Selama ini banyak orang yang mengaitkan zat adiktif dengan narkoba yang juga disebut dengan obat-obatan terlarang. Namun faktanya zat tersebut tidak selamanya narkoba atau obat-obatan terlarang. Sebenarnya, kita bisa menemukan zat itu pada makanan maupun minuman sehari-hari, misalnya kopi dan teh. Supaya tidak salah kaprah, yuk ikuti penjelasannya berikut ini.
Daftar isi:
- 1. Apa itu zat adiktif?
- 2. Apa itu ketergantungan zat adiktif?
- 3. Mengapa orang mengalami ketergantungan?
- 4. Jenis-jenis zat adiktif yang berbahaya
Daftar isi:
Apa itu zat adiktif?
Zat adiktif adalah zat aktif yang bila organisme hidup mengkonsumsinya bisa memicu kerja biologi dan mengakibatkan efek ketergantungan maupun adiksi yang susah untuk dihentikan. Bila seseorang mengalami kecanduan zat itu, orang tersebut akan selalu menginginkannya terus-menerus. Sementara itu, bila orang tersebut berhenti mengkonsumsi zat itu, tubuh orang itu akan mudah merasa lelah dan sakit yang amat sangat.
Zat ini terdiri dari tiga golongan, yakni zat adiktif psikotropika, narkotika, dan yang bukan narkotika. Untuk zat yang tidak masuk kategori bukan narkotika juga psikotropika yaitu, nikotin, kafein, dan alkohol. Jadi teh dan kopi yang biasa kita minum masuk ke dalam golongan zat adiktif bukan narkotika.
Apa itu ketergantungan zat adiktif?
Penyalahgunaan zat adiktif seperti kokain, ganja, alkohol, obat resep, dan lain-lain bisa mengakibatkan masalah kesehatan dan masalah serius dengan keluarga, teman, rekan kerja, uang, pekerjaan, dan hukum. Meskipun penyalahgunaan zat tersebut bisa mengakibatkan hal-hal tadi, tapi masalah ini masih berlangsung hingga sekarang.
Mengapa itu terjadi? Hal itu karena ketergantungan adalah ketergantungan fisik pada zat kimia. Ketergantungan mengakibatkan gejala yang tak menyenangkan, yang disebut withdrawal atau gejala putus obat, saat seseorang berhenti memakai zat tersebut. Awal mula orang mulai sering memakai zat adiktif karena zat tersebut memberi mereka kesenangan. Pada tahap sudah kecanduan, kesenangan itu sering hilang. Kekuatan yang mendorong penggunaan yang berkelanjutan adalah karena kebutuhan untuk menghindari gejala putus obat yang tidak menyenangkan.
Mengapa orang mengalami ketergantunganzat adiktif?
Ketergantungan mempunyai komponen herediter yang kuat. Misalnya, anak-anak yang dibesarkan terpisah dari orang tua biologis yang alkoholik, risiko mereka menjadi pecandu alkohol empat kali lipat lebih besar dibandingkan populasi umum.
Ini artinya bahwa tiap orang mempunyai kerentanan yang berbeda untuk menjadi kecanduan terhadap zat adiktif. Masih sebuah misteri mengapa ada orang yang bisa minum satu atau dua gelas tiap hari tapi tidak menjadi kecanduan alkohol, sementara yang lain menjadi kecanduan. Orang dengan kecenderungan untuk menjadi kecanduan terhadap satu zat juga mempunyai kecenderungan untuk jadi kecanduan yang lain.
Faktor lingkungan misalnya, status sosial yang kurang beruntung atau pelecehan fisik dan seksual memiliki peran penting dalam kecanduan zat adiktif. Namun demikian, semua orang dari tiap lapisan masyarakat rentan terhadap kecanduan. Kecanduan bisa mengakibatkan perubahan kepribadian dari waktu ke waktu, tapi tidak ada karakteristik kepribadian khusus yang bisa memprediksi orang akan mengalami perilaku adiktif.
Penggunaan zat-zat adiktif bisa berbahaya untuk fisik serta psikologis bagi pengguna dan juga bisa menimbulkan perilaku antisosial.
Bantu Sediakan Tabung Oksigen Untuk Melewati Covid-19
Jenis-jenis zat adiktif yang berbahaya
Untuk menentukan apakah zat adiktif itu berbahaya, para peneliti yang penelitiannya diterbitkan dalam jurnal The Lancet membagi parameter jadi tiga kategori. Ketiga kategori itu adalah bahaya fisik, ketergantungan serta bahaya sosial. Hasilnya adalah 10 zat yang paling adiktif di muka bumi yang dilansir dari laman situs Rehabspot.
1. Heroin
Heroin merupakan obat opioid yang terbuat dari morfin. Skor rata-rata untuk ketergantungannya paling tinggi. Pengguna heroin merasakan aliran euforia yang sesudah menyuntikkan, menghirup, atau menghisap narkoba. Tidak butuh waktu lama untuk menjadi toleransi terhadap heroin dan pengguna harus terus meningkatkan dosisnya untuk mendapatkan efek yang sama.
