Kejang atau seizure adalah gangguan listrik yang tidak terkendali dan terjadi secara tiba-tiba di otak. Gangguan ini dapat menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, gerakan, hingga tingkat kesadaran.
Kejang merupakan kondisi yang umum terjadi meski sering kali tidak disadari. Kondisi ini dapat terjadi setelah stroke, cedera kepala, infeksi seperti meningitis atau penyakit lainnya.
Daftar isi:
- 1. Jenis Seizure
- 2. Gejala Seizure
- 3. Kapan Seizure Mulai Bahaya dan Butuh Penanganan Segera?
- 4. Penyebab Seizure
- 5. Risiko yang Dapat Terjadi Karena Seizure
- Terdanai Rp.10,355,000
- Pencapaian 100.05%
- Donatur 73
Daftar isi:
Jenis Seizure
Dokter pada umumnya mengelompokkan gejala seizure menjadi dua, yaitu fokal atau umum, berdasarkan bagaimana dan di mana gangguan aktivitas otak terjadi. Selain itu, kejang juga dapat dikelompokan sebagai unknown onset jika tidak diketahui dari mana asal terjadinya kejang tersebut.
Brain seizure juga dapat terjadi pada bayi maupun anak-anak, misalnya neonatal seizure dan absence seizure. Neonatal seizure adalah kejang yang terjadi pada bayi berusia di bawah 4 minggu, sedangkan absence seizure adalah kejang yang membuat perhatian teralihkan tiba-tiba sehingga penderitanya terlihat seperti melamun. Selain itu ada juga grand mal seizure yang ditandai dengan hilangnya kesadaran dan gerakan menyentak secara tidak terkendali.
Gejala Seizure
Seizure adalah kondisi dengan gejala dan ciri-ciri yang beragam, mulai dari ringan hingga berat, tergantung dari jenisnya. Tanda-tanda dan gejala seizure dapat berupa:
- Kebingungan sementara
- Mata terpaku pada satu titik secara beberapa lama
- Gerakan menyentak pada tangan dan kaki secara tidak terkendali
- Kehilangan kesadaran
- Muncul gejala kognitif atau emosional seperti kecemasan, ketakutan, atau deja vu.
Kapan Seizure Mulai Bahaya dan Butuh Penanganan Segera?
Meskipun umum terjadi, kamu tetap harus waspada dengan tanda-tanda kejang ini. Ketika kondisi semakin memburuk atau bahkan jika mengalami kejang untuk pertama kalinya, segera hubungi dokter.
- Kejang terjadi selama lebih dari lima menit
- Napas atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti
- Setelah kejang pertama selesai langsung diikuti dengan kejang kedua dalam waktu berdekatan
- Demam tinggi
- Hamil
- Menderita diabetes
- Pernah terluka sebelumnya saat mengalami kejang
- Terdanai Rp.27,673,789
- Pencapaian 9.63%
- Donatur 764
Penyebab Seizure
Seizure atau kejang terjadi ketika jalur komunikasi yang terjadi pada sel saraf di otak mengalami gangguan. Hal yang paling umum yang menjadi penyebab terjadinya kondisi ini adalah epilepsi. Meski demikian, tidak semua orang yang mengalami kejang memiliki penyakit epilepsi.
Kondisi ini juga dapat dipicu oleh masalah kesehatan lainnya, misalnya:
- Demam tinggi yang dapat dikaitkan dengan infeksi, misalnya meningitis
- Kurang tidur
- Sodium darah yang rendah (hyponatremia), yang biasanya terjadi karena terapi diuretik
- Obat-obatan, seperti beberapa jenis pereda nyeri tertentu, obat anti-depresi, atau obat untuk terapi mengurangi ketergantungan rokok.
- Trauma kepala yang menyebabkan perdarahan pada kepala
- Stroke
- Tumor otak
- Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol
- Infeksi Covid-19
Risiko yang Dapat Terjadi Karena Seizure
Seizure atau kejang terkadang tidak menjadi kondisi tunggal, karena ada kalanya kejang dapat berbahaya bagi si penderita atau orang lain. Beberapa komplikasi yang dapat timbul karena masalah kejang antara lain adalah sebagai berikut:
- Jatuh, terutama jika kejang terjadi di tempat yang berbahaya seperti saat berjalan di tangga. Penderita yang mengalami kejang tiba-tiba bisa saja jatuh, mengalami cedera kepala, atau patah tulang.
- Tenggelam bisa terjadi jika kejang terjadi saat penderita sedang berenang atau mandi.
- Kecelakaan dalam berkendara bisa terjadi karena seseorang yang mengalami kejang seringkali kehilangan kesadaran dan kendali. Kecelakaan kerja terutama jika pekerjaan penderita terkait dengan pengoperasian mesin atau alat berat bisa saja terjadi.
- Komplikasi kehamilan dapat terjadi ketika kejang dialami oleh seorang ibu hamil. Pasalnya, beberapa obat anti-epilepsi dapat meningkatkan risiko cacat pada bayi.
- Masalah kesehatan emosional merupakan kondisi yang umum terjadi pada seseorang dengan masalah kejang. Mereka umumnya lebih rentan mengalami depresi atau kecemasan.
- Terdanai Rp.4,950,000
- Pencapaian 17.39%
- Donatur 147
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, seizure adalah kondisi yang tidak terbatas pada epilepsi saja. Pastikan kamu memahami gejalanya agar bisa segera mendapatkan pertolongan ketika kondisi semakin memburuk.
Ketika kejang semakin serius, maka diperlukan perawatan intensif dari tenaga medis. Sayangnya, tidak semua orang mampu mendapatkan pengobatan yang layak. Bantu mereka dengan berdonasi melalui aplikasi WeCare.id yang bisa kamu download di Google Play maupun App Store.
Referensi:
Mayoclinic.org. Diakses pada 10 Januari 2021. Grand mal seizure
Mayoclinic.org. Diakses pada 10 Januari 2021. Seizures
Healthline.org. Diakses pada 10 Januari 2021. Seizures