Apakah Virus Nipah Akan Jadi the Next Pandemic?

Apakah Virus Nipah Akan Jadi the Next Pandemic?

Setelah diporakporandakan oleh Covid-19 varian delta, India kini diserang oleh virus lain, yaitu virus nipah. Pemerintah di India berjuang keras supaya virus tersebut tidak menjadi sebuah pandemi baru. Pada tahun 1999 virus ini pernah menyebabkan pandemi. Seperti apa virusnya?

Daftar isi:

  1. 1. Apa itu Virus Nipah?
  2. 2. Kemunculannya lagi Terdeteksi di Kerala
  3. 3. Tanda dan Gejala
  4. 4. Tindakan Pencegahan

Apa itu Virus Nipah?

Pertama kali ditemukan pada tahun 1999 sesudah terjadi wabah penyakit pada babi dan manusia di Singapura dan Malaysia. Wabah tersebut menyebabkan kematian lebih dari 100 kasus dan sebanyak hampir 300 kasus pada manusia. Dampaknya besar sekali pada ekonomi karena untuk membantu pengendalian wabah sekitar lebih dari 1 juta babi dibunuh.

Walaupun semenjak kasus di Malaysia dan Singapura di 1999 tidak ada wabah lain yang diketahui, sejak saat itu wabah sudah tercatat hampir tiap tahun di beberapa bagian Asia—khususnya di Bangladesh dan India. Dalam wabah ini, sudah terbukti menyebar dari orang ke orang. Ini membuat kekhawatiran mengenai potensi virus ini akan mengakibatkan pandemi global jadi meningkat.

Nipah merupakan anggota keluarga Paramyxoviridae, genus Henipavirus. Ini merupakan virus zoonosis, yang berarti pada awalnya menyebar antara hewan dan manusia. Kelelawar buah atau genus Pteropus, yang dikenal juga sebagai rubah terbang merupakan reservoir inang hewan untuk virups ini. 

Kelelawar buah yang terinfeksi bisa menyebarkan penyakit ke manusia atau hewan lain, misalnya babi. Orang bisa terkena virus nipah kalau dia melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi maupun terkena cairan tubuhnya, seperti urin atau air liur. Penyebaran awal yang berasal dari hewan pada manusia ini dikenal dengan istilah peristiwa limpahan. Sesudah menyebar dari hewan ke orang, bisa juga terjadi penyebaran virus ini dari orang ke orang.

Klik Untuk Donasi - Vaksinasi Untuk Eliminasi COVID-19 | #SinergiUntukJakarta
  1. Terdanai Rp.1,259,000
  2. Pencapaian 0.81%
  3. Donatur 21

Kemunculannya lagi Terdeteksi di Kerala

Pada tanggal 5 September 2021 di hari Minggu seorang anak laki-laki umur 12 tahun di Kerala, negara bagian selatan di India, meninggal secara tragis. Disebutkan kalau anak laki-laki itu terinfeksi setelah dirawat selama kurang lebih seminggu di rumah sakit. 

Awalnya dia dirawat karena mengalami demam tinggi tapi kondisinya terus memburuk ketika dia mulai menunjukkan tanda-tanda ensefalitis, yaitu peradangan dan pembengkakan otak. Saat dilakukan pengujian sampel darah yang dikirim ke Institut Virologi Nasional terungkap adanya virus Nipah.

Pemerintah setempat pun mulai bergerak cepat untuk mencegah terjadinya penyebaran virus nipah lebih jauh lagi. Upaya pelacakan kontak dilakukan dan semua kontak dekat menjalani karantina. Anak laki-laki tersebut sudah melakukan kontak dengan total 188 orang dan 20 di antaranya dianggap kontak dekat berisiko tinggi.

Tanda dan Gejala Nipah Virus

Infeksi yang terjadi pada manusia mulai dari infeksi tanpa gejala sampai infeksi saluran pernapasan akut serta ensefalitis (peradangan pada jaringan otak yang bisa mengakibatkan gejala gangguan saraf) fatal.

Awalnya orang yang terkena infeksi virus nipah akan mengalami gejala seperti sakit kepala, muntah, demam, sakit tenggorokan serta mialgia (nyeri otot). Gejala ini bisa diikuti oleh kantuk, pusing, kesadaran yang berubah serta tanda-tanda neurologis yang memperlihatkan ensefalitis akut. 

Sebagian orang juga bisa mengalami pneumonia atipikal serta masalah pernapasan parah, di antaranya gangguan pernapasan akut. Pada kasus yang parah terjadi ensefalitis dan kejang, berkembang jadi koma dalam waktu 24 sampai 48 jam. Masa inkubasi dipercaya berkisar antara 4 sampai 14 hari. Namun, ada juga laporan masa inkubasi selama 45 hari.

Tindakan Pencegahan

Sampai saat ini belum ada pengobatan maupun vaksin yang untuk manusia juga hewan. Dengan tidak adanya vaksin, meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan mendidik masyarakat tentang langkah-langkah yang dapat mengurangi risiko terpapar virus nipah akan mengurangi risiko infeksi.

Untuk mengurangi risiko penularan virus nipah dari hewan ke manusia, gunakan sarung tangan, baju pelindung, kacamata pelindung serta sepatu bot ketika menangani hewan yang sakit atau jaringannya. Lakukan hal yang sama selama penyembelihan dan pemusnahan. Bersihkan tangan yang baik sebelum meninggalkan peternakan dan tempat pemotongan hewan.

Untuk mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia, dihindari kontak fisik dekat yang tidak perlu dengan orang yang terinfeksi virus nipah. Jika mungkin terjadi penularan dari orang ke orang, lakukan isolasi dan terapkan kewaspadaan standar, droplet dan kontak.

Agar tidak panik, penting untuk mengetahui informasi mengenai virus nipah ini. Dengan mengetahui informasinya, kita bisa melakukan pencegahan agar tidak terinfeksi. Selain terus berjaga-jaga dari virus ini, yuk bantu juga para pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya mudah sekali. Cukup download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Klik Untuk Donasi -


Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.0
  2. Pencapaian nan%
  3. Donatur 0

Referensi

Lee, B. Y. (2021). Nipah Virus Kills 12-Year-Old Boy In India, Raising Outbreak Concerns. Diambil kembali dari forbes.com.

Nipah virus. (2018). Diambil kembali dari who.int.

Nipah virus infection. (2016). Diambil kembali dari health.vic.gov.au.What is Nipah Virus? (2020). Diambil kembali dari cdc.gov.