Hati-Hati dengan Candaan Karena Bisa Rusak Mood

Hati-Hati dengan Candaan Karena Bisa Rusak Mood

Setiap manusia pada dasarnya pasti suka bercanda karena bercanda bisa membuat kita tertawa bahagia. Namun ada hal-hal yang tidak boleh dibuat jadi bahan candaan karena malah berakhir merusak mood seseorang. Meskipun bilangnya tak ada maksud menghina atau mengejek, tapi guyonan yang tidak tepat bisa malah jatuh menjadi bullying. Lalu apa bedanya bercanda dan perundungan alias bullying.

Pendapat Ahli Mengenai Bercanda dengan Bullying

Sering kali tidakan bullying disembunyikan dengan alasan bercanda. Sebenarnya candaan dan bullying sangat berbeda. Dikutip dari laman situs Suara, Pingkan Rumondor, S.Psi., M.Psi., psikolog klinis dewasa menjelaskan bahwa antara bercanda dengan bullying terdapat batasan yang jelas. Salah satu yang jelas sekali, yaitu ada atau tidaknya individu yang merasa tersinggung.

Menurut Pingkan, bercanda itu kedua pihak merasa bahagia karena candaan itu lucu. Namun bullying, salah satu pihak akan merasa tersakiti juga merasa direndahkan.

Beda Bercanda dan Menghina Menurut Pendapat Ahli

Psikolog klinis dari Universitas Sydney, Christopher John Hunt, menyatakan pendapatnya di dalam studinya mengenai bercanda dan menghina. Menurutnya kebanyakan orang tak menyadari jika mereka bercanda dengan melibatkan fisik ataupun menggunakan bahasa kasar memiliki potensi untuk menghina. Biasanya orang-orang tersebut tak bermaksud menyinggung.

Situasai jadi semakin rumit saat orang yang menjadi target candaan ‘diam-diam’ merasa terhina, tetapi dia malah terlihat tawa, alih-alih menegur.

Profesor Teori Organisasi dari Universitas Bath, Yiannis Gabriel, menjelaskan bahwa terdapat pembeda yang utama untuk maksud dari bercanda dengan mengejek, menghina, serta menyindir yang tumpang tindih tersebut, yaitu “memanfaatkan titik lemah target”.

Dalam studinya, sang professor juga menyebut bahwa candaan adalah tempat terbaik untuk mengetahui suatu penghinaan, karena yang membedakan di antara keduanya ada pada konten emosional. Kalau lelucon itu melepaskan kegembiraan, sementara penghinaan itu melepaskan kemarahan.

Bahan Candaan yang Dapat Merusak Mood Seseorang

Saat bercanda orang biasanya tak bermaksud menyakiti hanya melemparkan candaan saja. Namun terkadang tanpa disadari membuat suasana hati orang jadi tidak enak atau tersakiti. Berikut ini bahan guyonan atau lelucon yang harus dihindari karena bisa membuat merusak mood seseorang atau menyakiti hati.

1. Orang tua dan keluarga 

Apakah ini masih dilakukan sekarang atau tidak tapi dahulu di era 90an, memanggil nama seseorang dengan nama ayahnya menjadi bahan candaan yang populer. Mungkin niatnya hanya bercanda saja tapi terkadang tanpa disadari membuat seseorang merasa malu atau sakit hati. Terbayang dong nama ayah dipanggil tanpa sapaan bapak di depannya? Terdengar tidak sopan, bukan? Ini bisa merusak mood seseorang juga, jadi wajib dihindari ya.

2. Body shaming

Topik ini sekarang menjadi bahasan yang populer. Biasanya saat bercanda dengan teman, tanpa disadari orang mungkin menjadikan kekurangan fisik temannya untuk bahan gurauan. Ini bisa dikatakan body shaming. Mengatakan seseorang “si pendek”, “si hitam”, atau “si ndut” sebagai candaan adalah hal yang tidak pantas. Tiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan dan hal tersebut tidak boleh dijadikan bahan lelucon.

3. Masa lalu seseorang

Tiap orang memiliki masa lalu yang yang mungkin tidak baik, tetapi hal tersebut tidak menjadikan orang lain berhak untuk membuatnya menjadi candaan.  Gurauan tentang masa lalu yang mungkin ingin disembunyikan oleh seseorang tak hanya bisa merusak mood tapi juga sangat menyakiti hati. Terlebih lagi jika orang yang diejek tersebut sekarang telah berubah jadi orang yang lebih baik. Jangan sakiti orang yang berusaha berubah dengan mulut jahat. 

4. Kondisi ekonomi 

Tidak semua orang terlahir kaya. Ada dari mereka yang terlahir dari keluarga yang serba kekurangan. Tidaklah pantas untuk menjadikan kemiskinan seseorang jadi bahan candaan. Misalnya saja saat berkumpul dan memesan makanan, tiba-tiba seseorang bergurau dengan mengatakan pasti temannya belum pernah makan makanan seperti itu karena itu makanan mahal. Kata-kata itu bisa merendahkan orang lain dan orang yang mendengarnya pasti hancur mood-nya. Tak hanya itu, dia juga bisa merasa sakit hati dihina seperti itu. So, think before you speak.

5. Dialek atau logat seseorang

Sering diejek teman karena logatmu “medok?” Tak sadar orang kerap kali menertawakan orang lain yang berbicara dalam logat sangat medok, baik ketika berbicara bahasa Indonesia atau bahasa asing lainnya. Ini seperti tidak menyakitkan padahal mungkin saja orang itu jadi malu untuk berbicara. Bisa jadi candaan itu membuat orang enggan berbicara dan merusak mentalnya. Gurauan itu bisa langsung membuat mood yang bagus jadi rusak dan obrolan akan terhenti. Pikirkan dahulu gurauanmu karena bisa jadi itu menghancurkan mental seseorang.

Itulah bahasan mengenai candaan yang bisa merusak mood seseorang dan bahkan menyakiti hati. Meski bahan candaan di atas sudah biasa dijadikan gurauan, tapi kita tidak boleh membenarkan hal yang salah. Kita tidak boleh ikut tertawa jika ada yang bergurau semacam itu, justru hentikan. Kalau mood rusak karena mendapat lelucon seperti itu, mungkin dengan membantu orang lain yang membutuhkan mood-mu akan jadi lebih baik. Kamu bisa membantu pasien yang bermasalah dengan biaya pengobatan. Mudah kok caranya. Cukup download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Semeru Kembali Erupsi, Mari Dampingi Para Korban Bencana!

Referensi

Ralie, Z. (2018). Pahami batas antara bercanda dan menghina. Diambil kembali dari today.line.me.

Rossa, V. & Varwati, L. (2021). Jangan Salah, Begini Cara Bedakan Bullying dengan Bercanda! Diambil kembali dari suara.com.Shaliha, I. (2019). Kerap Bikin Sakit Hati, 5 Hal Ini Jangan Dijadikan Bahan Bercandaan! Diambil kembali dari idntimes.com.