Anak masih ngompol di usia sekolah, menjadi kekhawatiran banyak orangtua. Enuresis noktunal, istilah medis untuk mengompol di malam hari ini sebenarnya memang lebih umum terjadi pada anak-anak usia sekolah.
Menurut Howard Bennet, M.D., penulis buku Waking Up Dry, kebanyakan anak memang bisa menahan urin keluar sepanjang malam pada usia lima tahun. Namun 1 dari 8 anak kelas satu dan dua sekolah dasar, masih menghadapi kondisi ini. Persentasenya kemudian turun saat anak beranjak besar, tapi 1 dari 20 anak masih ngompol di usia 10 tahun, dan 1 sampai 2 persennya tetap ngompol sampai usia 15 tahun.
Bagi kebanyakan anak, masalah utamanya adalah neurologis di mana otak tidak mengirimkan sinyal ke kandung kemihnya untuk menahan air kencing saat dia sedang tidur. Tanpa sinyal ini, kandung kemih secara refleks akan mengeluarkan isinya saat dia tidur, sama seperti saat dia masih bayi. Begitu penjelasan Dr. Bennet.
Faktor genetik atau keturunan juga memengaruhi. Sekitar tiga dari empat anak yang mengalami kondisi ini memiliki saudara kandung, orangtua, bibi, paman atau sepupu yang juga tidak bisa menahan kencing di malam hari, saat mereka kecil.
Terkadang, kencing saat tidur di malam hari ini dipengaruhi oleh faktor psikologis, biasanya dipicu oleh perubahan keadaan misalnya baru pindah rumah, atau perceraian orangtua.
Namun, terlepas dari seberapa sering anak mengompol, orangtua akan cenderung menyimpan masalah ini, dan sayangnya dokter jarang menanyakan tentang apakah anak masih mengompol atau tidak kepada orangtua.
Karena mengompol saat tidur bersifat neurologi, menghukum atau mempermalukan anak tidak akan membantu dan sebenarnya bisa membuat proses pengobatan memakan waktu lebih lama. Alih-alih mempermalaukan atau menyalahkan anak, Anda sebaiknya mulai dengan menjelaskan kepada anak apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhnya, begitu saran Lawrence Balter, Ph.D, seorang psikolog di New York City.
Anda bisa mengatakan begini,” Saat kamu tidur, otak kamu tidak bisa mengendalikan kandung kemih kamu, dan itu bukan sesuatu yang kamu sengaja atau karena kamu masih bayi.” Seiring bertambah usianya, dia sendiri yang tidak akan mau membasahi tempat tidurnya dengan ompol.
Selain itu, langkah pertama yang cukup sederhana untuk membuat dia tidur nyenyak tanpa gangguan ngompol adalah menghilangkan kafein dari makanan dan membatasi cairan di malam hari. Sebelum tidur, biasakan untuk buang air kecil terlebih dulu. Atau di malam hari, Anda bisa membangunkan si Kecil untuk buang air kecil di toilet.
Seringkali beberapa anak kencing di malam hari karena mereka selalu sembelit, rektum yang penuh bisa mengganggu fungsi kandung kemih. Bila ini yang terjadi, beri anak makanan kaya air dan serat seperti buah dan sayuran. Dan bicarakan pada dokter tentang obat pencahar untuk si Kecil.
Selain itu, meski dia tidak ingin buang air kecil, dorong anak untuk melakukannya setiap dua sampai tiga jam di siang hari. “Kantong kemih yang tidak dikosongkan seluruhnya atau cukup sering di siang hari, dapat merespons dengan membiarkannya keluar pada malam hari, “jelas Ginger Thomas, R.N., dari Rumah Sakit Anak Seattle.
Gunakan obat secukupnya. Dalam kasus yang sangat ekstrem, dokter mungkin meresepkan obat anti-diuretik, tapi ini adalah perbaikan jangka pendek. Obat-obatan ini untuk sementara mematikan kemampuan tubuh untuk menghasilkan air seni, sehingga bisa mencegah anak Anda mengompol di tempat perkemahan atau menginap. Namun, begitu anak Anda menghentikan pengobatannya, dia akan ngompol lagi.
Terpenting, jangan tunjukkan rasa frustasi Anda pada anak. Berikan dia motivasi untuk berhenti ngompol.
Ditinjau oleh: dr. Adnan Yusuf
Sumber: https://meetdoctor.com/article/tip-hentikan-kebiasaan-ngompol-pada-anak
Menemui keluhan seperti ini? Segera konsultasi lebih lanjut ke dokter-dokter WeCare.id SEHATI melalui link berikut: https://wecare.id/sehati