Ambroxol HCL merupakan obat yang cukup ampuh dalam menangani masalah batuk pilek. Berdasarkan keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, obat yang satu ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak yang ada pada bagian tenggorokan. Beberapa orang tua pun kemudian memutuskan untuk memberikan Ambroxol kepada bayi mereka.
Klik Untuk Donasi - Yuk Bantu Ibu Mariati Lunasi Tunggakan Persalinan Buah Hatinya!Namun, apakah Ambroxol aman diberikan kepada bayi? Jika aman, berapa dosis yang seharusnya diberikan? Sebelum memutuskan hal tersebut, baca terima terlebih dahulu penjelasan mengenai efektivitas Ambroxol pada bayi dan keamanannya.
Amankah Ambroxol Untuk Bayi?
Dilansir dari situs National Institutes of Health (NIH), Ambroxol menunjukkan efektivitas untuk bayi satu bulan dalam tahap uji klinis. Obat yang satu ini tidak hanya dapat mengencerkan dahak pada bayi, tetapi juga dapat diterima oleh tubuh bayi tanpa adanya efek samping yang berbahaya.
Untuk perawatan penyakit pernapasan kronis dan akut, pemberian Ambroxol dengan pengawasan khusus juga cenderung efektif dan aman (Kantar, dkk, 2020).
Meski begitu, obat Ambroxol tidak disarankan untuk digunakan kepada bayi dalam jangka waktu yang lama, apalagi tanpa pengawasan khusus dari dokter. Selain itu, kamu juga harus memahami beberapa efek samping dari konsumsi Ambroxol yakni adanya pembekakan wajah, demam, dan reaksi alergi kulit.
Kondisi ini harus diwaspadai terutama bagi kamu yang memiliki anak dengan masalah kulit dan alergi seperti dermatitis atopik.
Bagaimana Interaksi Ambroxol dengan Obat-Obatan Lain?
Penggunaan Ambroxol pada bayi memang harus menggunakan resep dokter hal tersebut penting untuk mengetahui apakah obat ini memang cocok digunakan oleh bayi terutama dengan kondisi khusus seperti alergi dan untuk menghindari interaksi Ambroxol dengan beberapa obat-obatan
Konsumsi Ambroxol dengan obat batuk antitusif dapat membuat dahak tersumbat pada tenggorokan bayi kamu. Selain itu, penggunaannya bersama antibiotik seperti erythromycin atau doxycycline dapat membuat reaksi alergi semakin parah.
Bayi Salsa Lahir Tanpa Anus, Pertolonganmu Sangat diharapkan!
Dosis Ambroxol untuk Bayi dan Anak-Anak
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan, berikut adalah dosis tepat pemberian Ambroxol untuk bayi dan anak-anak:
- Untuk anak dengan usia di bawah dua tahun, Ambroxol diberikan sebanyak 2 kali sehari, dengan ukuran ½ sendok takar Atau 0,5 ml
- Untuk anak berusia 2 hingga 6 tahun, Ambroxol diberikan sebanyak 3 kali sehari, dengan ukuran ½ sendok takar.
- Untuk anak dengan usia 6-12 tahun, jumlah yang diberikan adalah 1 sendok takar sebanyak 2-3 kali sehari.
Khusus untuk bayi, Ambroxol HCL dapat kamu berikan dalam bentuk sirup atau pun dalam bentuk obat tetes. Jika bayi kesulitan untuk meminum obat, kamu dapat mencampurkannya dengan air, jus buah, atau susu.
Walaupun BPOM telah memberikan penjelasan mengenai takaran Ambroxol yang sesuai, untuk bayi, kamu harus berkonsultasi pada dokter untuk menghindari reaksi alergi yang tidak diinginkan dan efek samping lainnya.
Itulah penjelasan mengenai efektivitas dan keamanan Ambroxol HCL untuk bayi. Pada dasarnya, obat yang satu ini aman untuk bayi dan bisa digunakan untuk mengobati penyakit seperti batuk, pilek atau, asma.
Meski begitu, kamu harus tetap berkonsultasi kepada dokter. Jangan sampai memberikan Ambroxol kepada anak tanpa resep, karena hal tersebut bisa saja berbahaya bagi kesehatannya. Selalu jaga kesehatan anak kita dan juga bantu anak-anak lain untuk mendapatkan pengobatan serta perawatan terbaik melalui WeCare.id. Lewat platform crowdfunding kesehatan ini, kamu dapat berdonasi untuk anak lain yang membutuhkan pengobatan dan menjadikan mereka senantiasa sehat serta bahagia. Kunjungi situs Wecare.id atau unduh aplikasi WeCare.id di platform Android atau iOs.
Klik Untuk Donasi - Akibat Gagal Jantung, Arumi Butuh Bantuan Oksigen untuk Bisa Bernapas!- Terdanai Rp.5,796,000
- Pencapaian 100.36%
- Donatur 70
Referensi:
Kantar, Ahmad, dkk. (2020). An Overview of Efficacy and Safety of Ambroxol for the Treatment of Acute and Chronic Respiratory Diseases with a Special Regard to Children. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7137760/
Pusat Informasi Obat Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (2021). Ambroxol. Diakses dari http://pionas.pom.go.id/monografi/ambroksol
Swari, Risky Candra & Tania Savitri, dr. (2021). Ambroxol. Diakses dari https://hellosehat.com/obat-suplemen/ambroxol/