Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia. Apakah Berbahaya?

Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia. Apakah Berbahaya?

Sobat Wecare, apakah sudah mendengar kabar mengenai ditemukannya Virus HMPV (Virus Human Metapneumovirus) di Indonesia? Virus ini dilaporkan merebak di China dan sudah terdeteksi pula di Indonesia, khususnya pada anak-anak. Banyak dari warganet yang mulai khawatir dengan keberadaan virus ini. 

Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Virus ini telah lama ada di Indonesia dan memiliki sifat menyerupai flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sistem imun manusia umumnya sudah mengenali virus ini. 

Pengertian Apa Itu Virus HMPV?

Human Metapneumovirus mungkin belum begitu dikenal oleh sebagian masyarakat, tetapi virus ini sebenarnya bukanlah ancaman baru. Mengapa demikian? Berikut bahasan dari tim Kami yang dirangkum dari berbagai sumber.

HMPV adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda, namun bukti serologis menunjukkan bahwa HMPV telah beredar sejak tahun 1950-an. 

Virus ini termasuk dalam keluarga Pneumoviridae yang mencakup virus-virus lain seperti respiratory syncytial virus (RSV), parainfluenza, campak, dan gondok.

Tanda Terkena Virus HMPV

Gejala infeksi HMPV umumnya muncul dalam waktu 3-6 hari setelah terpapar virus. Ciri-cirinya telah menyerang tubuh meliputi:

  • Batuk persisten atau batuk yang berlangsung lama
  • Demam tinggi
  • Hidung tersumbat dan berair
  • Sesak napas
  • Nyeri tenggorokan
  • Kelelahan

Dalam kasus yang lebih berat, HMPV dapat menyebabkan bronkiolitis, pneumonia, dan bahkan memerlukan ventilasi mekanis untuk membantu pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang memiliki sistem imun lemah.

Menurut para ahli virologi Belanda yang mengidentifikasi virus HMPV, gejala yang diakibatkan oleh virus ini sangat mirip dengan RSV. Hasil temuan dari para ahli virologi tersebut menyebutkan bahwa anak-anak di usia lima tahun sudah memiliki antibodi terhadap Human Metapneumovirus, ini tanda bahwa mereka pernah terpapar sebelumnya. 

Temuan ini juga menjadi bukti bahwa Human Metapneumovirus sudah ada dari sekitar 50 tahun yang lalu. 

Sumber Virus dan Penularan

HMPV menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, terutama melalui droplet pernapasan saat batuk atau bersin. Virus ini bisa menular ketika kita menyentuh benda yang sudah terkontaminasi oleh virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut kita. Risiko infeksi meningkat pada:

  • Individu dengan sistem imun lemah.
  • Anak-anak di bawah usia lima tahun.
  • Lansia di atas usia 65 tahun.
  • Orang dengan penyakit kronis seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

HMPV cenderung lebih aktif selama musim dingin hingga awal musim semi di belahan bumi utara, sementara di daerah tropis, pola infeksinya lebih bervariasi dan sering dikaitkan dengan musim hujan.

Apakah HMPV Berbahaya?

Semematikan apa virus HMPV? Pertanyaan yang kerap muncul di masyarakat. Pertanyaan tersebut muncul akibat kekhawatiran akan munculnya pandemi baru. Kabar baiknya, meskipun terdengar mengkhawatirkan, HMPV bukanlah virus yang berpotensi menyebabkan pandemi seperti COVID-19. 

Dr. Andrew Catchpole, seorang virologis dari hVIVO, menjelaskan bahwa virus ini telah ada selama puluhan tahun dan perubahan genetiknya bersifat lambat. “HMPV tidak memiliki reservoir hewan seperti SARS-CoV-2 atau virus flu yang dapat menyebabkan mutasi besar,” jelasnya.

Kapan HMPV Terdeteksi di Indonesia?

Pertanyaan lain yang menjadi keingintahuan banyak masyarakat adalah kapan HMPV virus masuk Indonesia. Ternyata virus HMPV sudah ditemukan lama di Indonesia. 

