Mengenal Thalassemia dan Kebutuhan Nutrisi yang Tepat

Mengenal Thalassemia dan Kebutuhan Nutrisi yang Tepat

Thalassemia adalah kelainan darah yang menyebabkan hemoglobin pada penderitanya tidak berfungsi normal. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan thalassemia. Penderitanya harus menjalani terapi seumur hidup sesuai dengan kondisi yang dialami.

Pengertian Thalasemia

Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang murni disebabkan oleh faktor genetik. Pembawa sifat ini dapat berasal dari satu atau bahkan dua orang tuanya sekaligus. Adapun penderita thalasemia akan mengalami kurang darah yang terus-menerus dan berisiko mengalami berbagai keluhan moderat hingga komplikasi berat dan kematian.

Penyebab Thalasemia

Adanya mutasi pada gen yang bertugas menghasilkan hemoglobin adalah penyebab thalasemia. Kadar hemoglobin pada penderita menjadi sangat rendah sehingga menimbulkan anemia kronis dan pembentukan sel darah merah yang terjadi di dalam tubuhnya mudah pecah.

Thalasemia merupakan penyakit bawaan yang terbagi menjadi dua jenis: minor dan mayor. 

Penderita thalasemia minor cenderung terlihat sehat seperti orang normal dan hanya membutuhkan transfusi darah pada saat-saat tertentu, tetapi dapat menjadi carrier bagi keturunannya kelak. Sementara itu, penderita thalasemia mayor membutuhkan penanganan khusus. Individu dengan kode ICD 10 thalasemia (D56.1) ini membutuhkan transfusi darah seumur hidup dan beberapa obat-obatan.

Klik Untuk Donasi - Bersama Hadapi Thalassemia!
  1. Terdanai Rp.10,683,000
  2. Pencapaian 11.61%
  3. Donatur 44

Gejala Thalasemia

Gejala thalasemia muncul berdasarkan tingkat keparahannya. Thalasemia berat dapat menyebabkan bayi meninggal sesaat setelah dilahirkan maupun saat masih dalam periode kehamilan sang ibu. Namun dalam kebanyakan kasus, gejala banyak muncul pada dua tahun pertama kehidupan.

Thalasemia pada anak biasanya ditandai dengan rewel, mudah lelah saat bermain, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, dan keterlambatan masa puber. Selain itu, si kecil (terutama bayi) juga biasanya menunjukkan ciri-ciri lain seperti terlihat kuning, pucat yang berlangsung lama, kulit berwarna gelap kehitaman, perut membesar karena pembengkakan organ tubuh (hati dan limpa), hingga bentuk wajah yang khas.

Nutrisi untuk Penderita Thalasemia

Thalasemia akan terdiagnosis sejak usia kanak-kanak. Maka dari itu, asupan gizi yang cukup dan seimbang harus benar-benar diterapkan pada penderita thalasemia agar pertumbuhan dan perkembangannya dapat berlangsung secara optimal.

Namun, ada catatan penting dalam pengaturan nutrisi bagi penderita thalasemia. Gizi seimbang berikut tinggi protein, energi, kalsium, vitamin D, dan vitamin B kompleks (khususnya asam folat dan B12), sangat baik untuk individu dengan thalasemia. Adapun guna mencegah terjadinya penumpukan zat besi, maka konsumsi multivitamin dan mineral yang mengandung vitamin C dan zat besi dosis tinggi perlu dihindari.

Contoh Asupan yang Dianjurkan

Makanan maupun minuman yang dapat membantu penyerapan zat besi sangat dianjurkan untuk kebutuhan gizi penderita thalasemia. Beberapa di antaranya adalah sereal (gandum, oat, jagung), teh, kopi, rempah-rempah, produk dairy (keju, yoghurt, susu), telur, kurma, tuna, kacang merah, kacang almond, alpukat, biji bunga matahari, tahu, brokoli, bayam, kacang lentil, dan minyak zaitun. 

Contoh Asupan yang Dihindari

Makanan yang tinggi akan kandungan zat besi dan vitamin C (karena meningkatkan penyerapan zat besi) perlu dihindari oleh penderita thalasemia. Beberapa di antaranya adalah daging merah, dada ayam, kerang, dan beberapa sayuran hijau.

Kendati demikian, penderita thalasemia satu dengan lainnya boleh jadi memiliki pantangan dan anjuran makanan yang tidak sama persis berdasarkan kondisi masing-masing. Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi ini juga harus dikonsultasikan pada dokter yang merawat sehingga meminimalkan risiko kesehatan yang lebih fatal nantinya.

Kasus thalasemia di Indonesia terbilang cukup tinggi—diperkirakan 2.500 bayi baru lahir mengidap thalasemia tiap tahunnya. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menekan risiko ini, seperti edukasi dengan pembuatan dan penyebaran leaflet thalassemia, pemeriksaan bagi pasangan yang akan menikah, dan sebagainya.

Klik Untuk Donasi - Menderita Thalassemia Sejak Kecil, Billy Harus Tranfusi Darah Selama Hidupnya. Yuk Bantu Adik Billy !
Thalassemia Beta Mayor
Billy Hernando
Oleh Medikator Rumah Zakat
  1. Terdanai Rp.5,531,351
  2. Pencapaian 65.00%
  3. Donatur 76

Walau begitu, masih banyak bantuan lain yang diperlukan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup penderita thalasemia. Kamu pun bisa turut berpartisipasi dalam berbagi kebaikan ini bersama WeCare.id. Melalui donasi untuk penyintas thalassemia, kamu telah membantu meningkatkan harapan hidup mereka. 

download_app

Referensi

RSUP dr. Soerajdi (2019). Pengaturan Nutrisi pada Penderita Thalassemia. rsupdoeradji.id

Setiaji (2020). Panduan Makanan Bergizi untuk Orang dengan Thalassemia. hallosehat.com