Perempuan mengalami haid atau menstruasi, yakni pendarahan bulanan pada perempuan. Ketika Anda mengalami menstruasi, tubuh Anda membuang penumpukan lapisan rahim. Dari rahim Anda mengalir darah menstruasi dan jaringan melalui lubang kecil pada leher rahim kemudian keluar dari tubuh melalui vagina.
Saat siklus menstruasi bulanan, lapisan rahim menumpuk untuk mempersiapkan kehamilan. Bila tidak terjadi kehamilan, kadar hormon estrogen serta progesteron mulai turun. Tubuh Anda akan diberi tahu untuk mulai menstruasi ketika estrogen dan progesteron berada pada level yang sangat rendah.
Daftar isi:
Pada Usia Berapa Biasanya Mulai Menstruasi?
Anak perempuan sudah kodratnya akan melalui momen persalinan dan umumnya akan mulai menstruasi pada usia rata-rata 12 tahun. Akan tetapi, ada juga yang mulai menstruasi pada usia 8 tahun dan yang paling lambat 16 tahun. Perempuan akan mengalami menopause yaitu berhenti menstruasi yang terjadi pada sekitar usia 51. Ketika mengalami menopause, seorang perempuan berhenti memproduksi sel telur atau berhenti berovulasi. Menopause diartikan sebagai 1 tahun tanpa menstruasi, dan kemudian sesudahnya seorang perempuan tidak bisa hamil lagi.
Apa Saja Gejala Menstruasi yang Normal?
Berikut ini adalah beberapa gejala yang dialami ketika Anda menstruasi, di antaranya:
- Kram di perut bagian bawah dan punggung
- Nyeri di payudara
- Jerawat
- Kemurungan
- Mengidam makanan
- Kesulitan tidur
- Kembung
Apa Itu Siklus Menstruasi?
Siklus menstruasi merupakan siklus perubahan tubuh yang dikendalikan oleh hormon perempuan yang menyebabkan perdarahan teratur. Perdarahan ini yang biasa terjadi tiap bulan ini berasal dari uterus atau rahim dan mengalir keluar dari vagina. Haid, menstruasi atau mens adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan kehilangan darah yang dialami perempuan pada periode ini.
Siklus menstruasi dimulai ketika menarche atau periode pertama dan berakhir dengan menopause atau periode terakhir. Siklus setiap perempuan unik dan berbeda-beda.
Bagaimana Siklus Menstruasi Terjadi?
Siklus menstruasi terjadi karena adanya hubungan yang kompleks antara hormon dari otak dan ovarium. Hal ini mengarah pada perkembangan dan pelepasan sel telur dari ovarium atau disebut juga ovulasi dan pertumbuhan endometrium atau lapisan dalam rahim, untuk mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Saat hormon memberi sinyal pada rahim bahwa tidak terjadi kehamilan, maka lapisan rahim mulai meluruh dan terpisah dari dinding rahim, dan mulailah menstruasi. Sesudah dinding rahim terlepas dari dinding rahim, dimulai lagi siklus menstruasi.
Berapa Lama Biasanya Siklus Menstruasi?
Siklus menstruasi biasanya 28 hari. Namun tiap perempuan berbeda-beda. Selain itu, panjang siklus menstruasi perempuan dari bulan ke bulan mungkin berbeda. Haid Anda disebut masih teratur bila biasanya datang tiap 24 sampai 38 hari. Ini artinya waktu dari hari pertama haid terakhir sampai dimulainya haid berikutnya adalah setidaknya 24 hari tapi tidak lebih dari 38 hari .
Beberapa perempuan mengalami menstruasi yang sangat teratur karenanya mereka bisa memprediksi hari serta waktu dimulainya menstruasi mereka. Perempuan lain juga teratur tapi hanya bisa memprediksi awal menstruasi mereka dalam beberapa hari.
Fase-Fase Menstruasi
Hormon merupakan zat kimia di dalam yang memicu naik turunnya siklus menstruasi. Di otak ada kelenjar pituitari dan di saluran reproduksi perempuan ada ovarium yang memproduksi dan melepaskan hormon khusus pada waktu tertentu saat siklus menstruasi. Ini mengakibatkan organ saluran reproduksi merespons dengan cara tertentu. Peristiwa yang terjadi selama siklus menstruasi bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Fase Folikuler (Hari 1-14)
Fase folikuler ini terjadi pada hari ke-1 sampai ke-14. Fase ini dimulai pada hari pertama haid dan diakhiri dengan ovulasi. Kelenjar pituitari dipicu oleh hipotalamus melepaskan hormon perangsang folikel atau FSH (follicle stimulating hormone). Ovarium dirangsang oleh hormon ini untuk menghasilkan sekitar lima sampai 20 folikel, yaitu kantung ovarium kecil, yang berada di permukaan.