Melansir laman situs Kemkes RI pada 6 Januari 2025, Menteri Kesehatan menyebutkan bahwa data dari beberapa laboratorium menunjukkan adanya kasus infeksi HMPV pada anak-anak di Indonesia. Ini membuktikan bahwa virus HMPV telah bersirkulasi di negara kita.

Penanganan dan Pencegahan

Tidak ada pengobatan spesifik untuk infeksi HMPV. Penanganan umumnya bersifat simtomatik dan suportif, meliputi:

  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi cairan yang cukup
  • Penggunaan obat pereda demam dan nyeri jika diperlukan
  • Terapi oksigen pada kasus yang lebih parah

Pencegahan infeksi HMPV dapat dilakukan dengan:

  • Mencuci tangan secara teratur
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit
  • Menutup mulut serta hidung ketika batuk ataupun bersin
  • Membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh
  • Menjaga daya tahan tubuh tetap prima dengan pola hidup yang sehat

Kasus HMPV Terkini

Pada akhir tahun 2024, terjadi peningkatan kasus virus HMPV yang signifikan di Tiongkok. Lonjakan kasus ini menarik perhatian global dan menimbulkan kekhawatiran baru tentang potensi penyebaran virus. 

Meskipun HMPV bukan virus baru, peningkatan kasus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan pemantauan berkelanjutan terhadap infeksi saluran pernapasan.

Visualisasi HMPV

Virus ini memiliki struktur yang khas dengan protein permukaan yang memungkinkannya menempel dan memasuki sel inang. Protein F dan G yang menonjol dari permukaan virus berperan penting dalam proses infeksi.

Gambar virus HPMV yang diambil menggunakan mikroskop elektron menunjukkan partikel virus berbentuk bulat atau pleomorfik dengan diameter sekitar 150-600 nm. 

Bukan Ancaman Baru tapi Harus Tetap Waspada

Virus HMPV memang bukan ancaman baru, tetapi tetap perlu diwaspadai, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Dengan memahami gejala, cara penularan, dan langkah pencegahannya, masyarakat dapat mencegah penyebaran virus ini dengan lebih baik. 

Tetap menjaga kesehatan dan kebersihan adalah kunci utama untuk melindungi diri dan keluarga dari virus pernapasan seperti HMPV.

Apakah Sobat WeCare termasuk yang khawatir dengan kemunculan HPMV di Indonesia? Jika ya, pastikan Sobat WeCare untuk selalu memantau info kesehatan terbaru dari WeCare.id dengan mengunjungi blog WeCare.id. Demi kenyamanan dan kecepatan akses informasi, pastikan untuk mengunduh aplikasi WeCare.id

Referensi

About Human Metapneumovirus. (2024). Diambil kembali dari www.cdc.gov.

Anurogo, D. (2025). Human Metapneumovirus: Virus yang Telah Lama Bersama Kita. Diambil kembali dari ayosehat.kemkes.go.id.

Geddes, L. (2025). Everything you need to know about human metapneumovirus (HMPV). Diambil kembali dari www.gavi.org.

Human Metapneumovirus (HMPV). (2023). Diambil kembali dari my.clevelandclinic.org.

Human metapneumovirus (hMPV) infection. (2025). Diambil kembali dari who.int.

Human Metapneumovirus (HMPV) Treatment and Recovery. (2020). Diambil kembali dari www.lung.org.

Human Metapneumovirus (HMPV): Gejala, Penularan, dan Pencegahan. (2025). Diambil kembali dari www.biofarma.co.id.

Muhawarman, A. (2025). Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Tidak Perlu Panik. Diambil kembali dari www.kemkes.go.id.

Muhawarman, A. (2025). Wabah Virus HMPV Merebak di China, Kemenkes Imbau Publik untuk Waspada. Diambil kembali dari kemkes.go.id.

PKRS. (2025). Kenali Virus HMPV. Diambil kembali dari rsjrw.id.Tim RS Pondok Indah. (2025). Waspada HMPV yang Mulai Merebak. Diambil kembali dari www.rspondokindah.co.id.