Mengutip informasi dari laman situs Kementerian Kesehatan RI, subvarian Omicron XBB kini sudah terdeteksi di Indonesia. Pemerintah pun meminta warga masyarakat untuk waspada serta tetap mengikuti protokol kesehatan, khususnya menggunakan masker.
Jika sebelumnya baru ditemukan satu kasus subvarian Omicron XBB, kini Kementerian Kesehatan RI telah mengumumkan tambahan tiga kasus baru. Kasus temuan terbaru tersebut adalah transmisi dari dalam negeri juga luar negeri. Sampai Selasa 25 Oktober, jumlah keseluruhan kasus Covid-19 varian baru ini sudah ada empat.
Bantu Korban Bencana Bersama Dompet Dhuafa
Daftar isi:
Apa Itu Subvarian Omicron XBB?
Menurut Thomas Russo, M.D., profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York XBB merupakan salah satu varian Omicron terbaru yang sekarang menyebar dengan cepat. XXB merupakan versi hibrida dari dua jenis strain virus Omicron, yaitu BA.2, ungkap Amesh A. Adalja, M.D., seorang sarjana senior yang bekerja di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins. Nama XBB sendiri bukanlah nama yang diberikan secara resmi oleh WHO. Penamaan subvarian terbaru tersebut diberikan oleh para peneliti serta lembaga kesehatan masyarakat
Subvarian Omicron ini telah menyebar di Asia Tenggara. Di Singapura peningkatan kasus berlipat ganda dalam sehari. Berdasarkan hasil sebuah studi pra-cetak dari para peneliti di Cina disebutkan bahwa jenis strain baru Omicron, khususnya XBB, merupakan subvarian Omicron yang paling bisa hindari antibodi. Kemampuannya menghindari antibodi bahkan melebihi BA.5 dan mendekati tingkat virus SARS-CoV-1, penyebab SARS.
Ini berarti vaksin serta yang sebelumnya pernah terserang Covid-19 tidak memberikan tingkat perlindungan yang sama terhadap subvarian Omicron XBB. Studi pra-cetak tersebut juga menyebutkan bahwa obat antibodi, seperti bebtelovimab dan Evusheld mungkin tak terlalu efektif untuk melawan XBB.
Penyebaran Subvarian Omicron XBB di Dunia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 26 Oktober, melaporkan kasus subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di 26 negara. Negara tempat ditemukannya subvarian ini sendiri tidak disebutkan oleh WHO. Subvarian ini kasusnya sudah meningkat di beberapa negara, seperti Singapura, India, Bangladesh, Inggris, dan Kanada. Menurut data dari GISAID, yang berpusat di Munich, Jerman, selama 30 hari terakhir konsentrasi varian XBB yang terbesar berada di Singapura. Negara lain yang kasus XBB-nya melonjak adalah Bangladesh, India, Australia, Amerika Serikat, dan Denmark.
Gejala Subvarian Omicron XBB
Rabu 26 Oktober, dr. Mohammad Syahril, Jubir Kemenkes RI, pada Konferensi Pers yang dilakukan secara virtual menyebutkan semua pasien subvarian Omicron XBB memiliki gejala ringan. Di antara gejalanya yaitu batuk dan pilek.
Sementara itu CDC memberikan informasi mengenai gejala yang diderita oleh pasien yang terinfeksi subvarian terbaru tersebut, di antaranya:
- Demam atau kedinginan
- Sakit kepala
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Hidung tersumbat atau pilek
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Nyeri otot atau tubuh
- Kelelahan
- Mual atau muntah
- Diare
Semua pasien yang terinfeksi subvarian Omicron terbaru tersebut telah sembuh. Mereka semua tidak ada yang dirawat di rumah sakit, hanya melakukan isolasi mandiri saja, ujar dr. Syahril.
Klik Untuk Donasi - Donasi Untuk Penjaga Hutan- Terdanai Rp.3,200,500
- Pencapaian 27.71%
- Donatur 170
Penemuan Kasus Subvarian Omicron XBB di Indonesia
dr. Syahril mengungkapkan bahwa tiga dari empat pasien tersebut di antaranya bertempat di DKI Jakarta. Adapun dua pasien merupakan transmisi lokal, sementara satu pasien lainnya transmisi dari luar negeri. Untuk pasien yang berlokasi di Surabaya, penyebabnya karena transmisi luar negeri. Dua pasien transmisi luar negeri tersebut berasal dari Singapura. Untuk kasus pertama varian XBB di Indonesia adalah transmisi lokal. Seorang perempuan usia 29 tahun terdeteksi positif varian XBB setelah dia pulang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kemenkes pun langsung bergerak cepat setelah penemuan kasus tersebut. Upaya antisipatif pun dilakukan dengan melakukan testing serta tracing pada 10 kontak erat. Berdasarkan hasil testing tersebut 10 kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.
Fatalitas Varian XBB
Apakah subvarian Omicron XBB ini menyebabkan kematian? dr. Syahril menyebutkan bahwa walaupun penularan varian baru ini sangat cepat, tetapi dibandingkan varian Omicron lain fatalitasnya tidak lebih parah.
Meski demikian, keadaan saat ini belum bisa dinyatakan aman dari pandemi Covid-19. Mutasi baru virus Covid-19 masih berpotensi untuk terjadi. Dalam kurun waktu 7 hari terakhir kenaikan kasus positif Covid-19 terjadi di 24 provinsi.
Itulah informasi penting mengenai subvarian Omicron XBB yang kini sudah terdeteksi di Indonesia. Diharapkan masyarakat agar tetap waspada dengan melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker. Selain pasien Covid-19, di negara kita ini masih banyak pasien penyakit lain yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Kamu bisa menolong mereka dengan berdonasi melalui WeCare.id. Caranya mudah sekali, hanya perlu mengunduh aplikasi WeCare.id di ponselmu melalui Google Store atau App Store. Apa pun dan berapa pun donasi yang kamu berikan akan sangat membantu pasien yang membutuhkan.
Yuk, donasi sekarang melalui WeCare.id!
Referensi
Bestari, N. P. (2022). Fakta Tentang Covid Varian XBB, Lebih Bahaya dari Omicron? Diambil kembali dari cnbcindonesia.com.
Mardana, A. (2022). Sub Varian Omicron XBB Diidentifikasi di 26 Negara, Ini Gejalanya. Diambil kembali dari womanindonesia.co.id.
Miller, K. (2022). XBB, the New COVID-19 Subvariant, Is Part of a ‘New Class’ of Omicron. Diambil kembali dari prevention.com.
Rokom. (2022). Kemenkes Umumkan 4 Kasus Sub Varian Omicron XBB. Diambil kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Rokom. (2022). Varian XBB Terdeteksi di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada. Diambil kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Savin, J. (2022). What is the new XBB strain of Covid – and how can you spot the symptoms? Diambil kembali dari sg.news.yahoo.com.
Sumber Featured Image : Alexandra_Koch dari Pixabay