Tiap folikel menampung telur yang belum matang. Hanya satu folikel biasanya yang akan matang menjadi telur, sementara folikel yang lainnya mati. Fase ini bisa terjadi di sekitar hari ke-10 dari siklus 28 hari. Lapisan rahim distimulasi oleh pertumbuhan folikel sehingga menebal sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan.
2. Fase Ovulasi (Hari 14)
Pada sekitar hari ke-14 terjadi pelepasan sel telur yang matang sebagai akibat dari lonjakan hormon LH (Luteinizing hormone) dan hormon FSH (follicle stimulating hormone) pada hari sebelumnya. Sesudah dilepaskan, sel telur masuk ke tuba falopi yang menjadi tempat pembuahan, jika ada sperma. Telur akan hancur setelah sekitar 24 jam jika telur tidak dibuahi. Sesudah telur dilepaskan, folikel akan menutup dan berubah menjadi struktur yang disebut korpus luteum.
3. Fase Luteal (Hari 14-28)
Kadar FSH dan LH menurun sesudah sel telur dilepaskan. Korpus luteum menghasilkan progesteron. Bila terjadi pembuahan maka korpus luteum terus memproduksi progesteron yang dapat mencegah pelepasan lapisan endometrium. Namun bila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum meluruh, yang mengakibatkan kadar progesteron turun dan memberikan sinyal pada lapisan endometrium untuk mulai lepas.
Siklus Menstruasi Tidak Teratur Dan Perdarahan
Beberapa kelainan yang mungkin terjadi selama tahun-tahun reproduksi di antaranya fibroid (pertumbuhan non-kanker dalam uterus), polip rahim (bejolan pada dinding rahim), serta anovulasi (ovulasi gagal), endometriosis (pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim) dan tumor/kutil, tapi ini tidak umum terjadi. Pendarahan bisa juga menjadi gejala infeksi seperti endometritis (infeksi pada lapisan dalam rahim) atau penyakit radang panggul.
Menurut studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas Chung-Ang dan Kookje College yang dipublikasikan pada jurnal PLOS ONE menyebutkan bahwa aktivitas fisik yang rendah dan konsumsi alkohol berat dikaitkan dengan peningkatan prevalensi menstruasi yang tidak teratur. Indeks massa tubuh yang tinggi, merokok, serta konsumsi kafein dan alkohol berhubungan dengan peningkatan prevalensi siklus haid pendek dan perdarahan haid yang berat.
Perlu diketahui bahwa tidak semua perdarahan dan menstruasi yang tidak teratur harus jadi perhatian. Contohnya, perdarahan tidak teratur sangat umum terjadi dengan beberapa metode kontrasepsi. Selain itu, stres dan masalah lain juga bisa mengakibatkan perubahan pada siklus Anda dari waktu ke waktu.
Banyak perempuan pada usia 20-an dan 30-an yang juga mengalami kram yang menyakitkan saat menstruasi. Anda bisa mengobati kram dengan obat pereda nyeri atau bantalan pemanas yang dijual bebas.
Siklus Menstruasi Pada Usia Akhir 30-An dan 40-An
Rata-rata usia menopause adalah 51 sampai 52 tahun. Akan tetapi pada beberapa perempuan menopause bisa terjadi lebih awal. Pada 10 tahun menjelang menopause, banyak perempuan yang sering mengalami perubahan siklus.
Umumnya siklus menstruasi untuk perempuan pada usia akhir 30-an dan 40-an siklusnya cenderung jadi yang lebih pendek dengan perdarahan yang lebih banyak. Para perempuan tersebut mungkin juga mengalami gejala menopause intermiten termasuk hot flashes dan keringat malam. Pada periode ini, Anda juga kemungkinan bisa terjadi beberapa variasi dalam jumlah hari perdarahan atau jumlah aliran. Beberapa siklus mungkin dilewati dan selanjutnya diikuti oleh siklus yang berat.
Sumber:
https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10132-normal-menstruation
https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/menstrual-cycle
https://www.medicinenet.com/menstruation/article.htm
https://www.healthline.com/health/womens-health/stages-of-menstrual-cycle
https://www.yourperiod.ca/normal-periods/menstrual-cycle-basics/
https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/menstrual-cycle-an-overview
https://www.womenshealth.gov/menstrual-cycle/your-menstrual-cycle