Batasi Konsumsi Soda untuk Menghindari Efek Samping Berbahaya

Soda memang memberi sensasi tersendiri pada aneka minuman ringan. Sebagian orang gemar mengonsumsi minuman bersoda sebagai pelengkap mengudap camilan. Kendati menyegarkan tetapi kita harus mulai membatasi konsumsi soda jika tidak ingin terkena efek sampingnya. Berikut beberapa dampak berbahaya pada tubuh dari konsumsi soda yang berlebihan.

Daftar isi:

1. Konsumsu Soda daat Meningkatkan Risiko Osteoporosis
2. Berisiko Lebih Besar untuk Terkena Penyakit Kronis

Konsumsi Soda dapat Meningkatkan Risiko Osteoporosis

Soda pada minuman nyaris selalu disandingkan dengan pemanis dan perasa, baik itu pemanis berbahan dasar gula maupun pemanis buatan. Minuman ringan bersoda umumnya menggunakan pemanis buatan high-fructose corn syrup (HFCS). Menurut jurnal dari Syam et al (2014), kandungan fruktosa yang tinggi disinyalir dapat berefek negatif pada tulang.

Konsumsi fruktosa berlebih untuk jangka waktu lama akan menurunkan tingkat pembentukan provitamin D, dampaknya adalah berkurangnya vitamin D yang diedarkan ke seluruh tubuh sehingga mempengaruhi kesehatan tulang dan menaikkan risiko terjadinya osteoporosis.

Berisiko Lebih Besar untuk Terkena Penyakit Kronis

Mengonsumsi minuman ringan dengan soda dapat meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, serta gangguan ginjal.

Diabetes

Soda memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi dan tanpa nutrisi sama sekali. Mengonsumsi 2 gelas minuman bersoda dapat membuat seseorang berisiko 29% lebih tinggi untuk terkena diabetes. Resistensi insulin dapat disebabkan asupan gula berlebih dari minuman bersoda.

Penelitian yang dilakukan dalam jangka waktu 9,4 tahun dengan peserta sebanyak 745 orang berusia 65 tahun ke atas, menunjukkan hasil bahwa dampak jangka panjang soda bisa sampai empat kali lipat pada tubuh. Hal tersebut dapat dilihat dari ukuran pinggang yang menjadi indikator lemak di perut. Meningkatnya lemak di perut memicu obesitas sebagai penyebab diabetes yang paling utama.

Kanker

Di dalam minuman bersoda terkandung benzena. Ketika zat logam bercampur dengan asam benzoat dan asam askorbat maka akan terbentuk reaksi kimia yang menghasilkan benzena yang menjadi penyebab kanker.

Dari hasil studi yang dilakukan pada 60 ribu orang diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi sekurang-kurangnya 2 porsi minuman soda dalam seminggu 87% lebih tinggi mengembangkan kemungkinan terkena kanker pankreas dibandingkan yang tidak mengonsumsinya.

Risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker lapisan dalam rahim juga terdapat pada perempuan pascamenopause yang sering minum soda.

Penyakit jantung

Fruktosa yang terdapat pada minuman bersoda mendorong pola makan berlebihan sehingga bisa menaikkan berat badan sampai tiga kali lipat dalam sebulan. Asupan gula yang melebihi takaran seharusnya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Kebiasaan minum soda juga berpotensi memicu kerusakan fungsi jantung.

Gangguan Ginjal

Mengalami batu ginjal dan penyakit ginjal akut merupakan risiko yang menghantui para penggemar minuman dengan soda. Kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda lama-lama bisa membuat fungsi ginjal menjadi terganggu karena tekanan ekstra dari bahan-bahan kimia yang terdapat pada minuman bersoda.

Minuman bersoda memang amat nikmat, namun demi menjaga kesehatan kita harus mulai mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman yang mengandung soda. Apalagi di situasi pandemi seperti sekarang, kita mesti lebih selektif memilih asupan makanan dan minuman.

Terkait pandemi, bantuan darimu berapa pun besarnya akan sangat bermanfaat bagi mereka yang terdampak. Salurkan donasi melalui aplikasi yang dapat diunduh di Play Store dan App Store dari ponselmu atau klik https://wecare.id/.

Miris!!! Bayi Salsa Lahir Tanpa Anus, Pertolonganmu Sangat diharapkan!

Referensi: