Konflik antara Palestina dan Israel kembali memanas pada tahun 2025, menimbulkan gelombang krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan tersebut. Situasi di wilayah Jalur Gaza semakin genting dikarenakan operasi militer yang dilakukan tanpa henti, blokade yang kian mencekik, serta sulitnya akses bantuan kemanusiaan.
Ribuan warga sipil menjadi korban, sementara ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi demi menyelamatkan diri. Di tengah upaya gencatan senjata yang masih menemui jalan buntu, dunia internasional semakin menyoroti tragedi kemanusiaan ini. Kami dari WeCare.id akan mengulas perkembangan terbaru, dampak, dan prediksi masa depan konflik Palestina Israel.
Daftar isi:
Kondisi Terkini di Jalur Gaza
Situasi di Jalur Gaza pada akhir Mei 2025 semakin memburuk akibat serangan militer Israel yang terus berlanjut. Dalam dua minggu terakhir, hampir 180.000 warga Palestina terpaksa mengungsi ke wilayah selatan Gaza.
NPR melaporkan tenda-tenda pengungsian kini memenuhi area yang sebelumnya merupakan kawasan pesisir, bahkan gedung diplomatik Qatar telah diubah menjadi tempat penampungan darurat.
Israel mengklaim bahwa evakuasi ini bertujuan untuk mengamankan 75% wilayah Gaza dan menghancurkan kekuatan militer Hamas setelah konflik yang sudah berlangsung lebih dari satu setengah tahun.
Namun, di tengah upaya evakuasi, akses bantuan kemanusiaan sangat minim. Dengan makin gencar serangan udara Israel di Gaza, akses makanan yang masuk tetap sangat terbatas.
Serangan terhadap Infrastruktur Sipil
Serangan Israel tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga infrastruktur sipil. Pada 25 Mei 2025, serangan udara menghantam Sekolah Fahmi al-Jarjawi di Gaza City, menewaskan setidaknya 36 orang, termasuk 18 anak-anak. Sebanyak 2,1 juta penduduk Jalur Gaza menghadapi ancaman kelaparan dan kematian akibat kondisi yang makin memburuk ini.
Pada 13 Mei 2025, Israel diketahui telah melakukan serangan udara. Serangan tersebut menghancurkan Rumah Sakit Eropa yang berada di Jalur Gaza, tepatnya di Khan Younis. Tempat itu merupakan salah satu fasilitas kesehatan terbesar di daerah tersebut.
Melansir Sky News, menurut Kementerian Kesehatan Gaza setidaknya 16 orang dinyatakan meninggal. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan yang parah serta memaksa evakuasi pasien.
Korban Jiwa dan Luka Perang Palestina Israel Terus Bertambah
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah melampaui 54.000 jiwa per 28 Mei 2025, dengan lebih dari 123.000 lainnya terluka, menurut data terbaru dari otoritas kesehatan setempat.
Sebanyak 79 warga Palestina tewas dan 163 terluka hanya dalam 24 jam terakhir. Banyak korban masih terperangkap di bawah puing atau di jalanan karena tim penyelamat sulit mengakses area tersebut akibat penembakan yang terus terjadi.
Serangan terbaru Israel yang disebut sebagai “serangan besar-besaran” terjadi pada pertengahan Maret 2025, menewaskan setidaknya 330 warga Palestina dalam satu hari. Kematian Salah al-Bardaweel, seorang pejabat tinggi Hamas, akibat serangan tersebut semakin memperkeruh situasi keamanan di Gaza.
Bantuan Terhambat, Kelaparan Mengancam
Melansir The New York Times, blokade yang diberlakukan Israel sejak Maret 2025 membuat pasokan makanan dan bahan bakar ke Gaza sangat terbatas. Banyak organisasi kemanusiaan menghentikan operasi mereka karena stok bantuan yang menipis, sehingga kelaparan menjadi ancaman nyata bagi penduduk Gaza.
Pada 27 Mei 2025, kekacauan terjadi di pusat distribusi bantuan yang baru dibuka. Bantuan didatangi ribuan warga, tak terkecuali perempuan dan anak-anak, yang saling berdesakan. Suasana semakin kacau ketika terdengar suara tembakan, membuat kerumunan panik dan melarikan diri.
Distribusi bantuan kini dikelola oleh kontraktor swasta Amerika dengan pengamanan ketat dari militer Israel. Namun, sistem baru ini menuai kritik karena dinilai tidak efektif menjangkau seluruh warga yang membutuhkan.
Jalan Buntu Upaya Gencatan Senjata
Upaya gencatan senjata sempat terjadi pada Januari 2025 melalui mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, namun hanya bertahan dua bulan sebelum kembali pecah akibat pelanggaran kesepakatan.
Melansir Kompas.com dalam tayang videonya di YouTube, tawaran negosiasi terkini mencakup gencatan senjata 45 hari, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta pengiriman bantuan kemanusiaan. Namun, tuntutan Israel agar Hamas melucuti senjata ditolak mentah-mentah oleh pihak Hamas.
PM Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan kelanjutan operasi militer hingga kekuatan Hamas musnah sepenuhnya dan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Dampak Politik dan Prediksi Masa Depan Palestina Israel Terbaru
Konflik Gaza Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 ini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Menurut pengamat politik, perang kemungkinan besar akan terus berlanjut, bahkan setelah Israel mencapai target militernya.
Kembalinya Donald Trump ke tampuk pimpinan pemerintahan Amerika Serikat juga mempengaruhi konflik Israel dan Palestina. Hal ini karena kebijakan Trump yang dinilai pro Israel. Contohnya gagasannya untuk merelokasi warga Palestina dan mengubah Jalur Gaza.
Di era Trump, pembekuan pengiriman bom MK-84 (2.000 pon) ke Israel, yang sempat diberlakukan oleh pemerintahan Biden, kini telah ditarik kembali.
Tahun 2025 dinilai oleh beberapa pakar sebagai peluang penting untuk mengakhiri perang, dengan syarat Israel berhasil mengubah kemenangan militernya menjadi solusi politik bersama negara-negara Arab moderat dan Palestina.
Namun, ada juga yang meyakini konflik akan terus berlarut, terutama karena tekanan politik internal di Israel dan dinamika geopolitik regional.
Israel dalam Sorotan Dunia
Israel kini menghadapi tekanan internasional yang semakin besar. PM Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menghadapi surat perintah penangkapan dari ICC yang dikeluarkan November 2024, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga sedang disidang di ICJ atas kasus genosida.
Masa Depan Gaza Masih Penuh Ketidakpastian
Perang Palestina Israel 2025 telah menimbulkan krisis kemanusiaan terbesar dalam sejarah konflik di kawasan tersebut. Ribuan korban jiwa, jutaan pengungsi, dan kelaparan yang meluas menjadi gambaran suram kondisi Jalur Gaza saat ini. Upaya gencatan senjata masih menemui jalan buntu, sementara tekanan internasional terhadap Israel semakin meningkat.
Masa depan Gaza dan Israel masih penuh ketidakpastian, menunggu langkah nyata dari para pihak terkait untuk mengakhiri penderitaan warga sipil yang tak berdosa.
Penasaran dengan isu-isu global yang sedang ramai diperbincangkan? Jelajahi blog WeCare.id! Untuk akses kabar terkini yang lebih praktis, unduh aplikasi WeCare.id dan dapatkan berbagai wawasan penting serta menarik dari tim kami.
Referensi
Abualouf, R., & Wright, G. (2025). Israel melancarkan ‘serangan besar-besaran’ ke Gaza, 330 orang dilaporkan tewas. Diambil kembali dari www.bbc.com.
Estrin, D., & Baba, A. (2025). Almost 180,000 Palestinians displaced by latest Israeli military offensive. Diambil kembali dari www.npr.org.
Haryono, W. (2025). Serangan Israel Tewaskan Pemimpin Politik Hamas di Gaza Selatan. Diambil kembali dari www.metrotvnews.com.
Kompas.com. (2025). Potret Terbaru Serangan Israel ke Gaza, Ledakan Terjadi Dimana-mana. . Youtube. Diambil kembali dari https://www.youtube.com/watch?v=X8T-jdR0G0E&t=138s.
Kube, C., Lee , C. E., & Lubold, G. (2025). Trump administration working on plan to move 1 million Palestinians to Libya. Diambil kembali dari www.nbcnews.com.
Livni, E., Kingsley , P., Harouda , A., & Boxerman, A. (2025). Chaos Mars Opening of Israeli-Backed Aid Distribution Site in Gaza. Diambil kembali dari www.nytimes.com.
luc. (2025). AS Diam-Diam Kirim Bom Raksasa untuk Israel, Gencatan Senjata Kandas? Diambil kembali dari www.cnbcindonesia.com.
Merwe, B. v. (2025). Gaza hospital attack: Analysis contradicts Israel’s evidence justifying airstrike. Diambil kembali dari news.sky.com.
Planasari, S. (2025). Genosida Israel di Gaza Capai 600 Hari, Korban Tewas Tembus 54.000 Orang. Diambil kembali dari www.tempo.co.
SHURAFA, W., & MAGDY, S. (2025). A new aid system in Gaza has started operations, a US-backed group says. Diambil kembali dari apnews.com.
The Fahmi al-Jarjawi School massacre in Gaza is a reminder of the cost of Israel’s impunity. (2025). Diambil kembali dari euromedmonitor.org.
Sumber Featured Image : Mohammed Ibrahim on Unsplash