahaya. Mereka percaya kalau obat-obatan psikis hanyalah “pil bahagia” dan “jalan keluar yang mudah” untuk mereka yang menderita gangguan mental untuk menghindari dari masalah mereka. Hal ini tidak benar sama sekali. 

Seperti halnya kondisi kesehatan fisik, gangguan kesehatan mental juga merupakan sebuah penyakit. Untuk orang yang mengalami gangguan mental, diperlukan pengobatan, seperti halnya pengobatan untuk penderita diabetes yang harus menggunakan insulin. Bagi beberapa orang yang menderita gangguan mental, pengobatan diperlukan agar mereka bisa bertahan hidup. Bagi yang lainnya, seperti mereka yang mengalami kecemasan, depresi ringan hingga sedang, atau ADHD, obat-obatan bisa membantu meringankan gejala sehingga mereka dapat hidup secara normal. Dan menjalani terapi teratur dibarengi dengan obat-obatan bisa sangat meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Orang dengan gangguan kesehatan mental itu berbahaya

Fakta: Persepsi yang salah ini menyebabkan beberapa stereotip yang paling merusak bagi orang-orang dengan gangguan kesehatan mental. Orang dengan gangguan mental jarang berbahaya. Bahkan orang dengan gangguan mental yang paling parah sekali pun, yang gejalanya bisa menyebabkan mereka bertindak dengan cara yang aneh atau tidak biasa, jarang sekali berbahaya.

Remaja yang pintar dan memiliki banyak teman kondisi kesehatan mentalnya bagus 

Fakta: Depresi merupakan kondisi kesehatan mental umum yang diakibatkan interaksi kompleks beberapa faktor, seperti faktor sosial, psikologis, dan biologis. Depresi bisa mempengaruhi siapa saja terlepas status sosial ekonomi atau kecerdasan mereka. Para remaja yang berprestasi di sekolah mungkin saja merasakan tekanan untuk berhasil, yang bisa mengakibatkan kecemasan, atau mereka mungkin memiliki tantangan di rumah. Mereka juga sangat mungkin mengalami depresi atau kecemasan tanpa alasan.

Orang dengan gangguan kesehatan mental harus diisolasi dari lingkungan

Fakta: Kebanyakan orang yang mengalami gangguan mental bisa sembuh dengan cepat dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Ada juga pasien gangguan mental yang mungkin harus dirawat di rumah sakit untuk waktu yang singkat. Hanya sejumlah kecil orang dengan gangguan mental (kurang dari 1 dari 1000) yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Adanya perbaikan dalam metode pengobatan gangguan mental selama beberapa dekade terakhir ini berarti bahwa kebanyakan mereka bisa tinggal di lingkungan mereka, dan tidak ada perlu dikurung dan diisolasi seperti yang terjadi di masa lalu.

Orang dengan gangguan mental tidak bisa bertahan dengan stresnya pekerjaan

Fakta: Pada dasarnya, semua pekerjaan menimbulkan stres sampai batas tertentu. Produktivitas dalam bekerja bisa diraih secara maksimal bila ada kesesuaian yang baik antara kebutuhan karyawan dan kondisi kerja. Jadi ini tidak berhubungan dengan apakah orang tersebut memiliki gangguan mental atau tidak.

Anak nakal atau bermasalah di sekolah hanya mencari perhatian

Fakta: Masalah perilaku anak bisa menjadi gejala gangguan emosional, perilaku, atau mental. Hal tersebut bukan sekadar cara untuk mencari perhatian. Anak-anak bisa sukses di sekolah jika mereka mendapatkan pemahaman, perhatian, dan layanan kesehatan mental yang tepat.

Kesehatan mental juga sama pentingnya seperti kesehatan fisik dan bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang status sosial, ekonomi atau kecerdasan otaknya. Beberapa orang dengan gangguan mental takut untuk mendapatkan bantuan karena stigma yang salah yang banyak dipercayai masyarakat. 

Salah satu gangguan mental adalah depresi dan mempraktikkan tindakan kebaikan memiliki nilai terapeutik yang terbukti secara ilmiah dalam mengobati gangguan mood seperti depresi. Salah satu tindakan baik yang bisa kamu lakukan adalah menolong pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya mudah sekali. Cukup download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Myths and Facts about Mental Health. (2007). Diambil kembali dari ctclearinghouse.org.

Myths and facts about mental illness. (2013). Diambil kembali dari sahealth.sa.gov.au.

Ross, S. L. (2019). Six Myths and Facts about Mental Illness. Diambil kembali dari nami.org.

UNICEF. (2021). Busted: 7 myths about mental health. Diambil kembali dari unicef.org.

Sumber Featured Image : Rosa García dari Pixabay