2. Kokain
Skor ketergantungan kokain ada di urutan kedua. Orang biasanya menghirup zat adiktif ini melalui hidung dan merupakan stimulan yang terbuat dari daun tanaman koka. Kokain bisa meningkatkan kadar dopamin pada otak, dan penggunaan yang kerap kali menghentikan komunikasi normal antara sel-sel saraf. Itu artinya otak jadi kurang sensitif terhadap dopamin dan pengguna harus meningkatkan jumlah penggunaannya untuk merasa bahagia.
3. Tembakau
Sifat adiktif tembakau merupakan salah satu alasan begitu banyak orang yang merokok. Nikotin yang terkandung dalam daun tembakau merupakan bahan bakar bagi mereka yang kecanduan. Penggunaan tembakau biasanya dengan cara merokok, tapi bisa juga menggunakan pipa, cerutu, dan dikunyah.
4. Street Methadone
Sebenarnya methadone atau metadon adalah obat penghilang rasa sakit untuk membantu pecandu heroin dan obat narkotika mengendalikan hasratnya, tapi obat ini masih sering disalahgunakan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, larutan oral, atau cairan suntik. Nama jalanan dari obat yang tergolong zat adiktif ini adalah amidone, fizzies, chocolate chip cookies, Maria, salvia, pastora, dan wafer.
5. Barbiturat
Barbiturat merupakan obat depresan. Obat ini menghasilkan spektrum depresi sistem saraf pusat yang luas mulai dari sedasi ringan sampai koma. Obat ini dijual dalam bentuk pil, tapi juga disalahgunakan dengan menyuntikkan bentuk cair ke dalam tubuh pengguna. Zat adiktif ini memiliki banyak jenis, tapi beberapa nama generik yang umum yaitu Amobarbital, Fenobarbital, Pentobarbital, Tuinal, dan Secobarbital. Obat ini mengakibatkan euforia ringan, menghilangkan kecemasan, dan kantuk.
6. Alkohol
Alkohol merupakan obat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi. Alkohol memiliki peringkat tinggi dalam kategori kesenangan dan masuk akal bahwa kebanyakan orang mengonsumsi alkohol untuk bersantai atau merayakan sesuatu. Namun, minum berlebihan menyebabkan banyak masalah kesehatan terkait termasuk keracunan alkohol, tekanan darah tinggi, stroke, depresi, masalah memori, dan kecemasan.
7. Benzodiazepin
Benzodiazepin (Benzos) merupakan beberapa obat yang paling sering diresepkan di AS dan membantu mengurangi kecemasan dan kejang, mengendurkan otot, dan membantu pengguna tidur. Obat ini juga sering disalahgunakan karena sifat adiktifnya. Contoh Benzos termasuk Xanax, Valium, dan Restoril.
8. Amfetamin
Digunakan untuk mengobati attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan narkolepsi, Amfetamin merupakan obat stimulant. Obat ini diproduksi secara ilegal, seperti Meth. Orang biasanya mengkonsumsinya dengan menelan, menghirup, menghisap atau menyuntikannya. Segera setelah mengonsumsi obat, pengguna mungkin merasa energik, percaya diri, bahagia, dan mempunyai dorongan seks yang meningkat. Namun, obat yang termasuk zat adiktif ini juga meningkatkan detak jantung dan mengakibatkan mulut dan gigi kering.
9. Buprenorfin
Buprenorfin merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi keinginan untuk Opioid, dan memblokir efek Opioid lainnya. Namun, zat adiktif ini tetap memberikan perasaan euforia dan penenang bagi pengguna, khususnya yang tidak mempunyai kecanduan Opioid.
10. Kanabis/Ganja
Ganja mengacu pada semua produk yang berasal dari tanaman Cannabis sativa dan Cannabis indica, lebih dikenal sebagai Ganja. Obat Ganja bisa memberikan pereda nyeri bagi mereka yang menderita nyeri kronis, nyeri saraf, atau multiple sclerosis. Harvard Health mengatakan ganja juga mengurangi getaran pada penyakit Parkinson dan dapat mengobati glaukoma. Tiga puluh persen pengguna ganja menunjukkan tanda-tanda gangguan penggunaan ganja yang berhubungan dengan ketergantungan.
Itulah informasi penting mengenai zat adiktif yang selama ini lebih sering dikaitkan dengan narkotika dan psikotropika. Selain kedua jenis yang berbahaya tersebut ada juga yang biasa kita konsumsi sehari-hari, seperti teh dan kopi.
Sambil mempelajari tentang zat adiktif, yuk bantu juga saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya dengan berdonasi untuk mereka. Untuk bisa berdonasi, cukup download aplikasiWeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Klik Untuk Donasi - Bantu Santi Rangkul Anak Jalanan untuk Pendidikan Lebih Baik- Terdanai Rp.2,431,000
- Pencapaian 8.68%
- Donatur 30
Referensi
Aditya, R. (2020). Apa itu Zat Adiktif Beserta Golongannya. Diambil kembali dari suara.com.
Hudson, H. (2021). The 10 Most Addictive Substances on Earth. Diambil kembali dari rehabspot.com.Substance addiction. (2014). Diambil kembali dari health.harvard.edu.
Sumber Featured Image : pixabay.com